Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

(1)

KEBUTUHAN GIZI BAGI KESEHATAN DI DESA LAMA

DUSUN VII KECAMATAN PANCURBATU

TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

NINSAH M. PUTRI BR. SEMBIRING

095102043

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

2 Judul : Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

Nama Mahasiswa : Ninsah M. Putri br. Sembiring

NIM : 095102043

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik

Pembimbing

Penguji I

(dr. Murniati Manik, M.Sc. Sp.KK) (dr. Arlinda S. Wahyuni, M.Kes)

Penguji II

(dr. Sarma Lumbanraja, SpOG)

Penguji III

(dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK) Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagian dari persyaratan kelulusan Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

(Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep) (dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK) NIP. 19740505 200212 2001 NIP. 19530719 198003 2001 Koordinator Karya Tulis Ilmiah Ketua Pelaksana


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR

TENTANG KEBUTUHAN GIZI BAGI KESEHATAN DI DESA LAMA DUSUN VII KECAMATAN PANCURBATU

TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2010 Yang Menyatakan,


(4)

4 PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010

Ninsah M. Putri br. Sembiring

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kebutuhan Gizi Bagi Kesehatan Di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

xiv + 50 hal + 9 tabel + 8 lampiran Abstrak

Setiap wanita dewasa membutuhkan energi berjumlah 2.200 kalori setiap harinya. Kekurangan nutrisi pada wanita akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, yang dapat diketahui bila seorang wanita mengalami anoreksia, maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal tertentu, yang ditandai dengan penurunan berat badan, anemia, dan sebagainya. Untuk menceggah terjadinya kekurangan pada wanita maka setiap wanita harus mengetahui kebutuhan nutrisi bagi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 32 orang dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 Februari sampai 30 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa quesioner berisikan pertanyaan pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari segi demografi yaitu berdasarkan umur 20 - 25 tahun sebanyak 21 orang (65,6 %), berdasarkan pendidikan yaitu berpendidikan SMP - SMA sebanyak 28 orang (87,5%), berdasarkan pekerjaan yaitu bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 16 orang (50%). Dari segi pengetahuan responden berpengetahuan baik sebanyak 23 orang (71,8%). Diharapkan setiap wanita usia subur agar lebih meningkatkan lagi pengetahuan, pemahaman tentang manfaat gizi dan kebutuhan gizi bagi kesehatan untuk mengurangi angka kematian ibu dan janin, anemia yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi.

Kata kunci: Pengetahuan, Kebutuhan Gizi Daftar Pustaka : 23 (2000-2009)


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu”. Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan karya ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun tulisan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun sehingga dapat menjadi perbaikan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. dr. Murniati Manik, M.Sc., Sp.KK. selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dosen pembimbing materi dalam penelitian karya tulis ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan.

3. Seluruh dosen , staf dan pegawai administrasi program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Kepala Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu, yang telah memberika izin dan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian. 5. Kedua orang tua penulis, M. Sembiring/H. Surbakti dan Kakanda yang telah

banyak membantu baik moril maupun materil, memberikan dorongan dan semangat serta do’a sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.


(6)

6 6. Kepada J. Sinaga merupakan sumber inspirasi bagi penulis, memberikan

dukungan baik materil maupun moril semngat serta do’a sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.

7. Teman-teman program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan pada penulis dalam penyusun Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua.

Medan, Juni 2010 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

JUDUL KTI ... i

LEMBARAN PENGESAHAN... ii

LEMBARAN PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SKEMA... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II Tinjauan Pustaka ... 6

A.Pengetahuan... 6

B.Wanita ... 9

C. Gizi ... 10

1.Pengelompokan Zat Gizi ... 10

2.Manfaat Makanan bagi Tubuh ... 11

D. Kebutuhan Zat Gizi bagi Kesehatan ... 11


(8)

8

A. Kerangka Konsep... 29

B. Definisi Operasional... 29

BAB IV Metodologi Penelitian... 31

A. Desain Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

1.Populasi ... 31

2.Sampel ... 31

C. Lokasi dan Waktu Penelitian... 32 Lokasi Penelitian ... 32

2. Waktu Penilitian ... 32

D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Pengumpulan Data ... 36

G. Analisis Data ... 37

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Karakteristik Responden ... 39

2. Tingkat Pengetahuan WanitaUsia Subur tentang Kebutuhan Gizi 40 bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu B. Pembahasan ... 46

1. Karakteristik Responden ... 46

2. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi


(9)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49 B. Saran ... 50


(10)

10

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Proporsi Makanan Sumber Energi ... 10 Tabel 2.2 Bahan Makanan Sumber Mineral ... 19 Tabel 2.3 Pemasukan dan Pengeluaran Cairan dalam Tubuh ... 27

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden... 39

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Pengetahuan... 40 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan... 42

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

Berdasarkan Umur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan ... 43 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

Berdasarkan Pendidikan tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan... 44 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur


(11)

DAFTAR SKEMA

3.1. Kerangka Konsep Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan... 29


(12)

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Uji Validitas : Content Validity Lampiran 4 : Master Data

Lampiran 5 : Output SPSS

Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik

Lampiran 7 : Surat Balasan Penelitian dari Kepala Desa lama Kec. Pancurbatu Lampiran 8 : Daftar Konsultasi


(13)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

N a m a : Ninsah M. Putri br. Sembiring Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 18 April 1987

A g a m a : Islam Jenis Kelamin : Perempuan S t a t u s : Belum Nikah

Anak ke : 2 (kedua) dari 2 (dua) bersaudara Nama Ayah : M. Sembiring

Nama Ibu : H. Surbakti

Alamat Rumah : Jl. Namorih No. 05 Pancurbatu

Riwayat Pendidikan : Tahun 1994 – 1996 : TK. SD Bakti Pancur Batu Tahun 1996 – 2001 : SD N. No.101822 Pancur Batu Tahun 2001 – 2003 : SLTP Negeri 2 Pancur Batu Tahun 2003 – 2005 : SMA Negeri 1 Pancur Batu

Tahun 2005 – 2008 : Akademi Kebidanan Dewi Maya Medan

Tahun 2009 – 2010 : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara


(14)

4 PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010

Ninsah M. Putri br. Sembiring

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kebutuhan Gizi Bagi Kesehatan Di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

xiv + 50 hal + 9 tabel + 8 lampiran Abstrak

Setiap wanita dewasa membutuhkan energi berjumlah 2.200 kalori setiap harinya. Kekurangan nutrisi pada wanita akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, yang dapat diketahui bila seorang wanita mengalami anoreksia, maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal tertentu, yang ditandai dengan penurunan berat badan, anemia, dan sebagainya. Untuk menceggah terjadinya kekurangan pada wanita maka setiap wanita harus mengetahui kebutuhan nutrisi bagi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 32 orang dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 Februari sampai 30 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa quesioner berisikan pertanyaan pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari segi demografi yaitu berdasarkan umur 20 - 25 tahun sebanyak 21 orang (65,6 %), berdasarkan pendidikan yaitu berpendidikan SMP - SMA sebanyak 28 orang (87,5%), berdasarkan pekerjaan yaitu bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 16 orang (50%). Dari segi pengetahuan responden berpengetahuan baik sebanyak 23 orang (71,8%). Diharapkan setiap wanita usia subur agar lebih meningkatkan lagi pengetahuan, pemahaman tentang manfaat gizi dan kebutuhan gizi bagi kesehatan untuk mengurangi angka kematian ibu dan janin, anemia yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi.

Kata kunci: Pengetahuan, Kebutuhan Gizi Daftar Pustaka : 23 (2000-2009)


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabinet Indonesia Bersatu telah menunjukkan pencapaian yang positif. Keberhasilan itu ditunjukkan dengan perbaikan indikator kesehatan, yaitu menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Sedangkan Umur Harapan Hidup (UHH) mengalami peningkatan dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun pada 2007. Namun keberhasilan tersebut belum memenuhi harapan pencapaian pembangunan kesehatan. Peran serta masyrakat termasuk media perlu ditingkatkan dalam membantu pemerintah untuk mencapai pembangunan kesehatan (Majalah Komunitas, 2009, ¶ 3

Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak di dalam kandungan Hasil survey menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil masih sangat tinggi, yaitu 51 persen, dan pada ibu nifas 45 persen. Sedangkan prevalensi wanita usia subur (WUS) menderita KEK pada tahun 2002 adalah 17,6 persen (Susilowati, 2008, ¶ 1 http://www.eurekaindonesia.org/dampak-anemia-dan-kekurangan-energi-kronik-pada-ibu-hamil/, diperoleh tanggal 11 November 2009).


(16)

15 Di provinsi Sumatera Utara AKI dan AKB lebih tinggi dari Angka Kematian Nasional. AKI dan AKB Sumatera Utara mencapai 275 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian nasional adalah 265 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab tingginya angaka kematian ibu di Sumatera Utara disebabkan oleh perdarahan,yang diperkirakan setiap bulan mencapai 150 kasus, kemudian komplikasi persalinan (45 %), retensio plasenta (21%), robekan jalan lahir, partus lama (11%), komlikasi selama nifas (5%), infeksi (5%) ( Dinkes Propsu, 2008).

Berdasarkan angka kejadian tersebut, kesehatan ibu mencakup kesehatan wanita dalam usia subur. Status gizi wanita, terutama pada masa usia subur merupakan elemen pokok dan kesehatan reproduksi meliputi prakehamilan, kehamilan, dan kesehatan ibu yang menyusui anaknya. Pengaruh kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan indikator penting kesehatan mereka (McKenzie,et al 2007).

Jika seorang wanita dewasa berumur sekitar 20-39 tahun, berat tubuhnya sekitar 55 kg. Setiap harinya melakukan pekerjaan yang sedang atau ringan selama delapan jam, meliputi pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan- pekerjaan lainnya. Waktu untuk tidur setidaknya selama delapan jam, waktu untuk duduk, berjalan-jalan disekitar rumah digunakan sekitar 4-6 jam sedang waktu untuk rekreasi aktif digunakan sekitar dua jam, maka wanita tersebut menggunakan energi berjumlah 2.200 kalori setiap harinya yang dianggap sebagai jumlah kecukupan energi baku (standar).


(17)

Bila berat tubuh sekitar 47 kg melakukan pekejaan atau kegiatan- kegiatan yang sedang setiap harinya menggunakan energi 1880 kalori. Angka atau jumlah ini dianggap sebagai jumlah kecukupan energi baku (standar) (Kartasapoetra.et al, 2005 hlm 26)

Bila seorang wanita kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, yang dapat diketahui bila seorang wanita mengalami anoreksia, maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal tertentu, yang ditandai dengan penurunan berat badan, anemia, dan sebagainya (Paath, et al.2005,hlm 68)

Kemajuan ilmu dan teknologi pangan meyebabkan manusia memperoleh pangan bukan dalam bentuk bebas sehingga berlaku prinsip ekonomi dalam memenuhi kebutuhan pangan, seberapa banyak yang harus dimakan, dan bagaimana cara yang efektif agar mendapatkan pangan sehingga diperoleh kesehatan tubuh yang optimal (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007 hlm 12).

Untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia dan untuk memperoleh energi agar manusia dapat melakukan kegiatan fisiknya sehari-hari, maka tubuh manusia harus dipenuhi kebutuhan zat-zat makanan atau zat-zat bergizi. Zat makanan yang diperlukan itu dapat dikelompokkan menjadi 6 macam yaitu, air, protein lemak, vitamin, mineral dan karbohidrat (Kartasapoetra, 2005.)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik meneliti tentang pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.


(18)

17

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dapat

dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan di Desa Lama Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan wanita usia subur berdasarkan umur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.

b. Untuk mengetahui pengetahuan wanita usia subur berdasarkan tingkat pendidikan tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.

c. Untuk mengetahui pengetahuan wanita usia subur berdasarkan pekerjaan tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi Tempat Penelitian

Dapat menjadi sumber informasi bagi wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.


(19)

b. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi pustaka dan informasi ilmiah serta bisa sebagai data untuk penelitian selanjutnya.

c. Bagi Penelitian Kebidanan

Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam penerapan ilmu yang didapat selama mengikuti pendidikan khususnya metodologi penelitian.


(20)

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

a. Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1) Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan

Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini dilakukan sebelum ditemukan metode ilmiah, yang meliputi:

a) Cara coba salah

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila tidak berhasil, maka akan dicoba kemungkinaan yang lain lagi sampai didapatkan hasil mencapai kebenaran.


(21)

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa yang lalu . Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang sama, orang dapat juga menggunakan masalah tersebut.

d) Melalui jalan pikiraan

Dengan jalan ini manusia telah mampu mengunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut Metode Penelitian Ilmiah (Notoatmodjo, 2002).

2. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan: a. Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat


(22)

21 pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, endefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

b. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari.

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengunaan hokum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.


(23)

f. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-Penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dilakukan dengan waawancara atau angket (kuesioner) yang menayakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau di ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan- tingkatan atas. Pengukuran tingkat pengetahuan dimaksudkan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2007).

B. Wanita

Wanita adalah sebutan yang digunakan unt perempuan. Wanita adalah kata yang umum digunakan untuk perempuan dewasa. Untuk wanita yang belum menikah atau berada antara umur 16 hingga 21 tahun disebut juga dengan ana baik akan memiliki kemampuan unt (Wikipedia, ¶ 1,

Masa reproduksi adalah masa dimana wanita mampu melahirkan yang disebut juga usia subur (15-49 tahun) (BKKBN, 2006, hlm 36).


(24)

23

C. Gizi

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab, ”gizzah” ,yang artinya zat makanan sehat (Irianto, 2007.hlm 16).

Lebih luas, gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga( Pekik Irianto, 2007).

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) di Indonesia adalah Empat Sehat Lima Sempurna. Hidangan empat sehat yaitu : 1) makanan pokok (sumber karbohidrat), 2) lauk pauk (sumber protein dan lemak ), 3) sayur, dan 4) buah-buahan (sumber zat gizi mikro :vitamin dan mineral). Apabila ditambah segelas susu disebut

Empat Sehat menjadi Lima Sempurna (Soekirman, 2000.hlm 47). 1. Pengelompokan Zat Gizi

Zat-zat gizi dibagi dalam 2 golongan besar yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro merupakan komponen terbesar dari susunan diet serta berfungsi menyuplai energi dan zat-zat gizi esensial yang berguna untuk keperluan pertumbuhan sel atau jaringan fungsi pemeliharaan maupun aktivitas tubuh. Kelompok makro nutrien terdiri dari karbohidrat (hidrat arang), lemak, protein (zat putih telur), makromineral dan air (ada yang tidak memasukkan air dalam unsur zat gizi) (Paath.et al, 2005 hlm 9).


(25)

2. Manfaat Makanan Bagi Tubuh

Secara umum ada 3 kegunaan makanan bagi tubuh (triguna makanan), yakni sumber tenaga yang diperlukan untuk gerak (karbohidrat, lemak dan protein), sumber zat pembangun (protein, air) dan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral).

D. Kebutuhan Zat Gizi Bagi Kesehatan

Setiap orang memerlukan jumlah makanan (zat gizi) berbeda-beda, bergantung usia, berat badan, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi lingkungan (misalnya suhu), keadaan tertentu (misalnya keadaan sakit, ibu hamil atau menyusui).

Kebutuhan makanan tiap-tiap orang secara praktis dapat dilihat pada AKG (Angka Kecukupan Gizi).

Proporsi makanan sehat berimbang terdiri dari atau 60 – 65 % karbohidrat 20 % lemak dan 15-20 % dari total kebutuhan atau keluaran energi perhari.

Gambar . 2.1 Proporsi makanan Sumber Energi

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula pati dan serat yang mengandung atom C, H dan O dengan rumus kimia Cn(H2O)n.

Protein 16 – 20 % Lemak 20 %

Karbohidrat 60 -65 %


(26)

25 Karbohidrat merupakan senyawa sumber energi utama bagi tubuh. Kira-kira 80% kalori yang didapat tubuh berasal dari karbohidrat. Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebgai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.karbohidat mempunyai volume yang besar dengan adanya selulosa sehingga memberikan rasa kenyang.

Wanita dewasa dengan aktivitas ringan membutuhkan kalori sebesar 25-40 kKal/KgBB/hr, aktivitas sedang membutuhkan 40-45 kKal/KgBB/hr, aktivitas berat 45-50 kKal/KgBB/hr, aktivitas berat sekali > 50 kKal/KgBB/hr.

Yang termasuk aktivitas ringan adalah duduk, berdiri, menjahit, menyetrika baju, memesak, berdagang. Yang termasuk aktivitas sedang adalah bekerja di rumah makan, mengasuh anak. Yang termasuk aktivitas berat adalah bekerja di ladang, mencangkul, memikul beban. Dan yang termasuk aktivitas sangat berat adalah berjalan keatas bukit, menebang pohon, menggali tanah, panjat tebing ( Sutanto, 2007, hlm 27-28).

Berdasarkan susunan kimianya, karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan : a. Monosakarida ( Gula Sederhana )

Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang merupakan molekul paling terkecil karbohidrat. Dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu ;

1) Glukosa : disebut juga dektrosa yang terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Glukosa merupakan sumber energi utama dalam sel. 2) Fruktosa disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa terdapat

dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam madu, ynag meyebabkan rasa manis.


(27)

3) Galaktosa : berasal dari pemecahan disakarida (Irianto, 2007 hlm 7). b. Disakarida ( Gula Ganda )

Disakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dikelompokkan menjadi 3 golongan :

1) Sukrosa : terdapat dalam gula tebu, gula aren.dalam preses pencernaan, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.

2) Maltosa : hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya di pecah menjadi dua molekul glukosa.

3) Laktosa (gula susu) :banyak terdapat pada susu, dalam tubuh manusia laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan maltosa. c. Polisakarida ( Karbohidrat Kompleks)

Polisakarida merupakan gabungan beberapa molekul monosakarida. Disebut oligosakarida jika tersusun atas 3-6 molekul monosakarida dan disebut polisakarida jika tersusun lebih dari 6 molekul monosakarida. Polisakarida dikelompokkan menjadi 3 golongan :

1) Pati : merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.

2) Serat : merupakan komponen dinding sel tanaman yang tak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia. Bermanfaat untuk merangsang alat cerna agar mendapat cukup getah cerna, membentuk volume sehingga menimbulkan rasa kenyang dan membantu pembentukan feces.


(28)

27 Bahan makanan yang mengandung serat tape singkong, kacang gude, kacang hijau, oncom, kacang merah tua, daun singkong, kangkung, markisa.

3) Glikogen : disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidart semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam jumlah kecil sebagai cadangan karbohidrat (Irianto, 2007 hlm 9).

2. Lemak

Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung, unsur karbon, hidrogen dan oksigen . Dalam lemak, oksigen lebih sedikit daripada yang terdapat dalam karbohidrat. Itulah sebabnya pada waktu pembakaran lemak mengikat labih banyak oksigen sehingga panas yang dihasilkan lebih banyak.

Untuk memelihara keseimbangan fungsinya, tubuh memerlukan lemak 0,5 sampai dengan 1 gram / kg BB / hari. Latihan olahraga ataupun aktivitas berat meningkatkan kapasitas otot dalam menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Peningkatan metabolisme lemak pada waktu melakukan kegiatan olahraga yang lama mempunyai efek ”melindungi” pemakaian glikosen dan memperbaiki kapasitas ketahanan fisik. Walaupun demikian, komsumsi energi dari lemak dianjurkan tidak lebih dari 30 % total energi perhari .

Fungsi lemak adalah: 1) sebagai sumber energi utama bagi tubuh , 2) merupakan bahan makanan cadangan, 3) dapat melarutkan vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, 4) pelindung organ-organ penting seperti mata, ginjal, jdan jantung, dan 5) sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah agar tidak kedinginan.


(29)

a. Lemak nabati, yang berasal dari tumbuhan, kadar kolesterolnya lebih rendah dibanding lemak hewani. Terdapat dalam kacang tanah, kacang merah, kelapa sawit, kemiri, advokad dan wijen.

b. Lemak hewani , yang berasal dari hewan merupakan bagian penting dalam makanan karena mengandung vitamin A dan vitamin D. Lemak hewani terdapat dalam daging, ikan, minyak ikan, susu, keju, gajih, telur.

Berdasarkan wujud zatnya, lemak dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

1) Lemak padat banyak terdapat pada hewan, misalnya mentega, dan gajih (gemuk). Lemak padat dapat mengikat kolesterol. Kolesterol adalah substansi lemak yang terjadi secara alamiah dalam tubuh

2) Lemak cair (minyak-minyakan) banyak terdapat lemak nabati misalnya minyak jagung, minyak kedelai, minyak kelapa, dan minyak sayur (Irianto, 2007 hlm 28)

3. Protein

Protein sebagai pembentuk energi, diperoleh dari bahan makanan nabati dan hewani. Protein dibentuk dari unsur-unsur organik yang relatif sama dengan karbohidrat dan lemak. Unsur- unsur protein yang sama ini ditambah lagi dengan unsur N (nitrogen) dan ditemukan pula unsur mineral (fosfor, belerang, besi). Molekul protein tersusun dari asam amino (unit-unit dasar kimia) dan saling berhubungan dalam suetu ikatan peptide (CONH), selanjutnya diserap oleh aliran darah keseluruh tubuh, dan sel-sel jaringan mengambilnya digunakan sebagai pembangun dan pemeliharaan kesehatan jaringan (Kartasapoetra et.al, 2005)

Kebutuhan Protein dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah nitrogen yang dikeluarkan melalui urine.


(30)

29 Secara umum kebutuhan protein adalah 0,8 – 1,0 gram/kg BB/hari, tetapi bagi mereka yang bekerja berat kebutuhan proteinnya akan bertambah.

Tabel 2.1 Proporsi Kebutuhan Protein Berdasarkan Keluaran Energi Sehari Jumlah energi/hari (Kalori % Protein dari Jumlah total energi/hari

2.500 15%

3.000-4.000 13-14%

4.500-5.000 10-12%

(Sumber : Suryodibroto. 1989:28) a) Bahan Makanan Sumber Protein

Bahan makanan sumber protein dapat kita golongkan kedalam dua golongan, yaitu sebagai berikut:

1. Bahan-bahan makanan sumber protein yang berasal dari hewan,misalnya daging, ikan, susu.

2. Bahan-bahan makanan sumber protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya beras dan kacang-kacangan (Moehjie, 2007 hlm 52) Meskipun protein merupakan zat pembangun tubuh, bahkan menurut Guyton (1991:384) ¾ zat padat tubuh adalah protein, sebagai dasar pembentuk otot (actin, myosin, collagen dan keratin).

Protein memang sangat diperlukan oleh tubuh tetapi terlalu banyak mengomsumsi protein juga akan menimbulkan masalah. Akibat yang muncul karena terlalu banyak mengomsumsi protein antara lain :

a. Kelebihan protein akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak sehingga akan ginjal makin gemuk.


(31)

b. Mempersulit kerja hati dan ginjal untuk membuang nitrogen pada metabolisme asam amino (deaminasi).

c. Produksi urine berlebihan dapat menggangu penampilan

d. Mineral-mineral penting seperti potasium, kalium, magnesium akan terbuang bersama urine sehingga dapat menimbulkan dehidrasi.

e. Protein bukan energi yang siap dipakai, proses metabolisme memerlukan waktu yang lama.

f. Protein merupakan sumber energi yang kurang efisien karena SDA (Spesific Dynamic Action) atau enrgi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme cukup besar yakni 30-40% padahal SDA karbohidrat hanya 6-7% dan SDA lemak 4-14% (Irianto, 2007.hlm 25).

4. Vitamin

Vitamin adalah seenyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi – fungsi tubuh yang spesifik, seperti pertumbuhan normal, memelihara kesehatan dan reproduksi. Vitamin digolongkan menjadi dua kelompok :

b. Vitamin larut dalam air

Vitamin yang termasuk dalam kelompok larut dalam air adalah vatamin B dan C. Kelebihan vitamin ini akan dibuang melalui urine.

c. Vitamin larut dalam lemak

Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E dan K. Jenis vitamin ini dapat disiman dalam tubuh dalam bentuk cukup besar, terutama dalam hati.


(32)

31 Berdasarkan batasan FAO/WHO kebutuhan vitamin dan mineral akan meningkat sejalan dengan tingkat aktivitas. Kebutuhan vitamin beraneka ragam tergantung pada fungsinya misalnya kebutuhan vitamin E 15 IU atau setara dengan 10mg/orang/hari. Sedangkan kebutuhan vitamin B1 dikaitkan dengan kecukupan energi yakni 0.4 mg setiap 1000 kalori.

Perbedaan terhadap kebutuhan vitamin tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berikut:

1) Kebiasaan minum alkohol menggangu penyerapan vitamin B1, asam folat B12 dan vitamin C.

2) Kebiasaan makan aspirin dosis tinggi dan obat-obatan inflamasi dapat menurunkan kadar vitamin C.

3) Kontrasepsi oral dapat mengurangi cadangan vitamin B1, B2, B6, asam folat dan vitamin C.

4) Merokok meningkatkan kebtuhan vitamin C karena asap rokok (karbon monoksida) termasuk zat radikal bebas dan menggangu metabolisme vitamin B1 dan B12.

Dalam tubuh vitamin bekerja sebagai biokatalisator, yakni berperan untuk memperlancar reaksi-reaksi dalam tubuh. Misalnya, Vitamin B6 membantu pemecahan asam amino menjadi glikogen. Setiap vitamin mempunyai fungsi khusus. Walaupun demikian,beberapa vitamin dapat berperan secara bersama-sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya memacu dan memelihara: pertumbuhan, reproduksi kesehatan dan kekuatan tubuh,stabilitas sistem syaraf, selera makan, pencernaan, penggunaan zat-zat makanan lainnya.


(33)

Selain itu , vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindarkan terjadinya radikal bebas. Jenis vitamin yang termasuk zat antioksidan adalah vaitamin A, C dan E.

5. Mineral

Mineral adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk membantu reaksi fungsional tubuh, misalnya untuk memelihara keteraturan metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh manusia terdiri atas mineral.

Berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, mineral dikelompokka n menjadi 2 (dua) bagian yakni :

a. Mayor mineral (makro mineral).

Jumlah yang diperlukan tubuh dari mineral jenis ini adalah lebih dari 100 mg/hari. Termasuk mineral jenis adalah (kelsium (Ca), Fosfor (p), kalsium (K), Magnesium (Mg), sulfur (S), Sodium/Natrium (Na), Clorida (CI) Kalsium merupakan meineral paling banyak dalam tubuh, lebih dari 99% kalsium dalam tulang, sedangkan fosfor merupakan mineral terbanyak, yakni sekitar 85 % dalam tulang.

Mineral jenis ini biasanya di komsumsi dalam bentuk garam mineral, seperti Nacl (garam meja), apabila dilarutkan kedalam air akan terurai menajadi ion-ion Na+ dan SL- yang disebut elektrolit.

b. Mikromineral

Jumlah yang dibutuhkan tubuh dari jenis mineral ini kurang dari 100 mg / hari. Termasuk mineral ini antara lain, zat besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Mangan (Mn), Jodium (J) dan Flairide (F).


(34)

33 Zat-zat tersebut merupakan komponen terpenting dari struktur tulang, jaringan ikat, hemoglobin, hormon dan enzim.

Secara umum fungsi mineral bagi tubuh adalah sebagai berikut : 1) Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi. 2) Membantu fungsi organ, memelihara detak jantung, kontraksi otot,

konduksi syaraf dan keseimbangan asam basa. 3) Memelihara keteraturan metabolisme seluler.

Tabel. 2.2 Bahan makanan sumber mineral

No Mineral Sumber Fungsi Gejala

keracunan

Gejala kekurangan

(defisiensi)

1. Natrium (Na) Garam dapur, daging unggas, ikan, telur, su su − Memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nilai osm otik keseimba ngan air diluar

− Memelihara keseimbangan pH dan asam-asam

− Mengatur permeabilitas sel, fungsi alat dan transmisi implus- implus saraf

Hipertensi − Ganggu an pada jantung dan ginjal − Muak, kelelah an dan kejang otot − Suhu tubuh naik − Nilai asmotik cairan ektraselu ler turun −

2. Kalium (K) Daging unggas, serelia, buah-buahan, dan sayuran − Memelihara keseimbangan air didalam sel-sel tubuh − Transmisi implus-implus saraf − Memelihara − Kelemahan otot − Denyut jantung tidak teratur − kelemah an otot − ganggua n pernapas an − denyut jantung


(35)

keseimbangan asam dan basa dalam tubuh − Sebagai katalisator dalam reaksi kimia dan biologis dalam tubuh − Memelihara denyut jantung − Mengatur pelepasan insulin dari pankreas − Membantu dalam kontraksi otot dan pertumbuhan tidak normal

3. Zat kapur atau kalsium (Ca) − Susu, kerang, ikan, keju, − Sayuran (kubis, brokoli), biji-bijian, tumbuha n polong

- memelihara tulang dan gigi (sebagai

komponen tulang dan gigi) - berperan dalam

proses pembekuan darah - membantu

dalam

mentransmisi pesan-pesan (impuls-impuls saraf ) melalui sistem saraf - mengatur

kontraksi dan relaksasi serabut otot

- melindungi

tubuh terhadap absorpsi zat-zat kimia radioaktif tertentu

- memelihara

fungsi otot

- Kelelahan luar biasa. - Mual,

muntah, anoreksia, sakit perut. - Sembelit,

haus; gangguan mental, batu kalsium, dan pengapura n jaringan - Koma atau

mati bila mengalami hiperkalse mia yang berat.

- Pembeku an darah yang lambat/ saukar bila terjadi luka - Tulang

menjadi rapuh atau lunak - Penyakit

rakhitis - Pertumbu

mbuhan terlambat - Pembentu kan tulang dan gigi menjadi jelek (rusak). - Hipokalse


(36)

35 jantung

- mengaktifkan enzim-enzim tertentu - membantu

proses

penggumpalan darah

4. Fosfor (P) − Susu, kuning telur, daging unggas, ikan − Serealia, kacang, tumbuha n polong

− Membentuk dan memelihara tulang dan gigi

− Mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh (darah)

− Mengatur aktivitas hormonal

− Berperan dalam metabolisme zat-zat makanan, termasuk absorpsi zat makanan, transportasi dan penggunaannya

− Penting untuk efektivitas

beberapa vitamin

− Unsur utama

dari semua sel tubuh

− Kontraksi otot Keterangan :

Dalam beberapa hal, kalsium dan fosfor mempunyai kesamaan:

− Penting dalam pertumbuhan tulang dan gigi

− Diatur oleh

Belum

diketahui −

Tulang dan gigi menjadi rapuh − Kehilang an nafsu makan − Berat badan turun - Rakhitis

Lesu Anoreksi a Sakit pada tulang


(37)

kelenjar paratiroid

− Adanya vitamin D meningkatkan absorpsi − Tulang menyimpan kalsium dan fosfor, juga melepaskan unsur-unsur tersebut

5. Magnesium (Mg) Tumbuhan polong, biji padi-padian serealia Daging dan susu Sintesis protein Respirasi seluler Sebagai katalisator dalambeberapa reaksi kimia dan biologis yang melibatkan ATP dan ADP

Unsur penting tulang, otot, dan sel darah merah

Penting untuk kesehatan otot dan

saraf dan metabolisme untuk

menghasilkan energi

Gangguan

fungsi saraf −

Ganggu an mental, emosi dan otot-otot

− “Tetani ” yang serupa dengan hipoglik emia − Pengontr olan terhadap otot hilang − Perubah an yang mempen garuhi kerusaka n sistem ginjal dan kardiova skuler 6. Klor (Cl) Garam

dapur, daging,

− Memelihara air keseimbangan asam dan Belum diketahui Hilangnya rambut dan gigi


(38)

37 susu, telur basadalam

tubuh

− Berperan dalam pembentukan asam hidroksida − Berperan sebagai komponen HCl dalam lambung − Mengatur aktivitas enzim-enzim tertentu − Mempermubah transfer karbondioksida dari darah ke paru-paru − Membantu dalam memelihara keseimbangan cairan elektrili,dan tekanan (nilai) osmotik dalam bagian ronga-rongga tubuh Gangguaan pencernaan, mual, dan kelelahan (lesu)

7. Belerang (S) Buah-buahan, sayuran, tumbuhan polong, kacang Telur, susu, daging, keju,dan makanan yang mengandun g protein − Membantu dalam penyimpanan dan pembebasan energi − Meningkatkan kerja enzim tertentu − Memelihara otot dan saraf

− Meningkatkan proses pembekuan darah − Sebagai komponen substansi tubuh yang diperlukan Belum diketahui Belum diketahui


(39)

untuk proses detoksifikasi − Sebagai komponen struktural asam nukleat dan vitamin (tiamin, biotin, pantotenat) asam-asam lemak 8. Zat besi (Fe) Sayuran dan

buah-buahan, bijipadi-padian,serea lia, kentang, Daging, hati, susu, kuning telur

− Berperan dalam respirasi seluler sebagai bagian hemoglobin dan mioglobin, zat besi memungkinkan transportasi oksigen dan karbondioksida ke sel-sel − Mengatur berbagai reaksi kimia dan biologis dalam tubuh − Membentuk hemoglobin dari sel-sel darah merah − Konstitusi enzim-enzim seluler Gangguan fungsi hati dan pankreas Anemia, lesu, pusing, berat badan menurun pucat pada kulit

9. Yodium (J) −Garam yang telah diberi yodium

−Ikan laut

−Makanan dari tumbuhan dan hewan yang hidup didaerah − Membantu fungsi kelenjar tiroid − Pembentukan hormon-hormon dalam kelenjar tiroid (tiroksin)

Jarang terjadi − Penyakit gondok karena reduksi hormon tiroid dalam sirkulasi, dan akibatnya memacu kelenjar


(40)

39 yang mengandu ng garam untuk membuat hormon lebih banyak sehingga terjadi pembengk akan pada kelenjar , terutama pada wanita 10. Seng (Zn) − Makana

n dari laut, terutama tiram − Hati, daging, telur, susu, dan benih gandum − Membantu dalam penyembuhan luka dan kesehatan kulit, dan pembentukan enzim-enzim.

− Penting untuk pertumbuhan

− Beroeran dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat

− Berperan dalam perkembangan seksual, pertumbuhan, dan kemampuan bereproduksi − Ketajaman terhadap rasa dan aroma − Kehilangan besi dan tembaga dari hati − Kecepatan pertumbu han terhambat − Penyembu han luka terhambat − Ketajama n terhadap rasa dan aroma menurun − Menjadi kerdil, anemia

11. Flour (F) −Ikan, air, atau garam yang telah dicampur dengan flour − Menguatkan tulang dan gigi

− Menikatkan daya tahan terhadap pembusukan/ke − Gigi menjadi bercoreng-coreng Kerusakan gigi yang berlebihan


(41)

−Makanan berasal dari hewan (susu, kuning telur, otak, dan sebagainya ) rusakan gigi − Melindungi terhadap kekurangan magnesium, osteoporosis, dan penyakit periodental

12. zat tembaga (Cu) dan unsur-unsur lainnya − Tumbuha n polong, biji, padi-padian,ki smis, kacang − Ginjal, hati, kerang

− Penting untuk pembentukan hemoglobin ( pembentukan sel-sel darah merah) − Sebagai komponen enzim dan protein − Mengabsorpsi unsur besi − Sintesis substansi seperti hormon − Memelihara fungsi sistem saraf dan kimia darah yang normal − Sakit kepala, pusing-pusing, lesu, mual, dan diare − Anemia, ganggua n saraf pada tulang dan luka-luka pada kulit

6. Air

Air sangat ensensial untuk melangsungkan kehidupan. Kira-kira 2/3 berat tubuh kita terdiri dari air. Di dalam protoplasma dan darah kurang lebih 60-70% bagiannya terdiri dari air. Air yang masuk kedalam tubuh berasal dari zat makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Sebagian besar dari air itu berupa minuman.


(42)

41 Setiap hari dalam waktu 24 jam kita membutuhkan air sekitar 2,5 liter. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, fungsi air di dalam tubuh adalah sebagai berikut :

a. Membantu proses pencernaan serta memungkinkan terjadinya reaksi kimia dalam tubuh,

b. Menjaga agar kerja faal alat tubuh tidak terganggu, dan

c. Membuang zat sisa dari dalam tubuh dan menjaga agar suhu tubuh tetap normal

Tabel 2.2 Pemasukan dan Pengeluaran Cairan Tubuh

Pemasukan air Pengeluaran air

1. Minum 1200 ml 1. Urine 1500 ml

2. Makan 1000 ml 2. Keringat/kulit 60 ml 3. Sisa meatabolisme 350 ml 3. Paru 350 ml

- - 4. Feces 100 ml

2550 ml 2550 ml

Dalam keadaan sehari-hari tubuh akan selalu berusaha mempertahankan keseimbangan cairan normal, sehingga bila keadaan cairan berlebih, maka akan terjadi proses pengurangan cairan. Sebaliknya, bila tubuh kekurangan cairan untuk kembali pada kondisi.


(43)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Dari skema berikut, kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan sebagai berikut :

Skema 1. Kerangka Konsep Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan

B. Definisi Operasional

No Variabel

penelitian

Definisi operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

1. Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui wanita usia subur tentang

kebutuhan gizi bagi kesehatan

Kuesioner Kuesioner 1. Kurang : bila

responden

menjawab benar pertanyaan 0-6 dari jumlah pertanyaan

2. Cukup : bila

responden

menjawab benar pertanyaan 7-13 dari jumlah pertanyaan

3. Baik : bila

responden menjawab benar pertanyaan 14-20 dari jumlah pertanyaan Ordinal

2. Umur Usia seseorang

yang dihitung sejak lahir sampai saat

Kuesioner Kuesioner 1. 20 - 25 Tahun 2. 25-30 Tahun 3. 30-35 Tahun

Ordinal Pengetahuan WUS :

− Umur

− Pendidikan

− Pekerjaan

Kebutuhan Gizi Bagi Kesehatan


(44)

43 sekarang

3. Pendidikan Tingkat sekolah atau ijazah terakhir yang diperoleh wanita usia subur.

Kuesioner Kuesioner 1. Pendidikan dasar: TK dan SD/ sederajat 2. Pendidikan

menengah: SMP dan SMA/ sederajat 3. Pendidikan tinggi:

I, II, III, D-IV, S-I, S-II, S-III dan S-IV.

Ordinal

4. Pekerjaan Aktifitas sehari-hari yang menjadi tugas atau profesi wanita dalam memenuhi kebutuhan gizi.

Kuesioner Kuesioner 1. Ibu rumah tangga 2. Wiraswasta 3. Ikut orang tua


(45)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan wanita usia subur di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur. 2. Sampel

Sampel yang diambil mewakili populasi yang ada . Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random (sampel secara acak sederhana), yaitu dengan mengundi anggota populasi sesuai kriteria sampel yang ada dengan cara membuat kertas gulung dari nomor satu sampai nomor 118, setelah itu peneliti mengocok kertas gulung tersebut dan mengambil secara acak sebanyak sampel yang telah dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:

2

) ( 1 N d

N n

+ =

Keterangan: n = Besar Sampel N = Besar Populasi


(46)

45 Jadi sampel yang diteliti, adalah :

n = 2

)

05

,

0

(

167

1

167

+

n =

4175 , 0 1

167

+

n = 4175 , 1

167

n = 117,813

Jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 118 wanita usia subur untuk mengetahui pengetahuannya tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.

Peneliti menyusun kriteria responden sebagai subjek penelitian antara lain : a. Wanita usia subur ( 20 - 35 Tahun)

b. Wanita yang pada masa prakonsepsi saat ini

c. Dapat membaca, menulis,dan berbahasa Indonesia dengan baik, serta bertempat tinggal di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu.

d. Bersedia menjadi responden penelitian

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu. 2. Waktu Penelitian


(47)

D. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin bapak Kepala Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. untuk mendapatkan mengetahui pengetahuan dan sikap responden di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu.

E. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan peneliti mengonsultasikan kuesioner kepada pembimbing sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah ada. Alat pengumpulan data ini terdiri dari tiga


(48)

47 bagian, yaitu : bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi,dan bagian pengetahuan.

Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan wanita usia subur terhadap kebutuhan gizi bagi kesehatan. Bagian ini terdiri dari 20 pertanyaan. Untuk menilai pengetahuan wanita usia subur, dilakukan penyekoran yaitu skor benar diberi nilai = 1, dan skor salah diberi nilai = 0. Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan persentase digunakan dengan rumus :

P = N

f

× 100 Keterangan : P = Persentase

F = frekuensi jumlah soal yang benar N = jumlah keseluruhn soal

Dari rumus tersebut maka pengetahuan dikategorikan menjadi :

1. Pengetahuan baik apabila dapat menjawab 76-100 % dari seluruh jumlah soal.

2. Pengetahuan cukup apabila dapat menjawab 56-75 % dari seluruh jumlah soal.

3. Pengetahuan kurang apabila dapat menjawab < 56 % dari seluruh jumlah soal.

Bagian kedua instrumen juga dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan. Bagian ini terdiri dari 20 pertanyaan.


(49)

2. Validitas dan Realibilitas 2.1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan agar pernyataan yang termuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner terseb. Uji validitas akan dilakukan dengan content validity oleh pakarnya, yaitu dokter spesialis gizi.

a. Cara melakukan uji validitas

Ada beberapa jenis teknik validitas yang dapat dilakukan pada sebuah kuesioner penelitian, yaitu:

1. Validitas konten, yaitu melakukan validasi dengan menggunakan logika. Bagaimana instrumen tersebut apakah logissebagai alat ukur penelitian sesuai teori.

2. Validitas konstruk, yaitu validasi yang digunakan untuk melihat struktur instrumen penelitian. Salah satu cara validasi yaitu dengan melakukan konsultasipendapat ahli tersebut tentang instrumen penelitian tersebut atau dengan uji coba dengan responden sekitar 20 responden.

Untuk mengetahui validitas soal, maka hitung korelasi skor partanyaan terhadap skor total dengan menggunakan rumus pearson product moment ( Suyanto, et.al, 2009, hlm 53)


(50)

49 Adapun rumus pearson product moment adalah :

r =

(

)

(

)

{

(

) }

∑ ∑

{

(

) }

2 2

. 2 2

.

.

Y Y

N X X

N

Y X Y

X N

dimana :

X = Skor jawaban Y = Skor total

XY= Skor jawaban x skor total 2.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pernyataan untuk suatu variabel dikatakan realibel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien realbilitasnya lebih dari 0,6 sudah memadai syarat realibilitas. Uji validitas akan dilakukan pada 118 wus yang berumur 20-35 tahun yang ada di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu, lalu data diolah menggunakan SPSS dengan mencari nilai koefisien realibilitas Alpha Cronbach.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah : mengajukan surat permohonan izin penelitian pada Institusi Pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik


(51)

Fakultas Keperawatan USU, dan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada bapak Kepala Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu, setelah mendapat izin menyatakan persetujuan responden menjadi responden secara sukarela, setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan, Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing masing-masing wanita usia subur, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data. Selanjutnya, data yang terkumpul di analisis.

G. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan data yang telah terkumpul diolah secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) pemeriksaan data, dilakukan pengecekan kelengkapan-kelengkapan pada data pertanyaan yang telah terkumpul. Bila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data maka diperbaiki kembali; 2) pemberian kode, data yang telah dikumpul dan hasil jawaban dari setiap pertanyaan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya, kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah ke komputer; 3) pemasukan data komputer, data yang diproses kemudian dimasukkan ke dalam program komputer untuk diolah; 4) memperoleh analisis dan pengolahan data serta mengambil kesimpulan data dimasukkan ke dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi.


(52)

51

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan terhadap 32 Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu tahun 2010.

A. Hasil Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini akan diuraikan gambaran data demografi responden yang terdiri atas umur, pendidikan, pekerjaan, yang mempengaruhi Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Lusun VII Kecamatan Pancurbatu tahun 2010.


(53)

1. Karakteristik Responden

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden (N=32) di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu

Karakteristik Frekuensi Persentase

Umur

- 20 - 25 tahun - 26 -30 tahun - 31- 35 tahun

21 6 5

65,6 18,7 15,6 Pendidikan

- TK - SD - SMP - SMA - DI – DIII

0 28

4

0 87,5 12,5 Pekerjaan

- Ibu rumah tangga (IRT) - Wiraswasta

- Ikut orang tua

9 16

7

28,1 50 21,8

Dari tabel tersebut menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur 20 - 25 tahun sebanyak 21 orang (65,6 %), umur 26 -30 tahun sebanyak 6 orang (18,7%), umur 31- 35 tahun sebanyak 5 orang (15,6%). Hal ini berarti mayoritas umur responden 20-25 tahun sebanyak 21 orang (65,6 %).

Dari tabel diatas menunjukkan karakteristik responden berdasarkan pendidikan TK – SD sebanyak 0 orang (0%), pendidikan SMP - SMA sebanyak 28 orang (87,5%), pendidikan DI – DIII sebanyak 4 orang (12,5%). Hal ini berarti mayoritas pendidikan responden adalah SMP - SMA sebanyak 28 orang (87,5 %).


(54)

53 Dari tabel tersebut menunjukkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 9 orang (28,1%), berdasarkan pekerjaan wiraswasta sebanyak 16 orang (50%), berdasarkan pekerjaan Ikut orang tua sebanyak 7 orang (21,8%). Hal ini berarti mayoritas pekerjaan adalah wiraswasta sebanyak 16 orang (50%).

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Kebutuhan Gizi Bagi Kesehatan di Desa

Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

No Pernyataan Penilaian Jawaban

Benar Salah Total

F % F % F %

1 Definisi gizi 19 59,3 13 40,6 32 100

2 Zat gizi yang dibutuhkan tubuh dikelompokan menjadi enam macam

28 87,5 4 12,5 32 100 3 Manfaat makanan bagi tubuh 20 62,5 12 37,5 32 100 4 Makanan yang banyak mengandung

serat

21 65,6 11 34,3 32 100

5 Makanan yang mengandung

karbohidrat

32 100 0 0 32 100

6 Sumber zat besi 28 87,5 4 12,5 32 100

7 Manfaat lemak 24 75 8 25 32 100

8 Makanan yang mengandung sumber protein

28 87,5 4 12,5 32 100 9 Kebutuhan protein terpenuhi dalam

sekali makan menurut jenis makanannya

14 43,7 18 56,2 32 100

10 Kebutuhan karbohidrat terpenuhi dalam sekali makan menurut jenis makanannya

29 90,6 3 9,3 32 100 11 Sumber dari vitamin A 28 87,5 4 12,5 32 100

12 Fungsi vitamin 22 68,7 10 31,2 32 100


(55)

14 Zat gizi yang berfungsi sebagai cadangan makanan

10 31,2 22 68,7 32 100

15 Manfaat air 15 46,8 17 53,1 32 100

16 Kebutuhan air dalam 24 jam 16 50 16 50 32 100 17 Istilah kekurangan zat besi 27 84,3 5 15,6 32 100 18 Pengaruh gizi buruk pada wus 22 68,7 10 31,2 32 100 19 Pedoman gizi seimbang di Indonesia 32 100 0 0 32 100 20 Kekurangan asam folat pada wanita

dapat mengakibatkan

26 81,2 6 18,7 32 100 Berdasarkan tabel tersebut distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner tingkat pengetahuan dari 32 responden yang banyak menjawab benar adalah untuk pertanyaan nomer 13 sebanyak 31 orang (96,8%), dan yang sedikit menjawab pertanyaan benar adalah untuk pertanyaan nomor 14 sebanyak 10 orang (31,2%). Sedangkan yang banyak menjawab pertanyaan salah adalah untuk pertanyaan nomor 14 sebanyak 22 orang (68,7%), dan yang sedikit menjawab pertanyaan salah adalah untuk pertanyaan nomor 13 ada satu orang (3,1%).


(56)

55

2. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun VII

Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

Kategori Frekuensi Persentase

Cukup 9 28,1

Baik 23 71,8

Total 32 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan dari 32 responden mayoritas memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 orang (71,8%) dan minoritas pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (28,1%).


(57)

2.1 Pengetahuan Wanita Usia Subur Berdasarkan Umur Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Berdasarkan Umur tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun VII

Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

No Umur

Pengetahuan

Jumlah

Baik Cukup

F % F % F %

1 20 - 25 tahun 19 59,3 2 6,2 21 65,6

2 26 -30 tahun 4 12,5 2 6,2 6 18,8

3 31- 35 tahun - - 5 15,6 5 15,6

Jumlah 23 71,8 9 28,1 32 100

Berdasarkan tabel tersebut distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita usia subur berdasarkan umur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan dari 32 responden mayoritas umur 20 - 25 tahun berpengetahuan baik sebanyak 19 orang (59,3%), dan minoritas umur 25-30 tahun berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6,2%).


(58)

57

2.2 Pengetahuan Wanita Usia Subur Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Berdasarkan Pendidikan tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun

VII Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

No Pendidikan

Pengetahuan

Jumlah

Baik Cukup

F % F % F %

1 SMP-SMA 20 62,5 8 25 28 87,5

2 DI-DIII - - 4 12,5 4 12,5

Jumlah 20 62,5 12 37,5 32 100

Berdasarkan tabel tersebut distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita usia subur berdasarkan pendidikan tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan dari 32 responden mayoritas pendidikan SMP-SMA berpengetahuan baik sebanyak 20 orang (62,5%), dan minoritas pendidikan DI-DIII berpengetahuan cukup sebanyak 4 orang (12,5%).


(59)

2.3 Pengetahuan Wanita Usia Subur Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Berdasarkan Pekerjaan tentang Kebutuhan Gizi bagi Kesehatan di Desa Lama Dusun

VII Kecamatan Pancurbatu Tahun 2010

No Pekerjaan

Pengetahuan

Jumlah

Baik Cukup

F % F % F %

1 Ikut orang tua 5 15,6 2 6,2 7 65,6

2 IRT 7 53,1 2 6,2 9 18,8

3 Wiraswasta 11 34,3 5 15,6 16 15,6

Jumlah 23 71,8 9 28,1 32 100

Berdasarkan tabel tersebut distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita usia subur berdasarkan pekerjaan tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan dari 32 responden mayoritas pekerjaan wiraswasta berpengetahuan baik sebanyak 11 orang (34,3%), dan minoritas pekerjaan ikut orang tua berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6,2%).


(60)

59

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini peneliti mecoba menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.3 bahwa dari 32 responden yang diteliti ditemukan responden berpengetahuan baik tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan sebanyak 23 orang (71,8%), dan minoritas pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (28,1%). Hal ini dikarenakan responden mengetahui manfaat gizi bagi kesehatan.

Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 32 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden berumur 20-25 tahun sebanyak 21 orang (65,6%) dan minoritas responden yang berumur 31-35 tahun sebanyak 5 orang (15,6%). Sesuai pendapat Hurlock (2002), bahwa usia dewasa (18-40 tahun) merupakan masa di mana seseorang secara maksimal mencapai prestasi yang memuaskan, pada usia tengah (41-60 tahun) adalah usia tidak produktif lagi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa usia reproduktif memang lebih aktif mencari dan mendapatkan informasi dibandingkan usia yang tidak produktif lagi.

Pada tingkat pendidikan juga ditemukan responden mayoritas berpendidikan menengah (SMP-SMA) sebanyak 28 orang (87,5%), dan minoritas responden berpendidikan tinggi (DI–DIII) sebanyak 4 orang (12,5%).


(61)

Sesuai pendapat Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Hal ini bertujuan melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki responden, maka semakin mudah dan berwawasan luas mengetahui kebutuhan gizi bagi kesehatan.

Pada pekerjaan juga ditemukan responden mayoritas responden bekerja wiraswasta sebanyak 16 orang (50%), dan minoritas bekerja ikut orang tua sebanyak 7 orang (21,8%) maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kesesuaian antara teori dan kenyataan di mana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pekerjaan adalah jenis kegiatan yang dilakukan dalam aktivitas sehari-hari yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan hidup.

Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 32 responden yang diteliti berdasarkan tingkat pengetahuan yang banyak menjawab benar adalah untuk pertanyaan nomer 13 sebanyak 31 orang (96,8%), dan yang sedikit menjawab pertanyaan benar adalah untuk pertanyaan nomor 14 sebanyak 10 orang (31,2%). Sedangkan yang banyak menjawab pertanyaan salah adalah untuk pertanyaan nomor 14 sebanyak 22 orang (68,7%), dan yang sedikit menjawab pertanyaan salah adalah untuk pertanyaan nomor 13 ada satu orang (3,1%).

Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 32 responden yang diteliti mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 orang (71,8%) dan minoritas pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (28,1%).


(62)

61 Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 32 responden yang diteliti berdasarkan umur mayoritas umur 20-25 tahun berpengetahuan baik sebanyak 19 orang (59,3%), dan minoritas umur 25-30 tahun berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6,2%).

Pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 32 responden yang diteliti berdasarkan pendidikan mayoritas pendidikan SMP-SMA berpengetahuan baik sebanyak 20 orang (62,5%), dan minoritas pendidikan DI-DIII berpengetahuan cukup sebanyak 4 orang (12,5%).

Pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 32 responden yang diteliti berdasarkan pekerjaan mayoritas pekerjaan wiraswasta berpengetahuan baik sebanyak 11 orang (34,3%), dan minoritas pekerjaan ikut orang tua berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6,2%).

2. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kebutuhan Gizi Bagi Kesehatan

Menurut Suhartono, (2005) pengetahuan adalah proses mengetahui dan menghasilkan sesuatu.

Berdasarkan hasil penelitian dari 32 responden menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 orang (71,8%) dan minoritas pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (28,1%). Ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden di Desa Lama dusun VII mempunyai pengetahuan baik dalam pemenuhan kebutuhan gizi bagi kesehatan, salah satu cara untuk menurunkan angka kematian ibu dan janin adalah pemenuhan kebutuhan gizi bagi kesehatan yang tepat melalui pengetahuan responden yang baik.


(63)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan kesimpulan dan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 32 responden di Desa Lama Dusun VII Kecamatan Pancurbatu sebagai berikut :

1. Mayoritas responden dari segi karakteristik tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan berdasarkan umur sebanyak 21 orang (65,6%) pada rentang usia 20-25 tahun, sedangkan berdasarkan pendidikan responden sebanyak 28 orang (87,5%) berpendidikan menengah (SMP-SMA), berdasarkan pekerjaan responden bekerja sebanyak 16 orang (50%) sebagai wiraswasta.

2. Mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 orang (71,8%) dan minoritas pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (28,1%) tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.

3. Mayoritas responden memiliki pengetahuan baik berdasarkan umur 20-25 tahun sebanyak 19 orang (59,3%), dan minoritas umur 25-30 tahun berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6,2%) tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.

4. Mayoritas responden memiliki pengetahuan baik berdasarkan pendidikan SMP-SMA sebanyak 20 orang (62,5%), dan minoritas pendidikan DI-DIII berpengetahuan cukup sebanyak 4 orang (12,5%) tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.


(64)

63 5. Mayoritas responden memiliki pengetahuan baik berdasarkan pekerjaan wiraswasta sebanyak 11 orang (34,3%), dan minoritas pekerjaan ikut orang tua berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (6,2%) tentang kebutuhan gizi bagi kesehatan.

B. SARAN

Adapun saran pada penelitian ini yaitu :

1. Untuk Masyarakat (khusunya responden/ wanita usia subur)

Masyarakat khususnya para responden ( wanita usia subur/wus) diharapkan mengetahui kebutuhan gizi bagi kesehatannya, sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan janin, anemia, serta mengurangi cacat janin, dan sebaginya.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan adanya peningkatan dan pengembangan dalam pendidikan kebidanan tentang kebutuhuan gizi bagi kesehatan yang sangat berkaitan dengan kesehatan reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan sepanjang daur kehidupan wanita.

3. Peneliti Lanjut

Selain itu penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian kebidanan selanjutnya secara lebih spesifik lagi, bagaimana hubungan antara pengetahuan dan sikap wus dalam memenuhi kebutuhan gizi bagi kesehatannya, kebutuhan gizi berdasarkan fungsi yang utama bagi kesehatan, dan perlu ditambahkan sumber informasi, serta dampaknya apabila terjadi kekurangan dan kelebihan gizi bagi wanita usia subur.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Adiono, Hari Purnomo (2007), Ilmu Pangan. (Terjemahan). Jakarta : Universitas Indonesia (hlm. 41-125).

Almatsier, Sunita (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Ali Muhammad, (2001). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Pustaka Anarki

Jakarta.

Hurlock, (2004). Psikologi Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga. Irianto, Djoko Pekik (2007). Pandauan Gizi Lengkap Keluarga dan

Olahragawan.Yogyakarta : Andi Offset

Irianto, Kus, & Waluyo, Kusno. (2007). Gizi dan Pola Hidup Sehat Indonesia Sehat 2010. Bandung : Irama Widya (hlm. 32-25) Kartasapoetra, G, et.al (2005). Ilmu Gizi Jakarta : Rineka Cipta

Lusyana, et.al (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi (V) vol 1 (Terjemahan), Jakarta : EGC (hal. 81-109).

Lerry, (2009). Menghitung Masa Subur Wanita, http : artis-indo-hot-blogspot.com Majalah komunitas, (2009), MENKES, Menteri Terpopular dan Paling Aktif,

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodelogi dan Penelitian Ilmu

Keperawatan, Jakarta : Salemba Medica

Notoatmodjo, S. (2007), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

, (2005), Metodelogi Penelitian Kesehatan. Cetakan : 3, Jakarta : Rineka Cipta

, (2003), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta Paath, et.al (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Riduan, (2009). Belajar Mudah Untuk Guru dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfa Beta

Soekirman, (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.


(66)

70 (hlm. 41-125)

Susilowati, (2008). Dampak Anemia dan Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil, http : //www.eurekanindonesia.org.

Suyanto, et.al, (2009). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi, Yogyakarta. (hlm.53-56)

Wikipedia, (2008). Wanita, http ://www.id.wikipedia.org/wiki/wanita.

Widyastuti, et.al (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya. (hlm.23) Zaluchu, Fotarisman.(2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Bandung : Cipta

Pustaka Media.


(67)

KUESIONER PENEITIAN

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DESA LAMA DUSUN VII KECAMATAN PANCUR BATU TENTANG

KEBUTUHAN GIZI BAGI KESEHATAN

I. Identitas Responden

No responden :

Umur :

Pendidikan : Pekerjaan : Petunuk pengisian :

A. Bacalah pernyataan berikut dengan baik kemudian pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar.

B. Untuk mendapatkan data yang akurat, saya mohon pada ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan kemampuan ibu yang sebenarnya, oleh karenanya jangana ragu-ragu dalam menjawab, jawablah dengan jujur, karena jawaban ibu sangat membantu.

II.Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kebutuhan Gizi

1. Pengertian gizi adalah : a. Zat makanan sehat

b. Sayur-sayuran dan buah-buahan c. Bahan pengawet makanan

2. Zat gizi yang dibutuhkan tubuh dikelompokan menjadi enam macam yaitu : a. 4 sehat

b. Air, protein, lemak, vitamin, mineral, karbohidrat c. a dan b salah


(68)

65

3. Manfaat makanan bagi tubuh adalah :

a. Sumber tenaga, sumber zat pembangun, sumber zat pengatur b. Untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia

c. A dan b benar

4. Makanan yang banyak mengandung serat adalah: a. Biji-bijian

b. Sayur dan buah-buahan c. Karbohidrat

5. Makanan yang mengandung karbohidrat paling banyak adalah : a. Jagung, nasi, imbi-umbian, gandum

b. Roti, nasi, ikan, air c. a dan b salah

6. Yang merupakan sumber zat besi adalah : a. kuning telur ,dan daging

b. Nasi c. Susu

7. Dalam tubuh manfaat lemak adalah : a. Sebagai sumber energi

b. Kecerdasan otak

c. Meningkatkan nafsu makan

8. Makanan yang paling banyak mengandung sumber protein adalah; a. Kuning telur

b. Air

c. a dan b salah

9. Kebutuhan protein terpenuhi dalam sekali makan menurut jenis makanannya adalah :

a. Sepiring bubur b. Sekilo daging c. Sebutir telur ayam


(69)

10. Kebutuhan karbohidrat terpenuhi dalam sekali makan menurut jenis makanannya adalah:

a. Satu buah jeruk b. Sesendok susu c. Sepiring nasi

11. Sumber dari vitamin A adalah : a. Minyak ikan, dan daging b. Sayuran dan buah-buahan c. Susu

12. Fungsi vitamin bagi tubuh adalah : a. Sumber keseimbangan tubuh b. Mempercantik kulit

c. Sumber cadangan makanan 13. Sumber yodium adalah :

a. Garam dan ikan laut b. Air dan minyak c. Bayam

14. Zat gizi yang berfungsi sebagai cadangan makanan dalam tubuh adalah: a. lemak

b. air c. serat

15. Manfaat air dalam tubuh adalah:

a. Membuang zat sisa dari dalam tubuh b. Sumber karbohidat

c. Mengurangi nafsu makan

16. Setiap hari dalam 24 jam manusia membutuhkan air sekitar : a. 2 liter air

b. 1,5 liter air c. 2,5 liter air


(70)

67 17. Istilah kekurangan zat besi adalah :

a. Anemia b. Insomia c. Leukimia

18. Wanita usia subur yang mengalami gizi buruk akan berpengaruh pada : a. Kebersihan diri

b. Kehamilan, persalinan, nifas yang berisiko c. a dan b salah

19. Pedoman gizi seimbang di Indonesia adalah: a. 4 sehat 5 sempurna

b. Piramida makan c. Bubur

20. Kekurangan asam folat pada wanita dapat mengakibatkan : a. Menghambat pertumbuhan janin dalam kehamilan b. Anemia


(71)

Lampiran 3

CONTENT VALIDITY INTERVAL

A Pengetahuan

No Pertanyaan 0,6 0,7 0,8 0,9 1,00

1 Pengertian gizi adalah ….

2 Zat gizi yang dibutuhkan tubuh dikelompokan

menjadi enam macam yaitu…..

3 Manfaat makanan bagi tubuh adalah....

4 Makanan yang banyak mengandung serat

adalah....

5 Makanan yang mengandung karbohidrat paling

banyak adalah....

6 Yang merupakan sumber zat besi adalah....

7 Dalam tubuh manfaat lemak adalah....

8 Makanan yang paling banyak mengandung

sumber protein adalah....

9 Kebutuhan protein terpenuhi dalam sekali makan

menurut jenis makanannya adalah....

10 Kebutuhan karbohidrat terpenuhi dalam sekali

makan menurut jenis makanannya adalah....

11 Sumber dari vitamin A adalah...

12 Fungsi vitamin bagi tubuh adalah...

13 Sumber yodium adalah….

14 Zat gizi yang berfungsi sebagai cadangan

makanan dalam tubuh adalah....

15 Manfaat air dalam tubuh adalah….

16 Setiap hari dalam 24 jam manusia membutuhkan

air sekitar ?

17 Istilah kekurangan zat besi adalah ....

18 Wanita usia subur yang mengalami gizi buruk

akan berpengaruh pada?

19 Pedoman gizi seimbang di Indonesia adalah

20 Kekurangan asam folat pada wanita dapat

mengakibatkan

Keterangan :

Skor : 0,8 x 5 = 4 0,9 x 2 = 1,8 1,0 x 13 = 13

Jumlah = 18,8 Nilai Validitas = 18,8 : 10 = 1,88

Total Skor Rata-rata Nilai Validitas : 1,88

Medan, 09 April 2010 (dr. Murniati Manik, MSc. SpKK)


(1)

(hlm. 41-125)

Susilowati, (2008). Dampak Anemia dan Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil, http : //www.eurekanindonesia.org.

Suyanto, et.al, (2009). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi, Yogyakarta. (hlm.53-56)

Wikipedia, (2008). Wanita, http ://www.id.wikipedia.org/wiki/wanita.

Widyastuti, et.al (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya. (hlm.23) Zaluchu, Fotarisman.(2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Bandung : Cipta

Pustaka Media.


(2)

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DESA LAMA DUSUN VII KECAMATAN PANCUR BATU TENTANG

KEBUTUHAN GIZI BAGI KESEHATAN

I. Identitas Responden No responden :

Umur :

Pendidikan : Pekerjaan : Petunuk pengisian :

A. Bacalah pernyataan berikut dengan baik kemudian pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar.

B. Untuk mendapatkan data yang akurat, saya mohon pada ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan kemampuan ibu yang sebenarnya, oleh karenanya jangana ragu-ragu dalam menjawab, jawablah dengan jujur, karena jawaban ibu sangat membantu.

II.Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kebutuhan Gizi

1. Pengertian gizi adalah : a. Zat makanan sehat

b. Sayur-sayuran dan buah-buahan c. Bahan pengawet makanan

2. Zat gizi yang dibutuhkan tubuh dikelompokan menjadi enam macam yaitu : a. 4 sehat

b. Air, protein, lemak, vitamin, mineral, karbohidrat c. a dan b salah


(3)

3. Manfaat makanan bagi tubuh adalah :

a. Sumber tenaga, sumber zat pembangun, sumber zat pengatur b. Untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia

c. A dan b benar

4. Makanan yang banyak mengandung serat adalah: a. Biji-bijian

b. Sayur dan buah-buahan c. Karbohidrat

5. Makanan yang mengandung karbohidrat paling banyak adalah : a. Jagung, nasi, imbi-umbian, gandum

b. Roti, nasi, ikan, air c. a dan b salah

6. Yang merupakan sumber zat besi adalah : a. kuning telur ,dan daging

b. Nasi c. Susu

7. Dalam tubuh manfaat lemak adalah : a. Sebagai sumber energi

b. Kecerdasan otak

c. Meningkatkan nafsu makan

8. Makanan yang paling banyak mengandung sumber protein adalah; a. Kuning telur

b. Air

c. a dan b salah

9. Kebutuhan protein terpenuhi dalam sekali makan menurut jenis makanannya adalah :

a. Sepiring bubur b. Sekilo daging c. Sebutir telur ayam


(4)

makanannya adalah: a. Satu buah jeruk b. Sesendok susu c. Sepiring nasi

11. Sumber dari vitamin A adalah : a. Minyak ikan, dan daging b. Sayuran dan buah-buahan c. Susu

12. Fungsi vitamin bagi tubuh adalah : a. Sumber keseimbangan tubuh b. Mempercantik kulit

c. Sumber cadangan makanan 13. Sumber yodium adalah :

a. Garam dan ikan laut b. Air dan minyak c. Bayam

14. Zat gizi yang berfungsi sebagai cadangan makanan dalam tubuh adalah: a. lemak

b. air c. serat

15. Manfaat air dalam tubuh adalah:

a. Membuang zat sisa dari dalam tubuh b. Sumber karbohidat

c. Mengurangi nafsu makan

16. Setiap hari dalam 24 jam manusia membutuhkan air sekitar : a. 2 liter air

b. 1,5 liter air c. 2,5 liter air


(5)

17. Istilah kekurangan zat besi adalah : a. Anemia

b. Insomia c. Leukimia

18. Wanita usia subur yang mengalami gizi buruk akan berpengaruh pada : a. Kebersihan diri

b. Kehamilan, persalinan, nifas yang berisiko c. a dan b salah

19. Pedoman gizi seimbang di Indonesia adalah: a. 4 sehat 5 sempurna

b. Piramida makan c. Bubur

20. Kekurangan asam folat pada wanita dapat mengakibatkan : a. Menghambat pertumbuhan janin dalam kehamilan b. Anemia


(6)

CONTENT VALIDITY INTERVAL

A Pengetahuan

No Pertanyaan 0,6 0,7 0,8 0,9 1,00

1 Pengertian gizi adalah ….

2 Zat gizi yang dibutuhkan tubuh dikelompokan

menjadi enam macam yaitu…..

3 Manfaat makanan bagi tubuh adalah....

4 Makanan yang banyak mengandung serat

adalah....

5 Makanan yang mengandung karbohidrat paling

banyak adalah....

6 Yang merupakan sumber zat besi adalah....

7 Dalam tubuh manfaat lemak adalah....

8 Makanan yang paling banyak mengandung

sumber protein adalah....

9 Kebutuhan protein terpenuhi dalam sekali makan

menurut jenis makanannya adalah....

10 Kebutuhan karbohidrat terpenuhi dalam sekali

makan menurut jenis makanannya adalah....

11 Sumber dari vitamin A adalah...

12 Fungsi vitamin bagi tubuh adalah...

13 Sumber yodium adalah….

14 Zat gizi yang berfungsi sebagai cadangan

makanan dalam tubuh adalah....

15 Manfaat air dalam tubuh adalah….

16 Setiap hari dalam 24 jam manusia membutuhkan

air sekitar ?

17 Istilah kekurangan zat besi adalah ....

18 Wanita usia subur yang mengalami gizi buruk

akan berpengaruh pada?

19 Pedoman gizi seimbang di Indonesia adalah

20 Kekurangan asam folat pada wanita dapat

mengakibatkan

Keterangan :

Skor : 0,8 x 5 = 4 0,9 x 2 = 1,8 1,0 x 13 = 13

Jumlah = 18,8 Nilai Validitas = 18,8 : 10 = 1,88 Total Skor Rata-rata Nilai Validitas : 1,88

Medan, 09 April 2010 (dr. Murniati Manik, MSc. SpKK)


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

0 47 145

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011

0 57 65

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Kepercayaan dan Tradisi Wanita Usia Subur (WUS) terhadap Pemeriksaan Pap Smear dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2011

4 70 88

Analisa Pengaruh Pasangan Usia Subur Dan Pengguna Alat/Cara Kb Terhadap Angka Kelahiran Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1995-2009

0 27 72

Pengaruh Persepsi Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kanker Leher Rahim (KLR) dan Program Inspeksi Visual Asetat (IVA) Terhadap Pemanfaatan Pelayanan IVA Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tah

6 57 85

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita di Lingkungan VIII Kelurahan Kampung Lalang

2 45 86

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR DI DESA SENDANGAN SATU KECAMATAN SONDER

0 0 6

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN NGANTI SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di D

0 0 12