103
Perbuatan akta yang dimaksudkan di dalam Pasal 37 ayat 1 di atas harus dihadiri oleh para pihak yang melakukan perbuatan hukum yang bersangkutan dan
disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 dua orang saksi yang memenuhi syarat untuk bertindak sebagai saksi dalam perbuatan hukum itu sesuai Pasal 38 ayat 1.
Ketentuan Pasal 40 ayat 1, menyebutkan :
85
Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT wajib segera menyampaikan akta yang dibuatnya kepada Kantor Pertanahan agar dapat dilaksanakan proses
pendaftarannya oleh Kepala Kantor Pertanahan selambat-lambatnya dalam tempo 7 tujuh hari. Kewajiban Pejabat Pembuat Akta Tanah hanya sebatas
menyampaikan akta dan berkas-berkasnya dan menyampaikan kepada pihak yang bersangkutan secara tertulis sebagaimana diatur dalam Pasal 40 ayat 2.
2. Ketentuan Peralihan Hak Karena Pewarisan
Pewarisan merupakan suatu peristiwa hukum yang terjadi karena meninggalnya pewaris terjadi karena hukum sejak pewaris meninggal dunia, oleh
karena itu peralihan haknya tidak perlu dibuktikan dengan akta PPAT. Untuk kepentingan pemeliharaan buku tanahnya agar data yang tersimpan di
dalam Kantor Pertanahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan guna mendapatkan perlindungan hukum kepada para ahli waris serta guna ketertiban
pendaftaran agar data yang tersimpan dapat disajikan dan selalu menunjukkan data yang mutakhir maka para ahli waris berkewajiban untuk mendaftarkan tanah yang
diwariskan jika tanah tersebut belum pernah terdaftar sesuai Pasal 42 ayat 2
85
Ibid, hlm. 137.
Universitas Sumatera Utara
104
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, dengan melampirkan surat-surat yang ditetapkan di dalam Pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 yaitu :
86
1 Surat Keterangan Waris atau Surat Wasiat atau Surat Tanda Bukti sebagai ahli Waris yang berupa Akta Keterangan sebagai Hak Mewaris.
2 Sertifikat Hak Atas Tanah 3 Surat Keterangan Kematian Pewaris
4 Bukti kewarganegaraan ahli waris, untuk orang asing 5 Surat-surat lainnya yang diperlukan untuk pewarisan.
Setelah peralihan hak tersebut dicatat dalam daftar tanah yang bersangkutan dan pada sertifikatnya, maka sertifikat itu dikembalikan kepada ahli waris setelah
kepada Kepala Kantor Pertanahan Tanah disampaikan surat keterangan tentang pelunasan pajak tanah sampai saat meninggalnya pewaris. Sedangkan waktu
pendaftaran dari peralihan hak tersebut adalah 6 enam bulan sejak tanggal meninggalnya pewaris, namun Dirjen Agraria atau pejabat yang ditunjuk dapat
memperpanjang waktu tersebut pada pertimbangan – pertimbangan khusus. Sehubungan dengan belum adanya ketegasan dalam hal pengaturan tentang
instansi mana yang berwenang mengeluarkan surat keterangan waris dan bukti kewarganegaraan ahli waris, maka persoalan ini harus kita rujuk kembali ketentuan
pluralisme hukum di Indonesia. Berdasarkan ketentuan Pasal 111 PMNA Nomor 3 Tahun 1997 :
1 Permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun diajukan oleh ahli waris atau kuasanya dengan melampirkan.
86
Ap. Parlindungan, Berakhirnya Hak-hak Atas Tanah, Menurut Sistem UUPA, Mandar Maju, Bandung, 2001, hlm. 24.
Universitas Sumatera Utara
105
a. Sertifikat hak atas tanah atau sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
atas nama pewaris, atau, apabila mengenai tanah yang belum terdaftar, bukti pemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997. b.
Surat kematian atas nama pemegang hak yang tercantum dalam sertifikat yang bersangkutan dari Kepala DesaLurah tempat tinggal pewaris waktu
meninggal dunia, rumah sakit, petugas kesehatan atau instansi lain yang berwenang.
c. Surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa :
1 wasiat dari pewaris, atau
2 putusan Pengadilan, atau
3 penetapan hakimKetua Pengadilan, atau
4 Bagi warganegara Indonesia penduduk asli; surat keterangan ahli waris
yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2 dua orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala DesaKelurahan dan Camat tempat
tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia; Bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa; akta keterangan hak
mewaris dari Notaris. Bagi warganegara Indonesia keturunan Timur Asing lainnya : surat
keterangan waris dari Balai harta Peninggalan. d.
Surat kuasa tertulis dari ahli waris apabila yang mengajukan permohonan pendaftaran peralihak hak bukan ahli waris yang bersangkutan;
e. Bukti identitas ahli waris;
Universitas Sumatera Utara
106
2 Apabila pada waktu permohonan pendaftaran peralihan sudah ada putusan
pengadilan atau penetapan hakimKetua Pengadilan atau akta mengenai pembagian waris sebagaimana dimaksud Pasal 42 ayat 4 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 tahun 1997, maka putusanpenetapan atau akta tersebut juga dilampirkan pada permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
3 Akta mengenai pembagian waris sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat
dibuat dalam bentuk akta dibawah tangan oleh semua ahli waris dengan disaksikan oleh 2 orang saksi atau dengan akta notaris.
4 Apabila ahli waris lebih dari 1 satu orang dan belum ada pembagian warisan,
maka pendaftaran peralihan haknya dilakukan kepada para ahli waris sebagai pemilikan bersama, dan pembagian hak selanjutnya dapat dilakukan sesuai
ketentuan Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. 5
Apabila ahli waris lebih dari 1 satu orang dan pada waktu pendaftaran pralihan haknya disertai dengan akta pembagian waris yang memuat keterangan bahwa
hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun tertentu jatuh kepada 1 satu orang penerima warisan yang bersangkutan berdasarkan akta pembagian
waris tersebut. 6
Pencatatan pendaftaran peralihan hak sebagaimana dimaksud Pasal ini dalam daftar-daftar pendaftaran tanah dilakukan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 105. Namun di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata BW diberikan
kesempatan kepada ahli waris dapat menerima hak terdahulu untuk pendaftaran
Universitas Sumatera Utara
107
boedel atau menolak warisan sesuai yang ditetapkan di dalam Pasal 1023 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Jika penerima warisan lebih dari satu orang maka waktu peralihan itu didaftarkan harus disertai dengan akta pemisahan dan pembagian waris pemisahan
boedel, melalui Notaris PPAT, namun apabila akta pembagian waris yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi para ahli waris sudah ternyata dalam suatu
hak melalui suatu akta jatuh pada satu orang pewaris saja maka pendaftaran tersebut dapat langsung dilakukan tanpa suatu alat bukti peralihan hak lain misalnya PPAT.
87
3. Ketentuan Ganti Kerugian