Ketentuan Tata Cara Pendaftaran Tanah dan Peralihan Hak Atas Tanah

102

BAB IV HAMBATAN – HAMBATAN YANG DIALAMI KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN DELI SERDANG DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN DI DAERAHNYA

A. Ketentuan-ketentuan Bidang Pertanahan yang Dapat Mencegah dan

Mengantisipasi Sengketa Pertanahan Peraturan untuk mencegah dan mengantisipasi sengketa pertanahan yaitu :

1. Ketentuan Tata Cara Pendaftaran Tanah dan Peralihan Hak Atas Tanah

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah pada Pasal 37 ayat 1 menyatakan : 83 Bahwa peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Pasal 37 ayat 2 undang-undang ini menyebutkan : 84 Bahwa dalam keadaan tertentu sebagaimana yang ditentukan oleh Menteri, Kepala Kantor Pertanahan dapat mendaftarkan pemindahan hak atas bidang tanah hak milik, yang dilakukan diantara perorangan warganegara Indonesia yang dibuktikan dengan akta yang tidak dibuat oleh PPAT, tetapi yang menurut Kepala Kantor Pertanahan tersebut kadar kebenarannya dianggap cukup untuk mendaftar pemindahan hak yang bersangkutan, sedangkan dalam keadaan tertentu yaitu untuk daerah – daerah yang terpencil dan belum ditunjuk PPAT Sementara sebagaimana yang dimaksud di dalam Pasal 7 ayat 2 untuk memudahkan rakyat melaksanakan perbuatan hukum mengenai tanah. 83 AP. Parlindungan, Pendaftaran Tanah di Indonesia Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, Dilengkapi dengan Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998, Mandar Maju, Bandung, 1999, hlm. 133. 84 Ibid 89 Universitas Sumatera Utara 103 Perbuatan akta yang dimaksudkan di dalam Pasal 37 ayat 1 di atas harus dihadiri oleh para pihak yang melakukan perbuatan hukum yang bersangkutan dan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 dua orang saksi yang memenuhi syarat untuk bertindak sebagai saksi dalam perbuatan hukum itu sesuai Pasal 38 ayat 1. Ketentuan Pasal 40 ayat 1, menyebutkan : 85 Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT wajib segera menyampaikan akta yang dibuatnya kepada Kantor Pertanahan agar dapat dilaksanakan proses pendaftarannya oleh Kepala Kantor Pertanahan selambat-lambatnya dalam tempo 7 tujuh hari. Kewajiban Pejabat Pembuat Akta Tanah hanya sebatas menyampaikan akta dan berkas-berkasnya dan menyampaikan kepada pihak yang bersangkutan secara tertulis sebagaimana diatur dalam Pasal 40 ayat 2.

2. Ketentuan Peralihan Hak Karena Pewarisan