Perdarahan pada plasenta letak rendah Pecahnya sinus marginalis Atonia Uteri

Dalam menghadapi perdarahan pada kehamilan, sikap bidan yang paling utama adalah melakukan rujukan kerumah sakit. Dalam melakukan rujukan diberikan pertolongan darurat : - Pemasangan infus - Tanpa melakukan pemeriksaan dalam. - Diantar petugas yang dapat memberikan pertolongan. - Mempersiapkan donor dari keluarga atau masyarakat. - Menyertakan keterangan tentang apa yang telah dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama.

c. Perdarahan pada plasenta letak rendah

Plasenta rendah dimaksudkan bila pada pemeriksaan dalam jari tangan yang dimasukkan dapat mencapai tepi bawah plasenta, perdarahan pada plasenta letak rendah baru terjadi bila pembukaan mendekati lengkap. Tindakan yang dapat dilakukan adalah : 1. Memecahkan ketuban yang diikuti oleh induksi persalinan untuk mempercepat proses persalinan. 2. Dilakukan tindakan mengakhiri persalinan dengan indikasi. 3. Untuk bidan segera melakukan konsultasi atau merujuk.

d. Pecahnya sinus marginalis

Pecahnya sinus marginalis merupakan perdarahan yang sebagian besar baru dapat diketahui setelah persalinan. Pada waktu persalinan perdarahan terjadi tanpa sakit dan menjelang pembukaan lengkap, perlu diperkirakan kemungkinan perdarahan karena sinus marginalis yang pecah. Universitas Sumatera Utara

e. Perdarahan karena pecahnya vasa previa

Vasa previa adalah menyilangnya pembuluh darah plasenta yang berasal dari insersio vilamentosa pada kanlis servikalis, dan agak sukar untuk menegakkan diagnosa. Gejala klinik yang perlu diperhatikan adalah ketuban pecah diikuti perdarahan dan terjadi asfiksia janin dalam kandungan. Sikap yang harus dilakukan adalah mengirim penderita kerumah sakit untuk persalinan dengan primer seksio. Manuaba, 1998

2.2.2. Perdarahan Postpartum

Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah persalinan berlangsung, perdarahan postpartum dibagi menjadi perdarahan postpartum primer dan sekunder. 1. Perdarahan postpartum primer Terjadi dalam 24 jam pertama, penyebab utama adalah atoni uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, dan robekan jalan lahir, terbanyak dalam 2 jam pertama. 2. Perdarahan postpartum sekunder Terjadi setelah 24 jam pertama, penyebab utama adalah robekan jalan lahir dan sisa plasenta atau membran. Perdarahan postpartum merupakan penyebab penting kematian maternal khususnya di negara berkembang. Faktor-faktor yang menyebabkan perdarahan postpartum adalah : - Grandemultipara - Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun. - Persalinan yang dilakukan dengan tindakan. Universitas Sumatera Utara

a. Atonia Uteri

Atonia uteri adalah tidak adanya kontraksi uterus setelah proses persalinan. Penyebab dari atonia uteri adalah : 1. Tindakan persalinan - Partus lamapersalinan terlantar. - Trauma persalinan, robekan vagina. 2. Faktor predisposisi - Anemia - Grandemultipara - Jarak hamil kurang dari 2 tahun - Distensi rahim berlebihan : hidramnion, hamil kembar Untuk meningkatkan kontraksi otot rahim dan menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan jalan : - Masase fundus uteri - Memberikan uterotonika dengan penyuntikan oksitoksin dan sejenisnya, memberikan prostaglandin, melakukan tampone uterus dan vagina. - Menghentikan atau menghilangkan sumber perdsarahan, dengan liglasi arteri hipogastrika interna dan melakukan histerektomi. Sikap bidan dalam menghadapi atonia uteri 1. Bidan dapat mengambil langkah-langkah untuk menangani perdarahan atonia uteri sebagai berikut : - Meningkatkan upaya preventif - Meningkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana. Universitas Sumatera Utara - Melakukan konsultasi atau merujuk pasien dengan overdistensi. - Mengurangi peranan pertolongan persalinan oleh dukun. 2. Bidan dapat segera melakukan rujukan penderita dengan didahului tindakan-tindakan ringan : - Memasang infus dan memberikan cairan pengganti. - Memberikan uterotonika - Melakukan masase uterus - Kompresi bimanual eksternal dan internal - Kompresi aorta abdominalis - Penderita diantar

b. Retensio Plasenta