32
4.2. Gambaran Umum Responden Tabel 1. Distribusi Responden di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes
No Variabel
Jumlah Persen
1.
2.
3.
4.
5. Umur
a ≤ 30
b 30
Jumlah Jenis Kelamin
a Laki – laki
b Perempuan
Jumlah Latar Belakang Pendidikan
a S2
b D3
Jumlah Masa Kerja
a ≤ 10
b 10
Jumlah Status Pernikahan
a Menikah
b Belum Menikah
Jumlah 4
3 7
4 3
7
1 6
7
6 1
7
2 5
7 57
43 100
57 43
100
14 86
100
57 43
100
28 72
100
Universitas Sumatera Utara
33
Dari tabel diatas umur terbanyak adalah ≤ 30 sebanyak 57 dengan jenis
kelamin laki – laki sebanyak 57 latar belakang pendidikan D3 sebanyak 86 , masa kerja terlama adalah
≤ 10 tahun sebanyak 57 dan yang menikah sebanyak 72 .
4.3. Hasil kuesioner 4.3.1. Hasil Kueisioner Untuk PPR
Tabel.2. Tugas dan Tanggung jawab PPR Berdasarkan Tanggungjawab Keselamatan Radiasi, Budaya Keselamatan, Pemantauan Kesehatan,
Pendidikan dan Pelatihan, dan Rekaman
NO Pertayaan
Jawaban Ya
Tidak
1. Membuat aturan keselamatan radiasi
√ 2.
Membuat Prosedur pemakaian pesawat √
3. Menyimpan hasil pemantauan kesehatan
√ 4.
Melaksanakan pelatihan khusus √
5. Memeriksa peralatan proteksi radiasi
√ 6.
Melakukan konseling √
7. Memakai pencatat dosis perorangan
√
Dari tabel diatas diperoleh hasil, PPR membuat aturan keselamatan radiasi, membuat prosedur pemakaian pesawat roentgen, menyimpan hasil pemantauan
kesehatan, tidak melaksanakan pelatihan kepada pekerja radiasi tentang keselamatan
Universitas Sumatera Utara
34
radiasi, memeriksa peralatan proteksi radiasi, tidak melakukan konseling kepada pekerja dan memakai pencatat dosis perorangan yaitu apron.
4.3.2. Hasil Kuesioner Untuk Pekerja Radiasi Tabel.3. Pekerja Radiasi yang Melaksanakan Budaya Keselamatan dan
yang Tidak Melaksankan Budaya Keselamatan
Dari tabel diatas diperoleh hasil sebanyak 100 pekerja radiasi melaksanakan aturan keselamatan radiasi, 50 pekerja radiasi melaksanakan prosedur
pengoperasian pesawat roentgen dan sebanyak 50 pekerja radiasi tidak melaksanakan pengoperasian pesawat roentgen.
NO Pertayaan
Ya Tidak
Total
1. Melaksanakan aturan
keselamatan Radiasi
4 100
4
2. Melaksanakan prosedur
pengoperasian pesawat roentgen
2 50
2 50
4
Universitas Sumatera Utara
35
Tabel.4. Pekerja Radiasi yang Melaksanakan Pemantauan Kesehatan dan yang Tidak Melaksankan Pemantauan Kesehatan.
NO Pertayaan
Ya Tidak
Total
1. Diperiksa kesehatan sebelum
dan selama bekerja 4
100 4
2. Melaporkan kecelakaan
4 100
4 3.
Melaporkan gangguan kesehatan
2 50
2 50
4
4. Memakai alat pencatat dosis
perorangan 4
100 4
Dari tabel diatas diperoleh hasil sebanyak 100 personil diperiksa kesehatannya sebelum bekerja, 100 pekerja radiasi yang melaporkan kepada PPR
jika ada kecelakaan radiasi, 50 melaporkan kepada PPR setiap ada gangguan kesehatan yang diduga akibat paparan radiasi dan sebanyak 50 tidak melaporkan
kepada PPR gangguan kesehatan yang diduga akibat paparan dosis radiasi, dan 100 pekerja radiasi yang memakai alat pencatat dosis perorangan.
Universitas Sumatera Utara
36
4.3.3.Hasil Kuesioner Untuk Tehnik Elektro Medis
Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa tehnik elektro medis yang berjumlah satu orang memakai peralatan proteksi radiasi pada saat memperbaiki pesawat
roentgen dan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dan selama bekerja.
4.4 Manajemen Keselamatan Radiasi Sinar – X di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan tahun 2010.
Pemanfaatan tenaga nuklir di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes mempunyai izin dari BAPETEN.
4.4.1. Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi
Penanggung jawab di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes adalah PPR yang bertanggung jawab terhadap keselamatan radiasi, dan pihak lain yang terkait di
unit radiologi untuk mewujudkan keselamatan radiasi adalah BAPETEN dan BPFK. Untuk mewujudkan keselamatan radiasi di unit radiologi RS AL dr. Komang
Makes Belawan PPR mewujudkannya dengan : a
Memberikan instruksi kepada pekerja radiasi tentang keselamatan radiasi.
b Untuk mewujudkan keselamatan radiasi dengan melakukan pemantauan
terhadap pekerja radiasi saat melakukan tehnik pemotretan dengan pemilihan kondisi pemeriksaan yang tepat terhadap jenis pemeriksaan
c Membuat prosedur kerja di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan
Tahun 2010. d
Membuat dan memelihara rekaman yang terkait dengan proteksi radiasi.
Universitas Sumatera Utara
37
e Memeriksa alat proteksi radiasi seperti apron, jika sudah tidak layak pakai
langsung melaporkan kepada pemegang izin agar dapat ditindaklanjuti. f
Melakukan konseling tentang kajian dosis radiasi yang diterima pekerja radiasi setiap bulannya.
g Melaksanakan pelatihan khusus tentang budaya keselamatan kepada pekerja
radiasi.
4.4.2. Budaya Keselamatan
Pelaksanaan budaya keselamatan di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan ialah :
a Melaksanakan aturan keselamatan radiasi
b Memanfaatkan peralatan proteksi radiasi yang tersedia
c Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang diduga akibat paparan radiasi
d Semua personil saling memberitahu jika ada informasi terbaru tentang
proteksi radiasi atau apabila ada kesulitan pada salah satu personil maka akan dibicarakan untuk memecahkan solusi masalahnya.
4.4.3. Pemantuan Kesehatan.
Pemantuan kesehatan yang dilakukan di unit radiologi personil meliputi pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan selama bekerja, tetapi pemeriksaan
kesehatan khusus belum dilaksanakan oleh pemegang izin dan PPR tidak mengadakan konseling bagi pekerja radiasi, dan pemeriksaan kesehatan tidak
dilakukan pada saat pemutusan hubungan kerja.
Universitas Sumatera Utara
38
4.4.4.Personil
Personil yang ada di unit radiologi berjumlah 7 orang, yang terdiri dari 1satu orang kepala subbagian penunjang klinik, 1 satu orang Petugas Proteksi Radiasi
PPR, 4 empat orang pekerja radiasi, dan 1 satu orang tehnik elektro medis. Tetapi tidak memiliki tenaga ahli dokter spesialis radiologi.
4.4.4.1. Struktur Organisasi Unit Radiologi Di Unit Radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan
Kepala Subbagian Penunjang Klinik
Petugas Proteksi Radiasi
Pekerja Radiasi Tehnik Elektro Medis
Universitas Sumatera Utara
39
Keterangan :
a. Kepala subbagian penunjang klinik adalah orang yang mempunyai wewenang tertinggi di unit radiologi, mempunyai tanggungjawab terhadap setiap kegiatan di unit
radiologi. b. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh pemegang izin dan
oleh Badan Pegawas dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi radiasi.
c. Pekerja Radiasi adalah adalah setiap orang yang bekerja di instalasi nuklir atau instalasi radiasi pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi
dosis untuk masyarakat umum. d. Tehnik elektro medis adalah orang yang memperbaiki pesawat roentgen jika terjadi
kerusakaan.
4.4.5. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes PPR belum pernah memberikan pelatihan khusus tentang budaya keselamatan kepada
pekerja radiasi sejak adanya unit radiologi di RS AL dr. Komang Makes Belawan.
4.4.6. Rekaman
PPR menyimpan hasil dosis yang diterima oleh pekerja radiasi , hasil pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi, hasil pengujian dan kalibrasi pesawat
roentgen.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1.Manajemen Keselamatan Radiasi Sinar – X Di Unit Radiologi RS AL dr.Komang Makes Belawan.
Setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir wajib
memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dan memiliki izin pemanfaatan tenaga nuklir, persyaratan keselamatan radiasi harus memenuhi persyaratan manajemen.
Keselamatan Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Pemanfaatan tenaga nuklir di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan Tahun 2010 sudah ada izin dari BAPETEN tentang pemanfaatan tenaga
nuklir.
5.1.1. Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi
Pemegang izin di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan menunjuk personil yang ada di unit radiologi yaitu PPR untuk melaksanakan
tanggung jawab terhadap keselamatan radiasi, hal ini diatur dalam PP RI No 33 Tahun 2007 pasal 6 ayat 2 yang menyebutkan pemegang izin dalam melaksanakan
tanggung jawabnya dapat mendelegasikan kepada atau menunjuk personil yang bertugas di fasilitas atau instalasinya untuk melakukan tindakan yang diperlukan
dalam mewujudkan keselamatan radiasi. Pendelegasian atau penunjukan tidak membebaskan pemegang izin dari pertanggung jawaban hukum jika terjadi situasi
40
Universitas Sumatera Utara
41
yang dapat membahayakan keselamatan pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan hidup.
Pihak lain yang terkait di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes untuk mewujudkan keselamatan radiasi ialah BAPETEN dan BPFK, dalam hal ini
hubungan unit radiologi dengan BAPETEN ialah tentang pemanfaatan tenaga nuklir yang harus mendapat izin dari BAPETEN dan pengujian dan kaliberasi pesawat
roentgen yang harus dilakukan oleh BAPETEN. BPFK dalam hal ini yang bertugas untuk memeriksa alat pencatat dosis perorangan agar pekerja radiasi dapat
mengetahui berapa paparan radiasi yang diterimanya setiap bulannya. PPR dalam mewujudkan budaya keselamatan di unit radiologi RS AL
dr.Komang Makes Belawan sudah sesuai dengan PP RI No 33 tahun 2007 yaitu : a
Mewujudkan tujuan keselamatan radiasi, PPR dalam hal mewujudkan tujuan keselamatan dengan cara membuat aturan keselamatan radiasi di
unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan. b
Meyusun, mengembangkan, melaksanakan, dan medokumentasikan program proteksi dan keselamatan radiasi, yang dibuat berdasarkan sifat
dan resiko untuk setiap pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir, dalam hal ini PPR menyusun dan mengembangkan aturan keselamatan radiasi yang
nantinya dilaksanakan oleh pekerja yang selanjutnya di dokumentasikan dengan cara menyimpan aturan keselamatan radiasi di unit radiologi RS
AL dr. Komang Makes Belawan.
Universitas Sumatera Utara
42
c Membentuk dan menetapkan pengelola keselamatan radiasi di dalam
instalasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, yang menjadi pengelola di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes belawan ialah PPR
sesuai dengan tugasnya yaitu untuk mewujudkan budaya keselamatan di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan.
d Menentukan tindakan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dan memastikan bahwa sumber daya tersebut memadai dan tindakan yang diambil dapat dilaksanakan dengan benar, PPR membuat
prosedur kerja dan aturan keselamatan radiasi agar dilaksankan oleh pekerja radiasi dan tehnik elektro medis di unit radiologi RS AL
dr.Komang Makes Belawan. e
Meninjau ulang setiap tindakan dan sumber daya secara berkala dan berkesinambungan untuk memastikan tujuan keselamatan radiasi dapat
tercapai, PPR melaksanakan setiap sebulan sekali pertemuan dengan seluruh personil untuk membicarakan kegiatan dan pelaksanaan budaya
keselamatan di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan agar dapat memastikan tujuan keselamatan radiasi dapat tercapai atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
43
f Mengidentifikasi setiap kegagalan dan kelemahan dalam tindakan dan
sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan keselamatan radiasi, serta mengambil langkah perbaikan dan pencegahan terhadap terulangnya
keadaan tersebut, PPR mengidentifikasi setiap ada kegagalan yang terjadi di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan.
g Membuat prosedur untuk memudahkan konsultasi dan kerja sama antar
semua pihak yang terkait dalam keselamatan radiasi, PPR membuat prosedur kerja di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes untuk
mewujudkan budaya keselamatan. h
Membuat dan memelihara rekaman yang terkait dengan keselamatan radiasi, PPR membuat dan menyimpan prosedur kerja dan aturan
keselamatan radiasi di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan.
5.1.2. Budaya Keselamatan
Budaya keselamatan adalah paduan sifat dari sikap organisasi dan individu dalam organisasi yang memberikan perhatian dan prioritas utama pada masalah – masalah
keselamatan radiasi Penjelasan PP RI No 33 tahun 2007. Aturan keselamatan yang dilaksankan di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes
Belawan sudah sesuai dengan PP RI No 33 tahun 2007 ini terlihat dari semua pekerja
melaksanakan aturan keselamatan radiasi yang telah dibuat oleh PPR.
Dari hasil kuesioner, responden yang melaksanakan aturan keselamatan sebanyak 100 , responden yang memakai alat pencatat dosis perorangan sebanyak 100 ,
Universitas Sumatera Utara
44
responden tidak melaksanakan prosedur pengoperasian pesawat roentgen sebanyak 50 seperti tidak memanaskan pesawat roentgen terlebih dahulu sebelum dilakukan
pemeriksaaan atau tidak mengatur posisi tuas pada posisi OFF setelah selesai melakukan pemeriksaan tetapi belum pernah terjadi kecelakaan radiasi ini
dikarenakan pesawat roentgen yang dipergunakan di unit radiologi ini masih 14 tahun,dan 50 melaksanakan prosedur pengoperasian pesawat roentgen yang telah
dibuat oleh PPR. hal ini diatur dalam PP RI NO 33 Tahun 2007 tentang budaya keselamatan untuk
mewujudkan budaya keselamatan pada setiap pemanfaatan tenaga nuklir dengan cara: a.
Membuat standar operasi prosedur dan kebijakan yang menempatkan proteksi dan keselamatan radiasi pada prioritas tertinggi.
b. Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor – faktor yang mempengaruhi
proteksi dan keselamatan radiasi. c.
Menetapkan kewenangan yang jelas masing – masing personil dalam setiap pelaksanaan proteksi keselamatan.
d. Membangun jejaring komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi,
untuk menghasilkan arus informasi yang tepat mengenai proteksi dan keselamatan radiasi
e. Menetapkan kualifikasi dan pelatihan yang memadai untuk setiap personil.
Universitas Sumatera Utara
45
5.1.3. Pemantauan Kesehatan
Di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan tahun 2010 personil melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan selama bekerja, pemeriksaan
kesehatan dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi dan dilakukan setiap satu tahun sekali, tetapi pemeriksaan kesehatan setelah pemutusan hubungan kerja tidak
dilakukan, ini terjadi ketika pada Desember tahun 2009 seorang pekerja radiasi memutuskan hubungan kerja dengan pihak Rumah Sakit.
Konseling di unit radiologi tidak dilakukan terhadap kajian dosis yang diterima oleh pekerja radiasi dan pemeriksaan khusus tidak dilakukan karena belum
pernah terjadi kecelakaan akibat radiasi. Dari hasil kuesioner responden diperiksa kesehatannya sebelum dan selama
bekerja sebanyak 100 , responden yang melaporkan jika terjadi kecelakaan adalah 100 dan responden yang melaporkan gangguan kesehatan diduga akibat paparan
radiasi sebanyak 50 seperti pusing setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien belum dapat dipastikan adalah akibat paparan radiasi karena membutuhkan penelitian
yang lebih khusus dan spesifik, dan 50 yang tidak melaporkan kepada PPR hal ini dimungkinkan karena efek radiasi baru timbul setelah bertahun – tahun terakumulasi
di dalam tubuh.
Universitas Sumatera Utara
46
Menurut PP RI No 33 tahun 2007 wajib menyelenggarakan pemantauan kesehatan untuk seluruh pekerja radiasi, Pemantuan kesehatan dilaksanakan melalui :
a. Pemeriksaan kesehatan
b. Konseling.
c. Penatalaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja yang mendapatkan
paparan radiasi berlebih. Berdasarkan prinsip umum pengobatan kesehatan umum kerja, Pemeriksaan
kesehatan dilaksanakan sebelum bekerja, selama bekerja, saat pemutusan hubungan kerja Lukman, 2004 . pemeriksaan kesehatan pada saat memutuskan hubungan
untuk mengetahui kondisi kesehatan terakhir pekerja yang dapat digunakan sebagai bukti yuridis atau rujukan kesehatan untuk melaksanakan pekerjaan yang terkait
dengan radiasi selanjutnya
5.1.4. Personil
Setiap organisasi kerja memerlukan sejumlah personil yang mampu dan bersedia mewujudkan dinamika yang terarah sehingga berpengaruh langsung pada
produktivitas kerja, baik yang dihasilkan secara perorangan maupun oleh organisasi kerja sebagai satu kesatuan Nawawi, 1999 .
Personil yang ada di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan adalah 1 satu orang kepala subbagian penunjang klinik , 4 empat orang pekerja radiasi
yang berasal dari D3 radiologi dan radioterpi, 1 satu orang sebagai PPR, dan 1 satu orang sebagai tehnik elektro medis.
Universitas Sumatera Utara
47 Hal ini diatur dalam PP RI No 33 tahun 2007 Personil di ruang radiologi
paling sedikit terdiri dari : a.
Petugas Proteksi Radiasi PPR b.
Pekerja Radiasi c.
Tenaga ahli dokter spesialis d.
Operator e.
Tenaga medik paramedik Sesuai dengan PP RI No 33 tahun 2007 tentang personil, di unit radiologi RS
AL dr. Komang Makes Belawan tahun 2010 tidak memiliki tenaga ahli atau dokter spesialis radiologi yang mempunyai peran sangat penting untuk menginterpretasikan
foto yang akan diberikan kepada pasien dan juga tidak memiliki tenaga medik atau paramedik.
5.1.5. Pendidikan Dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan khusus belum dilakukan di unit radiologi RS AL dr.Komang Makes Belawan tentang keselamatan radiasi, hal ini diatur dalam PP RI
No 33 tahun 2007 Setiap personil harus memperoleh pendidikan dan pelatihan tentang keselamatan radiasi yang dapat menambah wawasan personil dalam
melaksanakan tugasnya agar dapat menerapkan keselamatan radiasi setiap bekerja sehingga dapat terjamin keselamatan personil di unit radiologi.
Pendidikan dan pelatihan diperlukan setiap pekerja, mengingat ilmu dan teknologi terus berkembang yang menuntut penyesuaian dalam melaksanakanya,
Universitas Sumatera Utara
48
kondisi yang demikian yang mengharuskan dilakukannnya pemberian pendidikan dan pelatihan yang relevan, baik yang diselengarakan sendiri maupun dengan meminta
bantuan dari pihak luar Nawawi, 1999 .
5.1.6. Rekaman
PPR melaksanakan rekaman di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan dengan membuat arsip dan disimpan berdasarkan jenis arsip itu sendiri,
yang terdiri dari hasil dosis yang diterima oleh pekerja radiasi, hasil pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi, hasil pengujian dan kalibrasi pesawat roentgen di buat
berdasarkan bulan dan tahun kapan dilakukan pemeriksaan kesehatan, pugujian dan kaliberasi pesawat, dan kapan diterima hasil dosis yang diterima oleh pekerja radiasi.
Hal ini diatur dalam PP RI No 33 tahun 2007 yang menyatakan PPR wajib membuat, memelihara dan menyimpan rekaman. Rekaman antara lain mengenai
pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh personil di fasilitas atau instalasi, pemantauan dosis yang diterima pekerja, hasil pemeriksaan kesehatan pekerja dan
hasil pengujian dan kalibrasi pesawat roentgen.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan 1. Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi