33
Hasil yang sama juga didapatkan pada penelitian Sari et al, yakni terjadi penurunan kadar gula darah sewaktu secara signifikan pada tikus diabetes dengan
terapi ekstrak daun yacon 300 mgkgBB selama 14 hari dibandingkan dengan tikus diabetes tanpa terapi p 0.01.
10
Hal ini disebabkan karena pada daun insulin terdapat senyawa smadhiterpenic acid yang memiliki sifat menghambat glukosidase alfa dan juga
memilki kandungan senyawa fenolik yang memilki efek memperbaiki toleransi glukosa dan resistensi insulin sehingga memperbaiki kadar glukosa darah.
24,25
4.2 Berat Badan
Tabel 4.4 Rerata Rasio Berat Badan Hari Ke-1 dan Hari Ke-28
Sampel H 1
Gram H 1 berbanding H 28
Gram H28-H1H1100
N 267
312 16,9 naik
D 223.75
192,8 13,9 turun
D+Ss 100 mg 228.5
207 9,4 turun
D+Ss 300 mg 231.3
196,3 15,1 turun
Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun
insulin 300 mgkgBB.
34
Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100 mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300 mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun
insulin 300 mgkgBB.
Grafik 4.2 Rerata Berat Badan pada Sampel
Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.2 dapat diketahui bahwa pada tikus normal, persentase rasio berat badan mengalami kenaikan hingga hari terakhir
pengukuran. Terjadi peningkatan berat badan sebesar 16,9 pada tikus normal. Pada tikus diabetes tanpa terapi dan tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun
insulin mengalami penurunan persentase rasio berat badan. Penurunan berat badan pada tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB lebih rendah
dibandingkan dengan tikus diabetes tanpa terapi, yakni 9,4 berbanding 13,9. Sedangkan penurunan berat badan pada tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun
insulin 300 mgkgBB lebih besar dibandingkan tikus diabetes tanpa terapi, yakni sebesar 15,1.
20 40
60 80
100 120
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 B
B g
Hari
N D
D+ Ss 100 mg D+ Ss 300 mg
35
Tabel 4.5 Persentasi Rerata Berat Badan dan Hasil Oneway Annova
Sampel Mean±SD
Homogenitas Anova
N 91,2±3,6
0.743 0.000
D 108,5±4,9
D+Ss 100 mg 94,9±3,3
D+Ss 300 mg 89,3±6,3
Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100 mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300 mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak
daun insulin 300 mgkgBB.
Karena data berdistribusi normal dan homogen, maka dialkukan uji Oneway Annova. Hasil uji Oneway Annova menunjukan p 0,05, oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan rerata persentase rasio berat badan antar kelompok penelitian. Untuk mengetahui kelompok mana saja yang
berbeda, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji post hoc. Hasil uji post hoc menunjukan kelompok yang berbeda adalah pada tikus normal dan tikus
diabetes tanpa terapi, tikus normal dan tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB serta tikus normal dan sampel tikus dengan terapi ekstrak
daun insulin 300 mgkgBB. Penelitian Baroni et al 2008 yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
hydro-ethanolic dosis 400 mgkgbbhari selama 14 hari meningkatkan berat badan tikus diabetes sebesar 59,2 g.
7
Penelitian oleh Sari et al didapatkan bahwa tikus diabetes yang mendapat terapi yacon 300 mgkgBB selama 14 hari menekan penurunan berat badan tikus
diabetes.
10
Hasil yang didapat pada tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB sama dengan penelitian sebelumnya yakni terjadi penekanan
penurunan berat badan. Namun hasil berbeda didapat pada kelompok diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300 mgkgBB yang mengalami penurunan berat
badan lebih besar dari tikus diabetes. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap dosis ekstrak daun insulin 300 mgkgBB.
36
4.3 LDL
Data LDL yang diambil adalah nilai rerata LDL semua kelompok pada akhir penelitian
Tabel 4.6. Rerata Kadar LDL Sampel
Mean±SD mgdl N
101,9 ± 39,8 D
262,6 ± 101,1 D+Ss 100 mg
182,2 ± 161,1 D+Ss 300 mg
117,4 ± 105,5
Keterangan : N: tikus normal n=3, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100 mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300 mg : tikus diabetes dengan terapi
ekstrak daun insulin 300 mgkgBB.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa kadar LDL pada tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB dan 300 mgkgBB lebih rendah
dibandingkan dengan kadar LDL tikus diabetes tanpa terapi walaupun tidak mencapai kadar LDL tikus normal. Penurunan kadar LDL pada tikus dengan terapi
ekstrak daun insulin 300 mgkgBB lebih tinggi dibandingkan dengan tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB.
Tabel 4.7 Rerata Kadar LDL dan Hasil Uji Kruskal-Wallis
Keterangan : N: tikus normal, D: tikus diabetes tanpa terapi , D+Ss 100 mg: tikus diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100 mgkgBB, D+Ss 300 mg : tikus diabetes dengan terapi ekstrak
daun insulin 300 mgkgBB. Sampel
Mean ±SD P-Value
N 101,9 ± 39,8
0.152 D
262,6 ± 101,1 D+Ss 100 mg
182,2 ± 161,1 D+Ss 300 mg
117,4 ± 105,5