Proses Perencanaan Manajemen Perencanaan 1 Manajemen

2. perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis, karena semua potensi terarah dengan baik kepada tujuan; 3. perencanaan adalah satu usaha untuk memperkecil risiko yang dihadapi pada masa yang akan datang; 4. perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan bertujuan; 5. perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan; 6. perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukuran hasil kerja; 7. perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian; 8. perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam penempatan karyawan; 9. perencanaan membantu peningkatan data guna dan hasil guna organisasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perencanaan berfungsi sebagai pengarah, meminimalisir ketidakpastian termasuk dalam pemborosan sumber daya yang digunakan dalam pelasksanaan rencana kemudian, serta sebagai standar dari target yang akan dicapai. Perencanaan juga memliliki tujuan, dan yang paling utama dari tujuan perencanaan ialah penetapan tujuan yang ingin dicapai, kebijakan-kebijakan, prosedur, dan program yang akan dilakukan guna efisiensi pencapaian tujuan.

2.2.4. Proses Perencanaan

Perencanaan sebagai suatu proses dapat diibaratkan sebagai pengolahan dari keputusan-keputusan yang telah ditetapkan di awal perencanaan. Sebagai sebuah proses, perencanaan merupakan suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Perencanaan mengandung suatu aktivitas tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Beberapa ahli mendeskripsikan tahapan dari proses perencanaan, beberapa diantaranya adalah aktivitas perencanaan yang dimaksud oleh Allen dalam Siswanto 2001:45-46: 1. Prakiraan forecasting Merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui. 2. Penetapan tujuan esthabilishing objective Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan. 3. Pemrograman programming Pemrograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan: a Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan; unit dan anggota yang bertanggungjawab untuk setiap langkah. b Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah. 4. Penjadwalan scheduling Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan. 5. Penganggaran budgeting Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan financial resources yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu. 6. Pengembangan prosedur developing procedure Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan. 7. Penetapan dan interpretasi kebijakan esthablishing and interpreting policies Penetapan dan interpretasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi yang akan melaksanakan perencanaan tersebut. Beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk membuat suatu rencana juga dipaparkan oleh Manullang 1996:42. Ada setidaknya 5 langkah pada proses perencanaan, yaitu: 1. Menetapkan tugas dan tujuan. Tugas menjadi penentu kegiatan apa saja yang akan dan harus dikerjakan dalam pembuatan suatu rencana. Sedangkan tujuan merupakan landasan dari pembuatan rencana kemudian. Seluruh perencanaan ditujukan kepada pencapaian tujuan, karena perencanaan yang efektif haruslah memiliki tujuan yang akan dicapai dari perencanaan tersebut. 2. Mengobservasi dan menganalisis Langkah berikutnya adalah mencapai atau mengobservasi faktor yang mempermudah untuk mencapai tujuan. Dalam langkah ini, pembelajaran terhadap pengalaman organisasiinstansi lain dapat dijadikan bahan analisis untuk mengetahui apakah faktor tersebut masih efektif untuk digunakan. 3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Tersedianya bahan-bahan yang diperoleh pada langkah terdahulu, memberikan perencana untuk dapat membuat beberapa kemungkinan untuk mencapai tujuan. 4. Membuat sintesis Kemungkinan-kemungkinan yang ada untuk mencapai suatu tujuan membuat perencana harus mengambil pilihan akan alternatif yang ada. Pada fase ini, perencana harus memperhitungkan sisi negatif dari tiap alternatif dan mengambil sisi positif sehingga proses diperoleh sintesis dari beberapa alternatif kemungkinan tersebut. 5. Menyusun rencana. Sementara itu, Prajudi dalam Syafii 1998:50 membuat beberapa langkah-langkah tertentu, untuk menetapkan perencanaan yang baik, yaitu: identifikasi masalah, analisis situasi, merumuskan yang hendak dicapai, menyusun garis besar senacam proposal, membicarakan proposal yang telah disusun, menetapkan komponen, penentuan tanggung jawab masing-masing komponen, menentukan outline, mengadakan kontak antar unit, pengumpulan data terkait, pengolahan data, penyimpulan data, pendiskusian rencana sesuai data, penyusunan naskah final, evaluasi naskah rencana, persetujuan naskah rencana, penjabaran untuk pelaksanaan. Pada tahapan perencanaan juga dilakukan sebuah perumusan terhadap semua rangkaian aktivitas, mengapa keputusan itu diambil, serta bagaimana keputusan itu direalisasikan. Robbins dan Coulter dalam Sule dan Saefullah 2005:97 menjelaskan bahwa paling tidak ada empat fungsi dari perencanaan, yaitu sebagai arahan, meminimalkan dampak dari perubahan, meminimalkan pemborosan dan kesia-siaan, serta menetapkan standar dalam pengawasan kualitas. Jadi, dalam tahap perencanaan akan menghasilkan upaya untuk mengkoordinasikan dampak dari keputusan yang diambil terhadap perencanaan akan perubahan. Merujuk pada berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan pada proses perencanaan yang paling utama adalah penetapan tujuan sebagai latar belakang dari perencanaan, kemudian mengobservasi dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan yang muncul, mengambil pilihan alternatif kemungkinan dan menetapkan pilihan pada aktivitas dalam bentuk program yang terjadwal, serta memiliki anggaran yang jelas. Pada penelitian mengenai analisis perencanaan program BRT Trans Bandar Lampung ini, peneliti merumuskan hanya yang dianggap mewakili dari beberapa tahapan yang telah disebutkan sebelumnya dan sesuai dengan keadaan yang ingin diteliti. Adapun tahapan yang dipakai meliputi: Prakiraan forecasting, Pemrograman programming, Penjadwalan scheduling, Penganggaran budgeting, dan pengembangan prosedur yang telah diinterpretasikan dalam bentuk-bentuk aktivitas maupun kegiatan. 2.3. Perencanaan Transportasi 2.3.1. Transportasi