menurut istilah Galton : “Regression to Mediocrity”. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tinggi anak mengikuti tinggi orang tuanya.
Jadi analisa regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel yang disebut variabel tak bebas dependent variabel, pada satu atau lebih variabel,
yaitu variabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkirakan atau meramalkan nilai-nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang
menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas independent variabel.
2.1.2 Pengertian Korelasi
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih yang ditemukan oleh Karl Pearson 1900. Ukuran yang dipakai
untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif, dinamakan Koefisien Korelasi. Hubungan antara dua variabel didalam teknik korelasi bukanlah
dalam arti hubungan sebab akibat timbal balik, melainkan hanya merupakan hubungan searah saja. Akibatnya, dalam korelasi dikenal penyebab dan akibatnya.
Data penyebab yang mempengaruhi disebut variabel bebas. Dan data akibat yang dipengaruhi disebut variabel terikat. Seringkali dua variabel dikaitkan satu sama lain,
walaupun tidak selalu benar bahwa nilai suatu variabel pada nilai variabel lain. Suatu hubungan dapat dinyatakan dengan perhitungan korelasi antara dua variabel.
Koefisien korelasi R adalah suatu ukuran linier antara dua variabel, dapat bervariasi dari 0 yang menunjukkan tidak ada korelasi hingga
±
1 yang menunjukkan korelasi sempurna. Jika korelasi lebih besar dari 0, dua variabel dikatakan berkorelasi positif
Universitas Sumatera Utara
dan jika kurang dari 0 dikatakan berkorelasi negatif. Besarnya hubungan dinyatakan dengan koefisien korelasi atau R adalah :
∑
=
2 2
i reg
y JK
R
Dengan
∑ ∑
∑
+ +
+ =
i ki
k i
i i
i reg
y x
b y
x b
y x
b JK
...
2 2
1 1
Dimana :
X X
x
i i
− =
Y Y
y
i i
− =
Untuk :
Y
= Rata-rata variabel tak bebas
X
= Rata-rata variabel bebas R = Koefisien Korelasi
JK
reg
= Jumlah Kuadrat Regresi
k
b
= Koefisien regresi variabel bebas X
k
Dan didapatlah rumus untuk menghitung koefisien korelasi r antara dua variabel yaitu :
Jika R = +1 diberi makna hubungan kedua variabel adalah linier positif dan sangat tinggi, jika R= -1 diberi makna kedua variabel adalah linier negatif dan sangat
tinggi. Bagaimana jika nilai R terdapat diantara -1 dengan +1? Untuk menjawab
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan ini, maka makna dari R yang kita hitung dapat dikonsultasikan dengan tabel dibawah ini :
Tabel 2.1 INTERPRETASI DARI NILAI R
R Interpretasi
0,10-0,20 0,21-0,40
0,41-0,60 0,61-0,80
0,81-0,99
1 Tidak berkorelasi
Sangat rendah Rendah
Agak rendah Cukup
Tinggi Sempurna
Sumber : Usman Husain, M. Pd . Pengantar Statistika
2.2 Analisis Regresi Linier