Desain Penelitian Pengolahan Data dan Analisa Data

25

3.4.1 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Ekstrak daun insulin 2. Streptozotosin 3. Buffer Sitrat 4. Sukrosa 10 5. ether 6. Kit LDL dan Kolesterol 7. Aquadest

3.4.2 Pembuatan Ekstrak Daun Insulin

Ekstrak daun insulin yang tersedia adalah hibah dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh mahasiswa dan kelompok penelitian diabetes dan regenerasi pankreas Program Studi Pendidikan Dokter dan Tim Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta pada tahun 2013. Terdapat beberapa tahap dalam pembuatannya. Pada tahap awal, daun insulin diblender. Setelah itu diayak untuk mendapatkan serbuk halus daun insulin. Serbuk halus daun insulin kemudian dicampur dengan ethanol 70 dengan perbandingan 10 mg serbuk dilarutkan dalam 100ml ethanol 70. Kemudian hasil campuran tersebut diaduk di hot plate stirer selam 5 jam. Setelah diaduk kemudian disaring menggunakan saringan mikro dan didapatkan ekstrak cair daun insulin. Ekstrak cair daun insulin kemudian di evaporasi di PAU Institut Pertanian Bogor dan didapatkan ekstrak kering daun insulin.

3.4.3 Adaptasi Sampel

Sampel diadaptasikan di Animal house selama 14 hari. 26

3.4.1 Induksi Streptozotosin

Hari ke 15 tikus dipuasakan selama ±16 jam kemudian diinduksi streptozotosin 55 mgkgBB secara intraperitoneal. Setelah induksi streptozotosin, tikus diberi makan yang cukup dan dalam waktu 24 jam dilakukan sonde sukrosa 10 untuk mencegah hipoglikemia. Hari ke 15 sampai 19 menunggu reaksi dari streptozotosin. Hari ke 19 dilakukan cek glukosa darah sewaktu. Tikus dengan kadar glukosa sewaktu 250 mgdl dinyatakan diabetes.

3.4.2 Pemberian Ekstrak Daun Insulin

Sebagian tikus yang mengalami diabetes kemudian diberikan ekstrak daun insulin 100 mgkgBB dan sebagian lagi diberi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB selama 4 minggu hari ke 19 sampai 46 secara oral dengan menggunakan alat sonde satu kali sehari.

3.4.3 Pengukuran Sampel

3.4.3.1 Berat Badan

Pengukuran berat badan awal dilakukan saat tikus dinyatakan DM dan dilanjutkan selama 4 minggu sejak diberikan ekstrak daun yacon. . 3.4.3.2 Glukosa Darah Pengukuran glukosa darah dilakukan pada hari ke 15 sebelum pemberian streptozotosin dan pada hari ke 19 sebelum pemberian ekstrak serta diulang setiap seminggu sekali yaitu pada hari ke 25,32,dan 39. Sampel darah yang diambil adalah darah perifer yang berasal dari ekor tikus. Sebelum diambil darahnya, tikus dibius menggunakan ether untuk mengurangi rasa sakit. Setelah tidak sadar, ekor tikus disayat menggunakan silet dan darah yang keluar diteteskan pada strip glucotest dan kemudian diukur dialat glukometer. Ekor yang telah disayat kemudian dibakar dengan korek api untuk menghentikan perdarahan dan mencegah infeksi. 27

3.4.3.1 LDL

Pengukuran kadar profil lipid dilakukan diakhir penelitian. Pada hari ke 46 sejak diinduksi streptozotosin, tikus di Sacrifice. Tikus terlebih dahulu dibius menggunakan ether. Setelah tidak sadarkan diri, dilakukan pembedahan dan diambil darah dengan spuit 3 cc dengan needle 26 G dari vena cava inferior tikus. Kemudian darah disimpan dalam tabung ethylene diamine tetraacetic acid EDTA agar tidak mengalami koagulasi dan disimpan sementara di termos es. Darah dari tabung EDTA dilakukan sentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Sentrifugasi dilakukan untuk mendapatkan plasma tikus. Setelah terpisah dari komponen darah yang lain, plasma kemudian dipindahkan ke tabung eppendorf dan disimpan di kulkas -80 o C. Kemudian diukur kadar LDL plasma. Sebelum dilakukan pengecekan kadar LDL plasma, dilakukan presipitasi terlebih dahulu pada sampel plasma. 10µ l sampel dicampur dengan 100µ l reagen presipitan LDL. Setelah dicampur kemudian diinkubasi selama 15 menit disuhu ruangan. Selanjutnya disentrifugasi selama 20 menit. Setelah disentrifugasi, diambil supernatan plasma. 10µ l supernatan hasil sentrifugasi dicampur dengan 100µ l reagen kolesterol. Reagen kolesterol yang digunakan adalah jenis sclavo. kemudian diinkubasi selama 10 menit disuhu kamar dan dibaca dialat spektofotometer dengan panjang gelombang 500 nm. 28 Alur Penelitian Hari 1 Tikus tiba di animal house Hari 1-14 Adaptasi tikus Makan dan minum ad libitum Hari 15-19 Menunggu reaksi streptozotosin Hari 19 Mengukur BB Mengukur GDS Hari 15 Kelompok N normal GDS250mgdL Hari 15 Tikus normal yang diinduksi streptozotosin GDS250mgdL streptozotosin 55mgkgBB Hari 19 Mengukur GDS Mengukur BB Hari 19-46 Kelompok D GDS250mgdL Tanpa terapi Hari 19-46 Kelompok D+ Ss 100 mg GDS250mgdL Pemeberian ekstrak daun insulin 100mgkgBB Hari 20-46 Mengukur BB Hari 25, 32,39, dan 46 Mengukur GDS Hari 47 Sacrifice pengambilan darah dari vena cava inferior Darah disentrifugasi dan didapatkan plasma yang kemudian dicampur dengan kit LDL Penilaian kadar LDL dengan spektrofotometer Didapatkan: 1. Kadar GDS mgdL 2. Rasio Berat Badan mg 3. Kadar LDL mgdL Analisis statistik pada data Hari 19-46 Kelompok D+ Ss 300 mg GDS250mgdL Pemeberian ekstrak daun insulin 300mgkgBB 29

3.5 Pengolahan Data dan Analisa Data

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data secara komputerisasi yaitu menggunakan SPSS versi 16. Karena penelitian ini termasuk analitik kategorik numerik dan lebih dari 2 kelompok maka uji yang dilakukan adalah uji Oneway Annova. Terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan homogenitas. Jika hasil uji terdisribusi normal dan homogen maka dilakukan uji Oneway Annova dengan taraf kepercayaan 95 dan dilanjutkan dengan uji post hoc untuk mengetahui hubungan antar 2 kelompok. Jika salah satu syarat uji Oneway Annova tidak terpenuhi maka dilakukan transformasi data. Saat uji tersebut tidak berhasil maka dilakukan uji Kruskal-Wallis.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Glukosa Darah Sewaktu

Glukosa darah sewaktu yang diambil adalah rerata glukosa darah sewaktu pada hari ke-1, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21, hari ke-28. Maka didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Rerata dan Standar Deviasi Gula Darah Sewaktu GDS Mean±SD mgdl Sampel Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 N 83.3±10.5 116.8±12 94.3±17.3 117.5±12.6 103.3±7.5 D 481.3±98.2 532.8±91.2 521±102.4 531.5±26.3 600±0 D+Ss 100 mg 539.3±36.8 541.5±58.9 416±223.9 490.3±91.4 494.5±71.5 D+Ss 300 mg 519±51 556.5±48.7 586.5±15.6 565±30.1 517.5±81 Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100 mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300 mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB. Tabel 4.2 Rerata Rasio Glukosa Darah Sewaktu Hari Ke-1 dan Hari Ke-28 Sampel H 1 mgdL H 1 berbanding H 28 mgdL H28-H1H1100 N 83.3 103.3 24 naik D 481.3 600 24,7 naik D+Ss 100 mg 539.3 494.5 8,3 turun D+Ss 300 mg 519 517.5 0,3 Turun Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100 mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300 mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB. 30 31 Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100 mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300 mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB . Grafik 4.1 Rerata Glukosa Darah Sewaktu Pada Sampel Pada tabel 4.1 dan 4.2 serta grafik 4.1 dapat diketahui bahwa rerata kadar glukosa darah sewaktu tikus diabetes dengan terapi pada hari ke-28 lebih rendah dibandingkan tikus diabetes tanpa terapi, walaupun belum mencapai rerata kadar glukosa sewaktu tikus normal. Pengukuran glukosa darah sewaktu yang digunakan adalah presentasi kadar gluosa darah sewaktu. Hal ini dikarenakan perbedaan glukosa darah sewaktu yang tinggi antar kelompok. Penggunaan presentasi dimaksudkan agar mempermudah melihat peningkatan maupun penurunan kadar glukosa darah sewaktu antar kelompok. Glukosa darah tikus diabetes tanpa terapi terus mengalami peningkatan hingga mencapai kadar 600 mgdL pada hari ke-28 atau meningkat sebesar 24,7. Glukosa darah pada tikus normal relatif stabil. Terjadi penurunan glukosa darah sebesar 8,3 pada tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB dan penurunan sebesar 0,3 pada tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB. Kecuali pada hari ke-1, rerata kadar glukosa darah tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB 100 200 300 400 500 600 700 Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 G D S m g d L N D D+ Ss 100 mg D+Ss 300 mg 32 lebih rendah dibandingkan tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB, terutama pada hari ke-14 yakni 416 mgdL berbanding 586 mgdL. Hal ini membuktikan pemberian ekstrak daun insulin 100 mgkgBB dan 300 mgkgBB selama 28 hari dapat menurunkan glukosa darah tikus yang diinduksi streptozosin dan ekstrak daun insulin 100 mgkgBB memiliki kecenderungan menurunkan kadar glukosa darah lebih besar dibandingkan dengan ekstrak daun insulin 300 mgkgBB. Tabel 4.3 Rerata Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Hasil Uji Kruskal-Wallis Sampel Mean ± SD P.value N 103± .6 0.015 D 533.3±41.8 D+Ss 100 mg 496.3±44.9 D+Ss 300 mg 548.9±28.6 Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100 mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300 mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB. Karena hasil uji normalitas menunjukkan data tidak terdistribusi normal dan hasil transformasi data juga menunjukkan data tidak terdistribusi normal maka dilakukan non-parametric test yaitu Kruskal-Wallis. Dari hasil uji Kruskal-Wallis dapat didapatkan p 0.05. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan rerata glukosa darah sewaktu yang bermakna diantara semua kelompok penelitian. Hasil ini sama dengan penelitian Baroni et al 2008 bahwa pemberian ekstrak hydro-ethanolic daun insulin dengan dosis 400 mgkgBBhari selama 14 hari menyebabkan penurunan glukosa darah tikus diabetes secara signifikan sebesar 59 . 7 Penelitian Aybar et al 2001 juga menunjukkan bahwa teh yang terbuat dari infusi daun insulin yang diberikan secara oral selama 30 hari dapat menurunkan kadar glukosa tikus diabetes sebesar 27. 8 33 Hasil yang sama juga didapatkan pada penelitian Sari et al, yakni terjadi penurunan kadar gula darah sewaktu secara signifikan pada tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun yacon 300 mgkgBB selama 14 hari dibandingkan dengan tikus diabetes tanpa terapi p 0.01. 10 Hal ini disebabkan karena pada daun insulin terdapat senyawa smadhiterpenic acid yang memiliki sifat menghambat glukosidase alfa dan juga memilki kandungan senyawa fenolik yang memilki efek memperbaiki toleransi glukosa dan resistensi insulin sehingga memperbaiki kadar glukosa darah. 24,25

4.2 Berat Badan

Tabel 4.4 Rerata Rasio Berat Badan Hari Ke-1 dan Hari Ke-28 Sampel H 1 Gram H 1 berbanding H 28 Gram H28-H1H1100 N 267 312 16,9 naik D 223.75 192,8 13,9 turun D+Ss 100 mg 228.5 207 9,4 turun D+Ss 300 mg 231.3 196,3 15,1 turun Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS SEDUHAN DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolius) TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA TIKUS DIABETIK YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

0 13 24

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kadar Trigliserida pada Tikus Diabetes strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 15 61

Efek Ekstrak Daun Yakon “Smallanthus Sonchifolius” terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Berat Organ Pankreas, Ginjal, dan Jantung pada Tikus Jantan Strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 16 51

Efek Ekstrak Daun Yakon “Smallanthus Sonchifolius” terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Berat Organ Pankreas, Ginjal, dan Jantung pada Tikus Jantan Strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 9 51

Efek Ekstrak Daun Yacon (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolesterol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

1 21 76

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kadar High Density Lipoprotein (HDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 17 87

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Low Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 6 72

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Low Density Lipoprotein pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 17 71

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kadar Trigliserida pada Tikus Diabetes strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 3 61

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS EKSTRAK DAUN INSULIN (Smallanthus sonchifolius) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN.

0 0 12