Pengertian Nilai, Moral dan Sikap

bayi laki-lakinya. Atas petunjuk dari Allah, bayi laki-laki tersebut Musa dimasukan kedalam peti dan dilepaskan ke sungai Nil. Dan atas kehendak Allah, bayi tersebut mengalir menuju arah istana, yang kemudian ditemukan dan diambil oleh istri Fir‟aun. Demikianlah, akhirnya Nabi Musa as diasuh dan di besarkan di keluarga kerajaan Fir‟aun. Hingga ketika Musa telah mencapai usia dewasa, Allah mengaruniakannya hikmah dan pengetahuan sebagai persiapan tugas kenabian dan risalah yang diwahyukan kepadanya. Ketika itu Musa mengetahui dan sadar bahwa sebenarnya ia hanyalah anak pungut di istana dan tidak se titik darah Fir‟aun pun mengalir di dalam tubuhnya. Dalam salah satu kisahnya, musa pernah membunuh salah satu kaum Fir‟aun yang bernama Fatun. Karena tindakannya tersebut, pihak kerajaan memutuskan untuk menangkap Musa. Namun Musa dapat lolos dan ia meninggalkan Mesir menuju Madyan. Disana ia bertemu Shafura puteri Nabi Syu‟aib dan akhirnya menikah dengannya. Sepuluh tahun lebih ia pergi meninggalkan Mesir tanah kelahirannya, sebelum ia memutuskan kembali pulang ke Mesir. Di tengah perjalannya, tepatnya di Thur Sina, ia tersesat dan kehilangan arah. Dalam keadaan demikian, terlihatlah olehnya sinar api yang menyala di atas lereng sebuah bukit. Di sinilah Nabi Musa mendapat wahyu yang pertama yang diterimanya langsung dari Allah swt, sebagai tanda kenabian. Apabila kita membaca dan menyimak kisah sejarah Nabi Musa, niscaya kita akan mendapati beliau adalah seorang nabi yang memiliki keistimewaan, diantaranya: 77 1. Nabi Musa di beri mukjizat oleh Allah berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular besar, bisa membelah lautan, bisa memancarkan air, dan sebagainya. Selain itu, beliau terkenal sebagai nabi yang punya kekuatan fisik yang tangguh, sehingga apabila memukul seorang dengan satu kali pukulan saja niscaya orang tersebut mati. 2. Nabi Musa mendapat kitab Taurat, yang namanya tercantum dalam al- Qur‟an, dan termasuk salah satu kitab yang wajib kita ketahui. 3. Nabi Musa termasuk dalam golongan nabi dan rasul yang digelari Ulul „Azmi. Yakni para rasul yang memiliki kedudukan tinggi atau istimewa karena ketabahan dan kesabaran dalam menyebarkan agama Allah. 4. Beliau adalah satu-satunya nabi yang diberi kehormatan biasa berbicara langsung dengan Allah swt, yang mana kemudian digelari sebagai Kalamullah.                                               Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa?. Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: Tinggallah kamu di sini, Sesungguhnya aku melihat api, Mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: Hai Musa. Sesungguhnya aku Inilah Tuhanmu, Maka tanggalkanlah kedua terompahmu; Sesungguhnya kamu berada dilembah yang Suci, Thuwa. Dan aku telah memilih kamu, Maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan kepadamu. Dikisahkan, suatu hari Nabi Musa berkhutbah di hadapan Bani Israil. Pada saat itu ada salah satu dari kaumnya melontarkan sebuah pertanyaan kepadanya. “Siapa manusia yang paling dalam ilmunya?” Musa menjawab, “Saya”. Allah Swt mencela Musa yang tidak mengembalikan ilmu keada Allah. Kemudian Allah mewahyukan kepada Musa bahwasannya seorang hamba-Ku berada ditempat bertemunya dua laut dia lebih pintar daripadamu. Kemudian Musa bertanya, “Bagaimana aku dapat bertemu dengannya?”. Allah berfirman, “Ambillah seekor ikan lalu tempatkan ia di wadah. Maka, dimana engkau kehilangan ikan itu, disanalah dia. 78

2. Khidir AS

Khidir seorang misterius yang dituturkan oleh Allah dalam Al- Qur‟an pada surah Al-Kahfi ayat 65-82. Selain kisah tentang Khidir yang mengajarkan tentang ilmu dan kebijaksanaan kepada nabi Musa asal usul dan kisah lainnya tentang Khidir tidak banyak disebutkan. Selain dalam Al- Qur‟an pada surah Al-Kahfi ayat 65-82 terdapat juga dalam hadis shahih yang di riwayatkan oleh Abi Hurairah ra: رضخلا ي س ا َا : اق مَلس يلع للا لص ي َلا ع , ع للا يضر رير يبأ ع راخ لا ا ر ءارضخ فلخ م زت ت ي ا إف ,ءاضيب رف لع سلج َأ Dari Abi Hurairah ra, dari Ra sulallah saw, bersabda: “Sesungguhnya ia dinamakan Khidir karena ia duduk di atas bulu yang berwarna putih sehingga bekasnya menjadi hijau. HR Bukhari. 79 Khidir secara harfiah berarti „seseorang yang hijau‟ melambangkan kesegaran jiwa, warna hijau melambangakan kesegaran akan pengetahuan. Qurais Shihab menambahkan, agaknya penamaan serta warna itu sebagai simbol keberkatan yang menyertai hamba Allah yang istimewa itu. 80 Dalam kisah literatur Islam, satu orang bisa bermacam-macam sebutan nama dan julukan yang disandang oleh Khidir. Beberapa mengatakan Khidir adalah gelarnya dan yang lain menganggapnya sebagai nama julukan. 81 Al-Maraghi 78 Muhammmad bin Ismail Abu Abdillah al-Bukhori, Jami‟ Shahih al-Mukhtashor min Umri Rasulallah wa Sunaninhi wa Ayyamih, Beirut: Daar Ibnu Katsir, 1987, cet. 3, hal 1757. Hadis no 4450. 79 Imam Bukhari, Shahih al-Bukhari Kitab Tafsir al- Qur‟an no. 3221. 80 M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Qur‟an, jilid VIII ,