Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air adalah sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan ganngguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber air. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan dan perlindungan sumber daya air secara saksama Effendi, 2003. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengolahan minuman adalah PT.Coca Cola Bottling Indonesia CCBI. Teknologi pembuatan minuman ini terus berkembang, baik dari segi rasa, variasi maupun dari segi aroma. Oleh karena itu, pengendalian mutu air sangatlah penting terutama untuk pembuatan minuman ringan Universitas Sumatera Utara 2 ini. Sehingga PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan mengolah air sendiri yang berasal dari sumur bor. Air yang berasal dari sumur bor ini belum memenuhi spesifikasi untuk pembuatan minuman produk Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan coca cola, fanta dan sprite serta fresh tea. Salah satu proses yang digunakan untuk pembuatan air agar memenuhi spesifikasi adalah penjernihan. Penjernihan adalah proses untuk menghilangkan zat – zat tersuspensi dan warna dari air. Zat yang tersuspensi mungkin mengandung partikel yang dapat segera terpisah, yang mana untuk menghilangkannya dibutuhkan alat – alat penjernihan yang terdiri dari bak pemisah dan filter. Namun sering kali zat – zat tersuspensi dalam air terdiri dari partikel – partikel yang sangat halus sehingga dapat dipisahkan atau disaring dengan hanya menggunakan bak – bak pemisah dan filter. Pemisahan zat – zat seperti ini atau zat – zat koloid membutuhkan suatu koagulan, yang mana koagulan yang digunakan adalah Poli Aluminium Klorida PAC, dimana akibat adanya proses koagulasi oleh Poli Aluminium Klorida air yang telah berada didalam flokulator mengalami penurunan pH yang sangat berarti PT.Coca Cola Bottling Indonesia, 2000. Akibat dari penurunan pH ini maka proses pembentukan flok – flok kurang sempurna, oleh sebab itu untuk menaikkan nilai pH air hingga mencapai nilai netralisasi dan untuk membantu terjadinya pembentukan flok – flok yang sempurna, maka dibutuhkan penambahan zat kimia penetralisasi yaitu larutan soda kapur Ca OH 2 . Penambahan koagulan akan mempercepat pengendapan, karena terjadinya penyerapan pengendapan terhadap partikel – partikel kecil dari sekitarnya kepermukaan endapan. Dengan demikian kotoran yang halus dan lembut dari pengolahan air akan turut mengendap. Sehingga dengan hal tersebut, pembuatan Universitas Sumatera Utara 3 minuman berkarbonasi yang dilakukan oleh PT. Coca Cola Bottling Indonesia sesuai dengan mutu standar yang telah ditetapkan. Koagulan untuk air minuman sebagai bahan dasar di P.T Coca Cola Bottling Indonesia adalah Poli Aluminium Klorida PAC sebab dengan koagulan sepeerti ini sangat efektif untuk menghilangkan kotoran yang terdapat dalam air dengan pembentukan flok secara sempurna. Berdasarkan hal diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil masalah ini sebagai pembahasan dalam Karya Ilmiah dengan judul “PENGARUH KONSENTRASI POLI ALUMINIUM KLORIDA PAC TERHADAP ALKALINITAS DAN PEMBENTUKAN FLOK PADA PENGOLAHAN AIR DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA CCBI”. Universitas Sumatera Utara 4

1.2. Permasalahan