BAB I PENDAHULUAN Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Status Gizi Dan Kenaikan Berat Badan Pada Mahasiswa FIK Dan FT Universitas Muhamammadiyah Surakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Mahasiswa merupakan anak muda yang berusia antara 19 sampai

28 tahun yang pada dasarnya usia tersebut mengalami peralihan dari
tahap remaja ke tahap dewasa. Karakteristik mahasiswa secara umum
yaitu stabilitas dalam kepribadian mulai meningkat, karena berkurangnya
gejolak-gejolak yang ada didalam perasaan. Pada umumnya mahasiswa
akan cenderung lebih dekat dengan teman sebaya untuk saling bertukar
pikiran dan saling memberikan dukungan. Mahasiswa memiliki rasa ingin
tahu yang cenderung lebih besar dan biasanya mudah terpengaruh pada
keadaan sekitar, mereka pasti akan mengikuti atau setidaknya hanya
mencoba untuk mengetahuinya (Siswoyo, 2007).
Mahasiswa termasuk golongan remaja yang rentan terhadap gizi.
Mahasiswa baru mulai makan pada siang hari. Hal tesrsebut dipilih
dikarenakan jadwal kuliah atau aktivitas laboratorium yang cukup pagi,
telat bangun (kesiangan), malas untuk sarapan, dan lain-lain, yang

menyebabkan mahasiswa memilih fast food sebagai menu untuk makan
siang. Makanan cepat saji dipilih karena penyajian cepat sehingga hemat
waktu dan dapat dihidangkan kapan dan dimana saja, tempat saji dan
penyajian yang higienis, dianggap makanan bergengsi, makanan modern,
juga makanan gaul bagi anak muda (Lutfi, 2011).

1

Pola makan pada mahasiswa seperti itu akan menentukan jumlah
zat-zat gizi yang diperoleh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Mahasiswa umumnya melakukan aktifitas fisik lebih tinggi dibanding
kelompok lainnya, sehingga memerlukan zat gizi yang lebih tinggi.
Mahasiswa dengan gaya hidup di kota yang serba praktis membuat
mahasiswa sulit untuk menghindari fast food yang mengandung banyak
kalori, lemak dan kolesterol (Khasanah, 2012).
Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia
dalam waktu cepat dan siap untuk disantap, seperti fried chicken,
hamburger atau pizza. Makanan cepat saji yang mudah diperoleh di
pasaran memberikan tersedianya variasi pangan sesuai selera dan daya
beli. Pengolahan dan penyiapannya lebih mudah dan cepat, cocok bagi

mereka yang sangat sibuk (Sulistijani, 2002). Mengkonsumsi fast food
dan jarang berolahraga, maka dalam beberapa minggu tubuh akan
mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat. Lemak yang di
dapat dari mengkonsumsi makanan cepat saji tidak digunakan dengan
baik oleh tubuh jika tidak berolahraga. Lemak inilah yang tersimpan dan
menumpuk dalam tubuh kemudian mengakibatnya overweight (Septiyani,
2011).
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Health Education
Authority (2002), usia 15-34 tahun adalah konsumen terbanyak yang
memilih menu fast food. Data demografi menunjukkan bahwa remaja
merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia yang mengonsumsi
fast food. Keadaan tersebut dapat dipakai sebagai cermin dalam tatanan

2

masyarakat Indonesia, bahwa rentang usia tersebut adalah golongan
pelajar dan pekerja muda.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan Nilsen (2008), bahwa
69% masyarakat kota di Indonesia mengonsumsi fast food Konsumen
fast food berpendapat sebesar 33% makan siang sebagai waktu yang

tepat untuk makan fast food di restoran dan 25% untuk makan malam.
Hal tersebut akan terus berkembang sesuai dengan meningkatnya tingkat
konsumsi fast food di Indonesia.
Berdasarkan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa
pada tahun 2008 angka obesitas dunia sebesar 11,9% dan lebih dari 1,4
milyar remaja yang berusia 20 tahun atau lebih menderita overweight.
Menurut WHO (2014), penderita obesitas sebanyak 200 juta adalah
remaja laki-laki dan 300 juta adalah remaja perempuan. Overweight dan
obesitas merupakan resiko terbesar penyebab kematian global. Sekitar
3,4 juta remaja meninggal setiap tahunnya karena kedua hal tersebut.
Kepadatan rutinitas merupakan satu faktor utama pergeseran masyarakat
untuk berolahraga dan makan makanan yang sehat (Depkes, 2009).
Kurangnya aktivitas fisik dan kehidupan yang disertai dengan stres akan
menunjukkan dampak meningkatnya masalah gizi lebih (obesitas) dan
penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi dan diabetes
mellitus (Khasanah, 2012).
Kegemukan pada remaja akan rentan terhadap berbagai penyakit
degeneratif yang membahayakan kesehatan nyawanya seperti penyakit
jantung koroner, stroke dan hipertensi (Khomsan, 2006). Dari berbagai
penelitian dapat dibuktikan bahwa obesitas dapat meningkatkan resiko


3

timbulnya berbagai penyakit seperti kencing manis, penyakit kantung
empedu, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Ketika dewasa
obesitas juga faktor penyulit pada saluran nafas, mempersulit kehamilan
dan akhirnya dapat memperpendek harapan hidup seseorang (Diarly,
2007).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Arlinda dan Warsiti,
(2015), bahwa ada hubungan bermakna antara kebiasaan konsumsi fast
food dengan kejadian obesitas pada remaja. Damopolii et al, (2013)
menjelaskan pada penelitiannya bahwa ada hubungan signifikan antara
konsumsi fast food dengan kejadian obesitas.
Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi gizi lebih dan
obesitas di Indonesa pada kelompok usia >18 tahun mencapai 28,9%
menurut indeks massa tubuh (IMT). Hasil survey pendahuluan yang telah
dilakukan pada mahasiswa angkatan tahun 2014 dilaporkan bahwa
proporsi untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dengan kelebihan
berat badan (overweight) sebesar 33,61% sedangkan untuk proporsi
mahasiswa Fakultas Teknik dengan kelebihan berat badan (overweight)

sebesar 24,9%. Bila dibandingkan dengan Riskesdas 2013 bahwa
kelebihan berat badan terdapat selisih sebesar 4,71 % pada mahasiswa
Fakultas Ilmu Kesehatan dan sebesar 4% pada mahasiswa Fakultas
Teknik. Data berat badan dan tinggi badan diperoleh saat mahasiswa
baru masuk ke perkuliahan yaitu tahun 2014.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti akan meneliti
tentang pola konsumsi makanan cepat saji fast food, status gizi dan

4

kenaikan berat badan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut. “Apakah ada hubungan pola
konsumsi makanan cepat saji (fast food) dengan status gizi dan kenaikan
berat badan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas
Teknik di Universitas Muhammadiyah Surakarta?”.


C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan frekuensi konsumsi fast food terhadap
status gizi dan peningkatan berat badan pada mahasiswa Fakultas Ilmu
Kesehatan dan Fakultas di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan frekuensi konsumsi fast food pada mahasiswa
FIK dan FT.
b. Mendeskripsikan tentang status gizi remaja pada mahasiswa FIK
dan FT.
c. Mendeskripsikan kenaikan berat badan pada mahasiswa FIK dan
FT.
d. Menganalisis hubungan frekuensi konsumsi fast food dengan
kenaikan berat badan pada mahasiswa FIK dan FT.

5

e. Menganalisis hubungan frekuensi konsumsi fast food dengan
status gizi pada mahasiswa FIK dan FT.


D. Manfaat
1. Bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada universitas dalam upaya memperbaiki perilaku makan
mahasiswa agar tidak meningkatkan status gizi lebih.
2. Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Teknik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada mahasiswa tentang status gizi saat ini dan kenaikan berat
badan yang dialami mulai awal masuk sampai dilakukannya
penelitian.
3. Bagi Peneliti
Hasil

penelitian

ini

diharapkan

mampu


menambah

pengetahuan dan sebagai pengalaman dalam merealisasikan ilmu
yang telah didapat selama kuliah, khususnya mengenai hubungan
pola konsumsi fast food terhadap kenaikan berat badan dan status
gizi pada mahasiswa.

6

Dokumen yang terkait

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

8 93 83

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Remaja Di SMA Santo Thomas 1 Medan

4 62 87

Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Tempat Tinggal Pada Mahasiswa FIK dan FT Universitas Muhamammadiyah Surakarta

0 3 6

POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD), STATUS GIZI DAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA FIK DAN Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Status Gizi Dan Kenaikan Berat Badan Pada Mahasiswa FIK Dan FT Universitas Muhamammadiyah Surakarta.

0 2 15

POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD), STATUS GIZI DAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA FIK DAN FT UNIVERSITAS Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Status Gizi Dan Kenaikan Berat Badan Pada Mahasiswa FIK Dan FT Universitas Muhamammadiy

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Status Gizi Dan Kenaikan Berat Badan Pada Mahasiswa FIK Dan FT Universitas Muhamammadiyah Surakarta.

0 9 4

Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pada Remaja SMA Negeri 1 Padangsidimpuan

0 0 13

Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pada Remaja SMA Negeri 1 Padangsidimpuan

0 0 2

Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pada Remaja SMA Negeri 1 Padangsidimpuan

0 0 6

Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pada Remaja SMA Negeri 1 Padangsidimpuan

0 0 18