D. Tinjauan Review Kajian Terdahulu
Dalam tinjauan review kajian terdahulu, penulis mereview beberapa skripsi terdahulu yang berhubungan dengan pembebasan bersyarat agar tidak
terjadi plagiasi atau penjiplakan, yakni diantaranya: 1.
Pembebasan Bersyarat: Bagian Dari Proses Pidana Penjara Dengan Sistem Pemasyarakatan Dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana Yang Terpadu
Intergrated Criminal Justice System, oleh Agustinus Purnomo Hadi, Pogram
Studi Ilmu Hukum, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 1999, mengemuka- kan kelemahan komponen substansial dan komponen struktural dalam sistem
peradilan pidana yang berhubungan dengan pembebasan bersyarat dan persyaratan waktu ideal yang harus dijalani di Lembaga Pemasyarakatan bagi
Narapida yang akan diberikan pembebasan bersyarat. 2.
Implementasi kebijakan Departemen Hukum dan HAM RI Tentang Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bekasi, oleh Rio Chaidar, Program
Studi Kajian Ketahanan Nasional, Pasca Sarjana Universitas Indonesia 2008, yang menganallisi implementasi kebijakan asimilasi, pembebasan bersyarat,
cuti menjelang bebas dan cuti bersyarat yang diberikan kepada narapidana di Lapas Bekasi dan menganalisis faktor-faktor penghambat yang di hadapi
dalam pelaksanaannya ditinjau dari faktor komunikasi, kecenderungan sikap, dalam hal ini penulis hanya membatasi ruang lingkup objek penelitian
sumber-sumber birokrasinya hanya di Lapas kelas II Bekasi saja dan intisari dari skripsi ini lebih membicarakan Tentang Asimilasi, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat walaupun ada sedikit persamaan dengan skripsi yang saya buat mengenai pembebasan bersyarat
tapi penulis lebih cenderung menerangkan kepada pembebasan bersyarat bersyarat secara umum sesuai dengan implementasi dan kebijakan departemen
hukum dan HAM RI dan penggabungan dari kebijakan-kebijakan lainnya dan tidak ada unsur pembinaan dari pembebasan bersyarat tersebut baik yang
ditinjau dari hukum positif maupun hukum Islam sehingga terlihat perbedaannya
3. Manajemen Pembinaan Rohani Islam Pada Narapidana Di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Dan Wanita Tangerang, oleh Trisna Widiastuty,
Program Studi Manajemen Dakwah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, menjelaskan bagaimana manajemen tentang pelaksanaan pembinaan rohani
kepada para narapidana di Lapas anak dan wanita Tangerang dalam hal ini penulis lebih mengemukakan pembinaan mental dan rohani para narapidana
lapas khususnya pembinaan rohani Islam. 4.
Peran Bimbingan Rohani Islam Dalam Pembinaan Mental Dan Akhlak Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang,
oleh Indriati, Program Studi Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatulla Jakarta, 2003, yang
menjelaskan tentang bagaimana peranan pemberian bimbingan rohani di Lapas Cipinang dalam pembinaan mental dan akhlak para narapidana.
Dari review skripsi dan karangan buku terdahulu penulis tidak menemukan
skripsi yang membahas mengenai materi yang terkandung dalam judul yang
penulis angkat yakni mengenai kajian normatif Pembebasan Bersyarat Sebagai
Upaya Pembinaan Narapidana yang dikaji melalui dua sudut pandang yang perspektif Hukum Positif di Indonesia dan Hukum Islam, kemudian melakukan
kajian komparatif atau perbandingan antara keduanya. Dari beberapa literatur review di atas, maka terlihat perbedaan inti pembahasan permasalahannya
sehingga penulis optimis dalam menyelesaikan tulisan.
E. Metode Penelitian