Lokasi dan Waktu penelitian 1. Lokasi penelitian Pengumpulan Data 1. Data Primer Analisa Data Gambaran Umum RS AL dr. Komang Makes Belawan.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat deskritip, yaitu menggambarkan manajemen keselamatan radiasi sinar – X di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan tahun 2010. 3.2.Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi adalah personil di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan tahun 2010 yang berjumlah 7 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi. 3.3. Lokasi dan Waktu penelitian 3.3.1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan. 3.3.2.Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April - Juli 2010. 3.4. Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar kepada responden. 25 Universitas Sumatera Utara 26

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari rumah sakit mengenai gambaran umum rumah sakit, gambaran umum unit radiologi, aturan keselamatan radiasi, prosedur pengoperasian pesawat roentgen, ketersedian rekaman, dan peralatan proteksi radiasi.

3.5. Analisa Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan selanjutnya dianalisa. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum RS AL dr. Komang Makes Belawan.

Di era tahun 50-an terdapat satuan TNI AL yang disebut Komando Daerah Maritim KDM Belawan. Seiring dengan terbentuknya KDM Belawan maka dalam mendukung operasional satuan tersebut didirikan Poliklinik berupa TPS Tempat Perawatan Sementara yang diresmikan pada tahun 1952 oleh Letkol dr. Oepomo. Poliklinik tersebut pertama kali dipimpin oleh Mayor Dr. Komang Makes dan dibantu oleh dr. Chasmir Harahap dan sersan Saan. Lokasi dari TPS Belawan pada awalnya berada dikomplek penampungan Uni Kampung Belawan kemudian pindah ke Jl Bengkalis No 01 Belawan hingga sekarang. Sejalan dengan berkembangnya Pangkalan TNI AL di Belawan maka sekitar tahun 70-an Poliklinik Belawan ditingkatkan menjadi Rumah Sakit TNI AL tingkat IV dengan nama Rumkital Belawan. Dua puluh lima tahun kemudian melalui SKEP Surat Keputusan KASAL Kepala Staf Angakatan Laut Nomor Skep7107VIII1996 tanggal 12 Agustus 1996 tentang penyempurnaan klasifikasi, standarisasi, dan dislokasi fasilitas kesehatan di lingkungan TNI AL Rumkital Belawan tingkat IV ditingkatkan statusnya menjadi Rumkital Belawan tingkat III B. Kemudian pada tahun 2002 diadakan renovasi gedung Rumkital dr. Komang Makes dan pada tahun 2005 melalui SKEP KASAL No Skep4832IX2005 tanggal 21 September 2005 tentang pemberian nama Rumkital dr. Komang Makes. Peresmian 27 Universitas Sumatera Utara 28 nama baru Rumkital Dr. Komang Makes dilaksanakan di halaman Rumkital dr.Komang Makes yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan slubung nama Rumkital dr. Komang Makes pada tanggal 18 Januari 2006 oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL I Brigadir Jenderal TNI Mar Halim A Hermanto, SH.

4.1.1. Gambaran Umum Unit Radiologi.

Unit radiologi RS AL dr. Komang Makes Belawan mempunyai 2 dua jenis alat pemeriksaan yang menghasilkan foto roentgen, meliput i X- Ray conventional, dan dental X- Ray. Kedua jenis alat pemeriksaan ini menggunakan sinar – X, Prosedur kerja di unit radiologi adalah sebagai berikut : menghidupkan pesawat roentgen, membaca surat permintaan dokter, mempersiapkan peralatan pemeriksaan kaset dan marker , mengatur kondisi pemeriksaan, pasien disuruh masuk keruang pemeriksaan dan diberi penjelasan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan, setelah semua persiapan dilakuan maka dilakukan pemeriksaan dan film diproses di kamar gelap. 4.1.2.Tugas Dan Tanggungjawab Personil 4.1.2.1. Kepala Subbagian Penunjang Klinik Kepala subbagian penunjang klinik memantau dan memeriksa tugas dan tanggungjawab PPR, petugas radiasi dan tehnik elektro medis sehari – hari dalam mewujudkan budaya keselamatan di unit radiologi RS AL dr. Komang makes dan bila ada masalah yang dilaporkan oleh PPR maka akan dicari solusi masalahnnya. Universitas Sumatera Utara 29 4.1.2.2.Petugas Proteksi Radiasi PPR Tugas dan tanggungjawab PPR a. Memberikan instruksi secara lisan atau tertulis kepada pekerja radiasi tentang keselamatan radiasi. b. Membuat prosedur kerja untuk menjamin dosis yang diterima dapat diteken sekecil mungkin c. Menyelenggarkan rekaman yang berhubungan dengan proteksi radiasi d. Melaksanakan konseling terhadap pekerja radiasi tentang kajian dosis yang diterima pekerja radiasi e. Memeriksa peralatan proteksi radiasi tentang kelayakan peralatan tersebut

4.1.2.3. Pekerja Radiasi

Tugas dan tanggungjawab pekerja radiasi : a. Mengetahui, memahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan radiasi b. Memanfaatkan sebaik – baiknya peralatan proteksi radiasi yang tersedia, bertindak hati – hati, serta bekerja secara aman untuk melindungi dirinya sendiri maupun pekerja lainnya c. Melaporkan setiap kejadian kecelakaan bagaimanapun kecilnya kepada PPR d. Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan, diduga akibat paparan radiasi. Universitas Sumatera Utara 30

4.1.2.4. Tehnik Elektro Medis

Tehnik elektro medis dalam unit radiologi melaksnakan tugas dan tanggung jawabnya dengan memperbaiki pesawat roentgen jika ada kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik sampai selesai perbaikan dan pesawat dapat dipergunakan kembali. Dalam perbaikan pesawat roentgen jika tehnik elektro medis tidak mampu maka akan melaporkan kepada PPR.

4.1.3. Aturan Keselamatan Radiasi Di Unit Radiologi RS AL dr. Komang Makes

a. Ruang sinar –X tidak boleh digunakan lebih dari satu untuk pemeriksaan secara bersamaan. b. Pekerja radiasi harus tetap berada dalam tempat kendali atau dibelakang tabir proteksi ketika sedang melaksankan pemeriksaan. c. Pemilihan kondisi pemeriksaan yang tepat agar tidak terjadi pengulangan pemeriksaan terhadap pasien. d. Pekerja radiasi tidak boleh melakukan pemeriksaan apapun jika tidak ada rujukan dokter yang bertanggungjawab terhadap pasien tersebut.

4.1.4. Prosedur Pengoperasian Pesawat Roentgen.

Pemanfaatan tenaga nuklir mempunyai potensi bahaya radiasi karena dapat menimbulkan kecelakaan radiasi oleh karena itu pengoperasian pesawat roentgen haruslah sesuai dengan prosedur. Universitas Sumatera Utara 31 Prosedur pengoperasian pesawat roentgen : a. Mengatur posisi tuas saklar pada posisi ON atau OFF b. Tekan tombol ON pada kontrol tabel atau OFF c. Sebelum dilakukan pemeriksaan pesawat dipanasakan terlebih dahulu selama 15 – 30 menit Universitas Sumatera Utara 32

4.2. Gambaran Umum Responden Tabel 1. Distribusi Responden di unit radiologi RS AL dr. Komang Makes