2.3.3. Status Kepegawaian Bidan PTT di Desa
Status kepegawaian bidan di desa adalah sebagai Pengatur Muda Golongan IIa.
2.3.4. Kewajiban dan Hak Pegawai Tidak Tetap
Pada umumnya kewajiban dan hak bidan sebagai pegawai tidak tetap hampir sama dengan Bidan Pegawai Negeri Sipil.
Dalam lampiran
Surat Keputusan
Menteri Kesehatan
RI No.871MenkesVII1994 tanggal 26 Agustus 1994 diuraikan dengan jelas
kewajiban dan hak Bidan Pegawai Negeri tidak tetap yaitu :
2.3.4.1. Kewajiban Bidan PTT
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
2. Menyimpan rahasia Negara dan rahasia jabatan. 3. Menaati dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk ketentuan kedinasan bagi Pegawai Negeri Sipil. 4. Melaksanakan masa bakti sekurang-kurangnya selama 3 tahun dan dapat
diperpanjang untuk 1 kali selama 3 tahun. 5. Melaksanakan tugas bidan sebagai bidan sesuai program pemerintah di bidang
kesehatan. 6. Menjadi peserta PT. ASKES dan wajib membayar iuran 2 dari gaji pokok.
7. Membayar pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Mengikuti latihan pra tugas untuk menunjang pelaksanaan tugas bidan PTT
pada wilayah kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
9. Menjadi anggota Kopri selaku Pegawai Republik Indonesia. 10. Menyampaikan laporan pelaksanaan pekerjaannya kepada kepala Puskesmas
sesuai ketentuan yang berlaku.
2.3.4.2. Hak Bidan PTT
1. Bidan PTT memperoleh penghasilan berupa : a. Gaji pokok
b. Tunjangan pegawai tidak tetap c. Tunjangan khusus
d. Tunjangan pajak penghasilan 2.Bidan PTT memperoleh biaya perjalanan dari ibu kota kabupaten tempat
pendidikan kebidanan ke tempat tugas. 3. Bidan PTT memperoleh biaya perjalanan setelah selesai masa bakti ke ibukota
provinsi setempat. 4. Bidan PTT memperoleh perjalanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
bagian Pegawai Negeri Sipil Golongan II. 5. Bidan PTT apabila meninggal dunia pada waktukarena dan dalam
melaksanakan tugas memperoleh biaya pemakaman sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Bidan PTT yang meninggal dunia pada waktu menjalankan tugas kepada ahli warisnya diberikan uang duka wafat sebesar 6 kali penghasilan terakhir.
7. Bidan PTT apabila memerlukan pemeliharaan kesehatan memperoleh pelayanan berdasarkan uang duka tewas sebesar 12 kali penghasilan terakhir.
Universitas Sumatera Utara
8. Bidan PTT apabila memerlukan pemeliharaan kesehatan memperoleh pelayanan berdasarkan ketentuan yang berlaku terhadap peserta PT. ASKES.
9. Bidan PTT memperoleh cuti : a. 12 hari kerja setelah melaksanakan tugas selama 1 tahun.
b. Paling lama 14 hari kerja dalam satu tahun apabila sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau.
c. Tiga bulan termasuk hari libur apabila yang bersangkutan bersalin. 10. Bidan PTT berhak mendapat lisensi yaitu kewenangan untuk melakukan
kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan, serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka untuk melaksanakan kegiatannya, bidan di desa memperoleh peralatan antara lain :
- Puskesmas KIT PHN KIT dengan tensi meter dengan alat pertolongan persalinan.
- Steteskop monoral - IUD KIT
- Alat dan obat kontrasepsi - Vit. A dosis tinggi
- Oralit - Vaksinasi KIT dan vaksin
Universitas Sumatera Utara
2.4. Pengtahuan