21
2.3. Definisi Operasional
No Variabel
Definisi operasional
Alat Ukur Cara
Pengukuran Skala
Pengukura n
1 Glukosa
Darah Sewaktu
GDS Hasil pemeriksaan
glukosa darah sampel secara
acak tanpa dipuasakan.
Blood glucose
Test Meter
GlucoDr
TM
model AGM-2100
diproduksi oleh
allmedicus Co Ltd., Korea
Darah sampel diteteskan pada
strip glukometer,
interpretasi angka yang
muncul pada alat.
Numerik
2 Berat
badan BB Ukuran yang
digunakan secara umum untuk
menilai keadaan gizi
Timbangan digital Sampel
diletakkan pada timbangan
selanjutnya dilihat angka
pada timbangan. Angka tersebut
merupakan BB sampel
Numerik
3 LDL
Lipoprotein densitas rendah
Spektrofotometer Plasma sampel
dicampurkan dengan reagen
LDL. Campuran sampel dan
reagen selanjutnya
dinilai pada alat sektrofotometer.
Numerik
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian adalah desain penelitian
eksperimental.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2014 sampai Februari 2015.
3.2.2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Animal House, laboratorium Biologi, laboratorium Farmakologi, laboratorium Riset, laboratorium Biokimia Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Kertamukti No.05, Pisangan, Ciputat 15419, Tangerang Selatan, Banten.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus jantan strain Sprague- Dawley berumur 16 minggu, dengan berat badan rentang 192 - 337 gram yang
diperoleh dari Departemen Patologi Institut Pertanian Bogor IPB. Terdapat empat kelompok pada penelitian ini. Kelompok pertama adalah
kelompok N normal sebagai kontrol negatif. Kelompok kedua adalah kelompok D diabetes sebagai kontrol positif. Kelompok ketiga adalah kelompok D+Ss 100
mg yaitu tikus diabetes karena induksi streptozotosin yang kemudian diberi terapi ekstrak daun insulin dengan dosis 100 mgKgBB selama 28 hari. Kelompok
keempat adalah kelompok D+Ss 300 mg yaitu tikus diabetes karena induksi streptozotosin yang kemudian diberi terapi ekstrak daun insulin dengan dosis 300
mgKgBB selama 28 hari.
22
23
Untuk menentukan jumlah sampel pada setiap kelompok penelitian, digunakan rumus Mead sebagai berikut:
RUMUS MEAD : E = N-B-T
Dengan : E = derajat kebebasan komponen kesalahan, 10
– 20 N = Jumlah sampel dalam penelitian dikurangi 1
B= blocking component mengambarkan pengaruh lingkungan yang diperbolehkan dalam penelitian dikurangi 1
T =Jumlah kelompok perlakuan dikurangi 1
E = N-B-T E = N-B-T
10 =N-1-0-4-1
20 =N-1-0-4-1
10= N-1-3 20= N-1-3
10=N-4
20=N-4
N 14 N 24
Berdasarkan perhitungan MEAD, maka jumlah sampel yang digunakan adalah 4 sampel setiap kelompok dengan jumlah kelompok adalah 4 kelompok perlakuan
sehingga didapatkan jumlah sampel secara keseluruhan adalah 16 sampel. Jumlah sampel berada di rentang 14 sampai 24, sesuai dengan rumus MEAD. Alasan
pemilihan MEAD sebagai rumus jumlah sampel adalah
28
: 1. Rumus MEAD lebih sering digunakan untuk perhitungan jumlah sampel yang
menggunakan hewan percobaan. 2. Rumus MEAD menghasilkan jumlah sampel minimal dibandingkan rumus
lainnya dan memberikan petunjuk mengenai jumlah sampel yang sesuai saat standar deviasi yang diharapkan atau perbedaan nilai yang diharapkan antar
kelompok tidak diketahui atau sangat sulit ditentukan.