3. perkiraan pertumbuhan daerah perkotaan pada masa mendatang, meliputi perkiraan jumlah penduduk, aktivitas ekonomi, pemilikan
kendaraan, tata guna lahan, dan jaringan transportasi pada masa mendatang;
4. perkiraan pergerakan pada masa mendatang, meliputi pembangkitan perjalanan, pemilihan moda, perpindahan antar zona pada jaringan
transportasi dan evaluasi terhadap jaringan yang telah tersedia, serta kemajuan teknologi transportasi perkotaan.
Berdasarkan pemaparan perencanaan transportasi di atas, dapat dipahami bahwa perencanaan transportasi sebagai sebuah proses yang berlangsung
dengan beberapa tahapan dari kebijakan yang dipersiapkan untuk keadaan di masa depan. Di dalam penelitian ini, perencanaan transportasi yang
dimaksud adalah perencanaan program BRT Trans Bandar Lampung sebagai sarana angkutan umum massal yang diterapkan di kota Bandar
Lampung.
2.4. Program
Tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi diturunkan dalam bentuk perencanaan. Perencanaan menjadi arahan pada usaha-usaha sebuah
organisasi yang diwujudkan dalam bentuk program. Beberapa definisis mengenai program digunakan dalam penelitian ini, antara lain: menurut
Kunarjo 2002:206 secara sederhana program merupakan sekumpulan kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan
tertentu. Kemudian Hasibuan 2006:100, mendefinisikan program sebagai
satu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkret. Rencana dapat dikatakan konkret, karena dalam program telah
tercantum, baik itu sasaran, kebijaksanaan, prosedur, waktu, maupun anggarannya. Jadi, program juga merupakan usaha-usaha untuk
mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan menurut bidangnya masing-masing.
Disamping itu, diungkapkan oleh Manullang 1996:41 bahwa program adalah campuran dari politik, prosedur, dan budget yang dimaksudkan untuk
menetapkan suatu rangkaian tindakan untuk waktu yang akan datang. Hal ini menjelaskan bahwa ada dimensi politik, aspek prosedural, serta
pendanaan yang memadai yang disiapkan dalam menunjang keberadaan sebuah program.
Sementara itu, Terry 2003:64-65 mengatakan bahwa program merupakan jenis rencana komprehensif yang dihimpun oleh ke dalam suatu bentuk
gabungan dari berbagai rencana untuk masa yang akan datang berasal dari berbagai sumber di dalam sebuah organisasi. Di dalam program terdapat
rencana-rencana jangka panjang atau jangka pendek, rencana orientasi, rencana operasional, sasaran-sasaran kebijaksanaan dan prosedur-prosedur.
Namun demikian, sesungguhnya suatu program mencakup bagian-bagian yang besar dari sebuah organisasi, terutama yang berhubungan dengan
pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
program mencakup sasaran, kebijaksanaan, prosedur, waktu, maupun
anggarannya. Pada program juga terdapat rencana-rencana jangka panjang atau jangka pendek, rencana orientasi, rencana operasional, sasaran-sasaran
kebijaksanaan dan prosedur-prosedur program tersebut.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Melakukan sebuah penelitian,
peneliti harus memiliki metode yang digunakan sebagai alat yang digunakan untuk meneliti. Menurut Sugiyono 2009:2 metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan artian, metode penelitian adalah serangkaian
tindakan untuk memperoleh informasi berupa data dengan tujuan dan manfaat telah ditentukan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dikemukakan oleh Basrowi dan
Suwandi 2008:2 adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir
induktif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang diteliti. Pendapat ini didukung pula oleh Sugiyono
2009:3 yang mengungkapkan bahwa metode penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, lawan dari eksperimen dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara