4
1.2. Permasalahan
Salah satu analisa pengolahan air adalah dengan penambahan koagulan yaitu untuk menghilangkan kotoran yang terdapat didalam air yang akan diolah. Namun apakah
semakin banyak dosis koagulan yang digunakan akan mengendapkan kotoran yang banyak atau bahkan apakah ada dosis koagulan tertentu yang maksimal untuk
mengendapkan kotoran tersebut.
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui kebutuhan pemakaian Poli Aluminium Klorida PAC yang
dibutuhkan untuk mengendapkan kotoran. b.
Untuk mengetahui kinerja Poli Aluminium Klorida PAC pada proses pengolahan air.
1.4. Manfaat
Diharapkan nantinya bermanfaat didalam menentukan dosis koagulan yang tepat untuk mengendapkan kororan semaksimal mungkin, supaya bahan dasar pembuatan
minuman berkarbonasi yang dilakukan oleh PT. Coca Cola Bottling Indonesia benar – benar bebas dari kotoran.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Air Secara Umum
Air adalah suatu senyawa hidrogen dan oksigen dengan rumusan kimia H
2
O. Berdasarkan sifat fisiknya secara fisika terdapat tiga macam bentuk air, yaitu air
sebagai benda cair, air sebagai benda padat, dan air sebagai benda gas atau uap.Air berubah dari suatu bentuk kebentuk ang lainnya tergantung pada waktu dan tempat
serta temperaturnya. Berdasarkan jenis wadah yang ditempati, air dibedakakan atas tiga jenis, yaitu air permukaan, air tanah dan air diudara. Air permukaan adalah air
yang terdapat dipermukaan kulit bumi baik yang berbentuk cair air sungai, air danau dan air laut maupun yang berbentuk padat es, salju dan gletser. Air tanah adalah air
yang terdapat dibawah permukaan kulit bumi atau didalam tanah. Adapun air udara adalah air yang terdapat didalam atmosfer bumi, berupa uap ataupun embun. Air lunak
adalah air yang kandungan garam kapurnya kalsium karbonat, CaCO
3
kecil. Sedangkan air sadah adalah air yang kandungan garam kapurnya banyak.
Pemakaian air secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi empat golongan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu air untuk keperluan irigasi, air
untuk keperluan pembangkit energi, air untuk keperluan industri dan air untuk keperluan publik. Air untuk keperluan publik dibedakan atas air konsumsi domestik
dan air untuk konsumsi sosial dan komersial Dumairy, 1992. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas
air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industi, domestik, dan
Universitas Sumatera Utara
6
kegiatan lain yang berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air.Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan,
kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung terhadap sumber daya air.Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air
secara seksama. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki Peraturan Pemerintah No.20 tahun
1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan
industri.Pemerintah juga telah mencanangkan program – program penataan lingkungan yang pada dasarnya berkaitan dengan upaya pengelolaan sumber daya air
dan sumber daya alam lainnya, dalam rangka pengendalian dampak lingkungan. Program – program tersebut mencakup Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan PROPER, Program Kali Bersih PROKASIH, Adipura, Produksi Bersih, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL, Pantai Lestari, dan
Langit Biru. Pengelolaan sumber daya air sangatlah penting, agar dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu langkah yang pengelolaan yang dilakukan adalah pemantauan dan interpretasi dalam kualitas air,
mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi. Namun sebelum melangkah pada tahap pengelolaan, diperlukan pemahaman yang baik tentang terminologi, karakteristik, dan
interkoneksi parameter – parameter kualitas air Effendi, 2003.
Universitas Sumatera Utara
7
2.2. Penggolongan Air