BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian Reduksi-Oksidasi
Proses reduksi-oksidasi redoks adalah suatu proses yang menyangkut perpindahan elektron dari suatu pereaksi ke pereaksi yang lain. Reduksi adalah
penangkapan satu atau lebih elektron oleh suatu atom, ion, atau molekul. Sedangkan oksidasi adalah pelepasan sata atau lebih elektron dari suatu atom,
ion, atau molekul. Tidak ada elektron bebas dalam sistem kimia, dan pelepasan elektron oleh
suatu zat kimia selalu disertai dengan penangkapan elektron oleh bagian yang lain, dengan kata lain reaksi oksidasi selalu diikuti reaksi reduksi. Dalam reaksi
oksidasi reduksi redoks terjadi perubahan valensi dari zat-zat yang mengadakan reaksi. Disini terjadi transfer elektron dari pasangan pereduksi ke pasangan
pengoksidasi. Kedua reaksi paro dari suatu reaksi redoks umumnya dapat ditulis sebagai
berikut: red oks + n é
Dimana red menunjukan bentuk tereduksi disebut juga reaktan atau zat pereduksi, oks adalah bentuk teroksidasi oksidan atau zat pengoksidasi, n
adalah jumlah elektron yang ditransfer dan é adalah elektron.
II.2. Reaksi Redoks
Reaksi redoks secara luas digunakan dalam analisa titrimetrik dari zat-zat anorganik maupun organik. Untuk menetapkan titik akhir titrasi redoks dapat
dilakukan secara potensiometrik atau dengan bantuan indikator. Contoh dari reaksi redoks:
5Fe
2+
+ MnO
4
+ 8H
+
5Fe
3+
+ Mn
2+
+ 4H
2
O
Dimana:
Laboratorium Dasar Teknik Kimia 1 2
5Fe
2+
5Fe
3+
+ 5e merupakan reaksi oksidasi MnO
4
+ 8H
+
+ 5e Mn
2+
+ 4H
2
O merupakan reaksi reduksi
II.3. Iodometri
Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini akan
mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang terbentuk akan ditentukan dengan menggunakan larutan baku tiosulfat:
Oksidator + KI I
2
+ 2e I
2
+ Na
2
S
2
O
3
NaI + Na
2
S
4
O
6
II.4. Iodimetri
Iodimetri adalah analisis titrimetrik yang secara langsung digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan
penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodin dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat.
Reduktor +I
2
2I Na
2
S
2
O
3
+I
2
NaI + Na
2
S
4
O
6
II.5. Teori Indikator Amylum