pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi
Sutrisno, 1987.
2.2.4 Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zona jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. Air
tanah terbagi menjadi 2 jenis yaitu air tanah dalam sumur artesis dan air tanah dangkal Sutrisno, 1987.
2.3 Kekeruhan Turbidity
Kekeruhan adalah salah satu parameter fisika dalam pengujian kualitas air bersih. Kekeruhan menunjukkan sifat optimis air yang menyebabkan pembiasan
cahaya kedalam air. Kekeruhan membatasi pencahayaan kedalam air. Sekalipun ada pengaruh padatan terlarut atau partikel yang melayang dalam air namun
penyerapan cahaya ini dipengaruhi juga bentuk dan ukurannya. Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang berukuran 10 nm
sampai 10 µm. Partikel-partikel kecil dan koloid tersebut tidak lain adalah tanah liat, lumpur, zat oranik, sisa tanaman, ganggang dan sebagainya Gintings, 1992.
Kekeruhan diukur dalam bagian-bagian per sejuta dalam ukuran berat atau dengan miligram per liter. Semakin keruh air semakin tinggi daya hantar listrik
dan semakin banyak pula padatannya Gintings, 1992. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan
anorganik, seperti lumpur dan buangan dari pemukiman tertentu yang
menyebabkan air sungai menjadi keruh. Air yang mengandung kekeruhan tinggi akan mengalami kesulitan kalau diproses untuk sumber air bersih. Kesulitannya
antara lain dalam proses penyaringan. Kalaupun proses penyaringan dapat dilakukan akan memerlukan biaya Patimah, 2009.
Nilai numerik yang menunjukkan kekeruhan didasarkan pada turut campurnya bahan-bahan tersuspensi pada jalannya sinar melalui sampel. Nilai ini
tidak secara langsung menunjukkan banyaknya bahan tersuspensi, tetapi ia menunjukkan kemungkinan penerimaan konsumen terhadap air tersebut.
Kekeruhan tidak merupakan sifat dari air yang membahayakan, tetapi ia menjadi tidak disenangi karena rupanya. Untuk membuat air memuaskan penggunaan
rumah tangga usaha menghilangkan secara hampir sempurna bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan Sutrisno, 1987.
Ada 3 metode pengukuran kekeruhan : a.
Metode Nefelometrik unit kekeruhan nefelometrik FTU atau NTU Cara Nephlometer merupakan pengukuran turbidity tidak langsung. Cara ini
membandingkan intensitas penyebaran cahaya yang disebabkan oleh sampel air dengan intensitas yang disebabkan oleh suspensi standart air pada kondisi yang
sama. Semakin tinggi intensitas penyebaran cahaya, semakin tinggi penyebaran sinar. Oleh karena itu, baik sekali untuk pengukuran turbidity yang rendah.
b. Metode Hellige Turbidity Unit kekeruhan silika c. Metode Visali unit kekruhan Jackson Sutrisno, 1987.