34
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di Balai Pengobatan Anak Puskesmas Ciputat, Poli Anak RSIA Buah Hati, dan RB Marlina yang berada di wilayah Kecamatan
Ciputat sejak 1 September 2009 sampai 6 Oktober 2009. Pengambilan sampel dilakukan sampai jumlah sampel minimal penelitian tercukupi.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase Laki-laki
141 58.5
Perempuan 100
41.5 Total
241 100
Besar sampel yang dapat dikumpulkan dalam kurun waktu tersebut sebanyak 241 subyek, terdiri dari 141 subyek laki-laki 58,5 dan 100 subyek
perempuan 41,5. Tabel 4.1 Pada penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Propinsi Bangka Belitung tahun 2007 didapatkan
53,1 bayi laki-laki mengalami gizi kurang. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur bulan Jumlah
Persentase 0-12
95 39.4
13-24 65
27.0 25-36
40 16.6
37-48 26
10.8 49-59
15 6.2
Total 241
100
Penelitian ini membagi subjek menjadi lima kelompok umur, yaitu kelompok umur 0-12 bulan sebanyak 95 subyek 39,4, kelompok umur 13-24
bulan sebanyak 65 subyek 27, kelompok umur 25-36 bulan sebanyak 40
35 subyek 16,6, kelompok umur 37-38 bulan sebanyak 26 subyek 10,8, dan
kelompok umur 49-59 bulan sebanyak 15 subyek 6,2. Tabel 4.2
Tabel 4.3. Distribusi Prevalensi Status Gizi Balita
Status Gizi Balita Jumlah
Persentase Gizi Buruk
3 1.2
Gizi Kurang 38
15.8 Gizi Baik
126 52.3
Gizi Lebih 74
30.7 Total
241 100
Dari keseluruhan kelompok umur dalam sampel penelitian, balita dengan status gizi buruk sebanyak 3 subyek 1,2 dari total sampel penelitian, balita
dengan status gizi kurang sebanyak 38 subyek 15,8 dari total sampel penelitian, balita dengan status gizi baik sebanyak 126 subyek 52,3 dari total
sampel penelitian, balita dengan status gizi lebih sebanyak 74 subyek 30,7 dari total sampel penelitian. Tabel 4.3
Pada penelitian hubungan pengetahuan dan perilaku ibu buruh pabrik tentang keluarga sadar gizi dengan status gizi anak balita di Kabupaten Ungaran
didapatkan 15,4 balita termasuk kategori kurus pada kelompok umur 12-36 bulan. Pada penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita
di Propinsi Bangka Belitung Tahun 2007 didapatkan 18 dari 1148 balita mengalami gizi kurang. Kelompok umur terbanyak adalah 13-36 bulan yaitu
sebanyak 43,5. Pada penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan status
gizi balita pada kelompok umur 12-60 bulan di Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor tahun 2009, ditemukan 65,8 balita dengan status gizi baik,
11,89 balita dengan status gizi kurang, dan 1,3 balita dengan status gizi buruk.
36 Tabel 4.4 Distribusi Status Gizi Berdasarkan Jenis Kelamin
Status Gizi Balita Laki-laki
Perempuan Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase Gizi Buruk
1 0.7
2 2
Gizi Kurang 21
14.9 17
17 Gizi Baik
73 51.8
53 53
Gizi Lebih 46
32.6 28
28 Total
141 100
100 100
Tabel 4.5 Distribusi Status Gizi Pada Kelompok Umur
Status Gizi Balita Kelompok Umur bulan
Jumlah 0-12
13-24 25-36
37-48 49-59
Gizi Buruk 1
2 3
Gizi Kurang 7
13 9
5 4
38 Gizi Baik
48 40
19 12
7 126
Gizi Lebih 39
12 10
9 4
74 Jumlah
95 39.4
65 27
40 16.6
26 10.8
15 6.2
241 100
Dari 3 balita dengan status gizi buruk 1,2, 1 subyek laki-laki dan 2 subyek perempuan, paling banyak terdapat pada kelompok umur 25-36 bulan
16,6. Dari status gizi kurang sebanyak 38 subyek 15,8, 21 subyek laki- laki dan 17 subyek perempuan, paling banyak terdapat pada kelompok umur 13-
24 bulan 27. Dari status gizi baik sebanyak 126 subyek 52,3, 73 subyek laki-laki dan 53 subyek perempuan, paling banyak terdapat dalam kelompok
umur 0-12 bulan 39,4. Dari 74 subyek status gizi lebih 30,7, 46 subyek laki-laki dan 28 subyek perempuan, paling banyak terdapat dalam kelompok
umur 0-12 bulan 39,4. Tidak nampak adanya perbedaan mencolok pada prevalensi status gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih baik antara
balita laki-laki dan perempuan. Tabel 4.4 dan 4.5
4.2 Keterbatasan Penelitian