Definisi Operasional PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK 4/3/2 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI GEDONGTATAAN PESAWARAN LAMPUNG

Fluency 5 Siswa mampu menjawab pertanyaan dan melakukan dialog secara alami. 4 Siswa mampu menjawab pertanyaan dan melakukan dialog dengan sedikit keraguan. 3 Siswa mampu menjawab pertanyaan dan melakukan dialog, tetapi keragu- raguan sering muncul 2 Siswa menjawab pertanyaan dan melakukan dialog, tetapi keragu-raguan sering muncul bahkan berhenti. 1 Siswa menjawab pertanyaan dan melakukan dialog dengan banyak kesalahan kalimat dan terlalu banyak berhenti. Pronunciation 5 Siswa tidak membuat kesalahan dalam pelafalan, intonasi, dan penekanan. 4 Siswa membuat sedikit kesalahan dalam pelafalan, intonasi, dan penekanan. 3 Siswa membuat banyak kesalahan dalam pelafalan, intonasi, dan penekanan. 2 Siswa membuat banyak kesalahan bahkan hamper keseluruhan dalam pelafalan, intonasi, dan penekanan. 1 Siswa benar-benar tidak dapat mengucapkan pelafalan katakalimat dalam bahasa Inggris dengan benar. Vocabulary 5 Siswa membuat kesalahan kecil dalam menggunakan kata atau ekspresi yang telah dipelajari. 4 Siswa membuat sedikit kesalahan dalam menggunkan kata atau ekspresi yang telah dipelajari. 3 Siswa membuat beberapa kesalahan dalam menggunkan kata atau ekspresi yang telah dipelajari. 2 Siswa membuat banyak kesalahan dalam menggunakan kata atau ekspresi yang telah dipelajari. 1 Siswa membuat kesalahan yang tidak terhitung dalam menggunakan kata dan ekspresi yang telah dipelajari. b. Lembar observasi aktivitas belajar siswa Untuk mengukur keterampilan berbicara dilakukan test, yaitu dengan meminta siswa berbicara secara berpasangan dengan topik yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya talking about personal identity, talking about family and job, talking about hobbies, talking about TV program, dsb. Hasil pembicaraan siswa kemudian direkam dan dievaluasi. Untuk memperoleh validitas dan reliabilitas penilaian dilakukan dengan cara interrater reliability, yaitu dua orang memberikan penilaian terhadap keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan kriteria yang telah disiapkan. Kriteria penilaian keterampilan berbicara adalah menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses diterapkannya 432. Lembar observasi aktivitas siswa, motivasi dan sikap terhadap belajar, mengolah hasil belajar dan prestasi atau unjuk hasil belajar. Tabel 3.3 Aktivitas Belajar Siswa: No Indikator Aktivitas Siswa Aktif Tidak Aktif 1 Memperhatikan 2 Membuat catatan untuk dibicarakan 3 Berbicara secara intensif dengan pasangan pertama 4 Berbicara secara intensif dengan pasangan kedua 5 Berbicara secara intensif dengan pasangan ketiga 6 Mengajukan pertanyaan 7 Menjawab pertanyaan 8 Mencatatresume Setiap indikator aktivitas siswa diberikan skor 1 satu bagi siswa yang aktif dan skor 0 nol bagi siswa yang tidak aktif.

c. Sistem Evaluasi

Sistem evaluasi menggunakan cara penilaian rater berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan mencakup pronunciation, vocabulary, fluency dan comprehension. Penilaian dilakukan oleh dua orang rater hal ini dimaksudkan agar hasil test kemampuan berbicara siswa lebih valid

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan sejak awal atau dengan kata lain analisis data dilakukan sejak tahap orientasi lapangan hingga berakhirya proses tindakan. Data diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menjawab permasalahan yang ada kemudian selanjutnya dijadikan bahan refleksi untuk tindakan berikutnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Hopkins, 1993:87 yaitu pengolahan data dan analisis dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian berlangsung dari awal hingga akhir sesuai dengan karakteristik pokok permasalahan dan tujuan penelitian.

3.9 Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan oleh observer dengan mem berikan tanda √ pada lembar observasi dan diberi skor 1 untuk siswa yang aktif dan skor 0 untuk siswa yang tidak aktif. Siswa dinyatakan aktif apabila total skor yang diperolehnya ≥ median, sementara untuk siswa dinyatakan tidak aktif apabila total skor yang diperolahnya median. Artinya, dengan jumlah pengamatan sebanyak 8 aspek maka nilai mediannya adalah 4. Apabila total skor yang diperoleh siswa ≥ 4 maka siswa tersebut masuk dalam kategori aktif dan apabila total skor yang diperoleh siswa 4 maka siswa tersebut masuk dalam kategori tidak aktif.