17 Ketidakseimbangan ketiga faktor ini, misalnya terjadinya ketidakcukupan
zat gizi dalam tubuh, maka simpanan zat gizi akan berkurang dan lama-kelamaan simpanan menjadi habis. Apabila keadaan ini dibiarkan maka akan terjadi
perubahan faali dan metabolisme, dan akhirnya memasuki ambang klinis. Proses itu berlanjut sehingga menyebabkan orang sakit. Tingkat kesakitannya dimulai
dari sakit tingkat ringan sampai berat. Riwayat Alamiah Penyakit Gizi, 2009 Patogenesis gizi kurang melalui 5 tahapan. Pertama diawali dari
ketidakcukupan gizi yang bila berlangsung lama maka persediaan cadangan jaringan akan digunakan untuk memenuhi ketidakcukupan itu, kedua penurunan
berat badan, ketiga terjadi perubahan biokimia yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium, keempat terjadi perubahan fungsi yang ditandai
dengan tanda yang khas, dan kelima terjadi perubahan anatomi yang dapat dilihat dari munculnya tanda yang klasik. Supriasa, 2002
2.1.1 Penilaian Status Gizi Secara Langsung
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Masing-
masing penilaian tersebut akan dibahas secara umum sebagai berikut.
2.1.1.1 Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Antropometri dapat digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Hal ini terlihat pada pola pertumbuhan
fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. Supriasa, 2002
18 Parameter yang digunakan dalam antropometri :
1 Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur dapat mengakibatkan interpretasi
status gizi salah. Batasan umur yang digunakan Puslitbang Gizi Bogor, 1980 :
• Tahun umur penuh completed year
Contoh : 6 tahun 2 bulan, dihitung 6 tahun 5 tahun 11 bulan, dihitung 5 tahun
• Bulan usia penuh completed month untuk anak umur
0-2 tahun Contoh : 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan
2 bulan 26 hari, dihitung 2 bulan 2
Berat Badan BB Merupakan ukuran antropometri terpenting dan paling
sering digunakan pada bayi baru lahir neonatus. Selain itu dapat digunakan sebagai indikasi:
• Digunakan untuk mendiagnosis bayi normal atau BBLR.
• Pada masa bayi-balita berat badan dapat dipergunakan
untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis dehidrasi, asites, edema,
atau adanya tumor. •
Dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.
• Menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral
pada tulang. •
Pada remaja, lemak cenderung meningkat dan protein otot menurun.
19 •
Pada pasien dengan edema dan asites, terjadi penambahan cairan dalam tubuh.
• Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan
otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi. Pengukuran berat badan merupakan pemilihan terbaik,
dikarenakan : •
Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan konsumsi
makanan dan kesehatan. •
Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan periodik memberikan gambaran pertumbuhan.
• Umum dan luas dipakai di Indonesia.
• Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh
keterampilan pengukur. •
Digunakan dalam KMS. •
Berat Badan terhadap Tinggi Badan BBTB merupakan indeks yang tidak tergantung umur
• Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan ketelitian
tinggi : dacin. Pengukuran Antropometri Gizi, 2009 Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan terdiri
dari beam balance untuk anak kurang dari 2 tahun, setelah umur tersebut digunakan timbangan injak atau elektronik.
Prosedur pengukuran berat badan bayi : •
Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang pertama mengukur berat bayi sambil menjaga agar tidak jatuh dan orang
kedua mencatat hasil pengukuran. •
Bayi dalam keadaan tanpa pakaian atau hanya menggunakan popok yang kering.
• Tempatkan bayi di tengah alat timbangan.
20 •
Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,01 kg. Prosedur pengukuran berat anak remaja :
• Timbangan sebaiknya diletakkan di ruangan tertutup.
• Pakaian dilepaskan, hanya menggunakan pakaian dalam
saja. •
Anakremaja berdiri tegak di tengah alat timbangan. •
Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,01 kg. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, 2004
3 Tinggi Badan TB
Tinggi Badan
merupakan antropometri
yang
menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pengukuran
Antropometri Gizi, 2009 Untuk bayi, pengukuran
pertumbuhan linear adalah panjang badan; untuk anak yang lebih tua, pengukurannya berdasarkan tinggi badan. Nelson,
2004 Tinggi Badan merupakan parameter paling penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika
umur tidak diketahui dengan tepat, serta dapat digunakan sebagai ukuran kedua yang penting, karena dengan
menghubungkan BB terhadap TB quack stick faktor umur dapat dikesampingkan. Supriasa, 2002
Alat ukur tinggi badan meliputi : •
Alat pengukur panjang badan bayi : untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri.
• Microtoise : untuk anak yang sudah dapat berdiri.
4 Lingkar Lengan Atas
Pengukuran ini dapat memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar
21 lengan atas mencerminkan cadangan energi, sehingga dapat
mencerminkan : •
Status KEP pada balita •
KEK pada ibu hami : risiko bayi BBLR Lingkar lengan atas menggunakan alat : pita pengukur
dari fiberglass atau sejenis kertas tertentu berlapis plastik. Ambang batas Cut of Points :
• LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia : 23,5 cm
• Pada bayi 0-30 hari : ≥9,5 cm
• Balita dengan KEP : 12,5 cm
5 Lingkar Kepala
Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama
tahun pertama,
tetapi besar
lingkar kepala
tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Dalam
antropometri gizi rasio Lingkar Kepala dan Lingkar Dada cukup berarti dan menentukan KEP pada anak. Lingkar
Kepala juga digunakan sebagai informasi tambahan dalam pengukuran umur.
6 Lingkar Dada
Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena pertumbuhan Lingkar Dada pesat sampai anak berumur 3
tahun. Rasio Lingkar Dada dan Kepala dapat digunakan sebagai indikator KEP pada balita.
7 Tinggi Lutut
Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga data tinggi badan didapatkan dari tinggi lutut bagi orang tidak
dapat berdiri atau lansia.
22 8
Jaringan Lunak Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang
bervariasi. Antropometri dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat. Salah satu
jenis yang diukur adalah lemak subkutan subcutaneous fat. Metode yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh
jumlah dan distribusi lemak subkutan : •
Ultrasonik •
Densitometri melalui penempatan air pada densitometer atau underwater weighting
• Teknik Isotop Dilution
• Metode Radiologi
• Total Electrical Body Conduction TOBEC
• Antropometri
pengukuran berbagai
tebal lemak
menggunakan caliper atau skin-fold calipers Pengukuran Antropometri Gizi, 2009
Ambang batas antropometri diperlukan untuk interpretasi hasil pengukuran. Ambang batas dapat disajikan dalam 3 cara :
• Persen Terhadap Median
Nilai median adalah nilai tengah dari suatu populasi. Dalam antropometri gizi, median sama dengan persentil
50. Nilai median ini dinyatakan dengan 100 untuk standar. Setelah itu dihitung persentase terhadap nilai
median untuk mendapatkan ambang batas. Menurut Berat Badan terhadap Umur BBU, ambang
batasnya adalah : -
Status Gizi Buruk : ≤ 60
- Status Gizi Kurang : 61-80
- Status Gizi Baik
: 80
23 -
Status Gizi Lebih : 100
Contohnya : berat badan anak umur 2 tahun adalah 12 kg, maka 80 terhadap median = 9,6 kg, 60 median = 7,2
kg. jika 60 dan 80 dianggap sebagai batas, maka anak umur 2 tahun mempunyai berat badan antara 7,2 – 9,6 kg
60-80 median berstatus gizi kurang, dan di bawah 7,2 kg 60 median dinyatakan berstatus gizi buruk.
• Persentil
Persentil 50 sama dengan median dan nilai tengah dari jumlah populasi. NCHS merekomendasikan persentil ke-5
sebagai batas gizi baik dan kurang, dan persentil 95 sebagai batas gizi lebih dan baik.
Contoh : ada 100 anak diukur tingginya kemudian diurutkan dari yang terkecil. Ali berada pada urutan 15
berarti persentil 15, 14 anak berada di bawahnya dan 85 anak berada di atasnya.
• Standar Deviasi SD-Unit atau z-scores
SD disebut juga z-scores. WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan memantau
pertumbuhan. Ambang batasnya : -
1 SD Unit 1 z-scores sama dengan 11 dari median Berat Badan terhadap Umur BBU.
- 1 SD Unit 1 z-scores kira-kira 10 dari median Berat
Badan terhadap Tinggi Badan BBTB -
1 SD Unit 1 z-scores kira-kira 5 dari median Tinggi Badan
terhadap Umur
TBU. Pengukuran
Antropometri Gizi, 2009 Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah
pengukuran secara antropometrik yang menggunakan
24 indeks berat badan menurut umur balita kemudian
disetarakan dengan standar baku rujukan WHO-NCHS utuk mengetahui status gizinya.
Ada 4 status gizi balita yang ditentukan menurut Berat BadanUmur BB U. Diantaranya adalah :
• Gizi Buruk
: - 3 SD •
Gizi Kurang : - 3 SD sampai – 2 SD
• Gizi Baik
: - 2 SD sampai + 3 SD •
Gizi Lebih : + 3 SD Depkes, 2005
2.1.1.2 Klinis