5.1.2.9. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Gejala Klinis
Distribusi data penelitian yang menunjukkan kelompok penderita tumor tulang berdasarkan gejala klinis dari tahun 2011 - 2013 dapat dilihat pada tabel
berikut. Tabel 5.9. Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Gejala Klinis
Gejala Klinis Ada
Tidak diketahui Total
N N
N
Bengkak 16
53,33 14
46,67 30
100 Demam
1 3,33
29 96,67
30 100
Nyeri 17
56,67 13
43,33 30
100 Dan lain-lain
7 23,33
23 76,67
30 100
Dari table 5.9 dijumpai gejala klinis yang paling sering dijumpai dan dikeluhkan oleh penderita adalah nyeri sebanyak 17 kasus 56,67, diikuti dengan bengkak
sebanyak 16 kasus 53,33, dan lain-lain sebanyak 7 kasus 23,33 meliputi lemah, sulit bergerak, sakit kepala dan perut membesar. Demam merupakan gejala
yang paling jarang dijumpai.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan
5.2.1. Analisis Distribusi Penderita Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia
Dari penelitian ini didapat bahwa frekuensi jumlah pasien tumor tulang jinak terdapat pada kelompok usia 11 - 20 tahun dan 21 - 30 tahun masing masing
satu orang 3,33. Frekuensi tumor tulang ganas paling banyak pada rentang usia 51 - 60 tahun sebanyak 9 orang 30,00 diikuti oleh kelompok usia 31 - 40
tahun dan 41 - 50 tahun masing masng sebanyak 5 orang 16,67 kemudian pada kelompok usia 61 tahun sebanyak 4 orang 13,30 dan kelompok usia 21- 30
satu orang 3,33. Dari data yang terkumpul kelompok umur 51 - 60 tahun
merupakan usia yang paling tinggi insidennya yaitu 9 kasus 30,00 dari keseluruhan kasus. Hal ini sedikit berbeda pada penelitian Moesbar 2006 yang
mana kelompok umur paling tinggi mengalami tumor tulang jinak maupun ganas adalah 11 - 20 tahun sebanyak 23 kasus 85 dan kelompok umur 51 - 60 tahun
hanya ditemukan satu kasus dan merupakan kelompok umur paling rendah insiden terjadinya kasus tumor tulang baik jinak maupun ganas. Dari penelitian Oemiati
2011 pada penelitian pada analisis lanjutan data riskesdas 2007 - 2008 tentang prevalensi masalah tumor dan beberapa faktor yang mempengaruhinya di
Indonesia , hasil analisis faktor-faktor demografi menunjukkan bahwa faktor umur memang berpengaruh pada kejadian penyakit kankertumor. Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya perbedaan hasil penelitian ini mulai dari rentang waktu, pengambilan data penelitian dan diagnosis tumornya.
Universitas Sumatera Utara