46
5. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis 1 menguji partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, hipotesis 2 menguji kejelasan tujuan anggaran
terhadap kinerja manajerial, hipotesis 3 menguji umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial, hipotesis 4 menguji evaluasi anggaran
terhadap kinerja manajerial dan hipotesis 5 menguji tingkat kesulitan anggaran terhadap kinerja manajerial. Dan pengujiannya menggunakan
regresi linear berganda. a. Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa jauh variabel partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran,
umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran dalam menjelaskan variabel kinerja manajerial. Hasil uji
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.10. di bawah ini.
Tabel 4.10. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Model Summary
b
.618
a
.382 .312
3.294 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, TA, KA, UA, PA, EA
a. Dependent Variable: KM
b.
47 Tabel diatas menunjukkan nilai Adjusted R Square yang
dihasilkan oleh variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran
dan tingkat kesulitan anggaran sebesar 0,312. Artinya bahwa variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran,
umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial 31 sedangkan
sisanya 69 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. b. Hasil Uji F
Tabel 4.11. Hasil Uji F
Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 295.618
5 59.124 5.448
.001
a
Residual 477.502
44 10.852
Total 773.120
49 a Predictors: Constant, Tingkat kesulitan anggaran, umpan balik
anggaran, kejelasan tujuan anggaran, evaluasi anggaran, partisipasi dalam penyusunan anggaran.
b Dependent Variabel: Kinerja Manajerial
Hasil uji signifikansi simultan uji statistik F yang ditampilkan pada tabel menunjukkan nilai F hitung sebesar 5.448 dengan tingkat
signifikansi 0,001, menunjukkkan probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti variabel Ha
6
partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi
48 anggaran dan tingkat kesulitan anggaran secara bersama-sama atau
simultan mempengaruhi kinerja manajerial. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa penelitian ini
mendukung hasil penelitian Munawar dkk 2006 yang menyatakan bahwa karakteristik tujuan anggaran yang diwakili oleh variabel
partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan
anggaran secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi kinerja. Dengan hasil pengujian ini berarti semakin baik manajer turut
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, melaksanakan anggaran dan menilai sendiri tentang pencapaian anggaran yang telah ditetapkan
maka semakin baik kinerjanya. Namun, hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Maryanti 2002 dalam Munawar dkk 2006 yang menyatakan bahwa karakteristik tujuan anggaran tidak
mempunyai pengaruh terhadap kinerja pada signifikansi α = 0,05. c. Hasil Uji t
Pengujian signifikansi parameter individual uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel karakteristik gaya penyusunan
anggaran yang memiliki lima sub variabel yaitu partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik
49 anggaran, evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran secara
individual parsial terhadap variabel kinerja manajerial. Hasil
pengujian statistik t disajikan pada tabel 4.12. Tabel 4.12.
Hasil Uji t Hipotesis 1, 2, 3, 4 dan 5 Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial Coefficient
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
11.076 4.989
2.220 0.032
Partisipasi dalam penyusunan anggaran
0.443 0.192
0.344 2.311
0.026
Kejelasan tujuan anggaran
0.129 0.258
0.070 0.501
0.619
Umpan balik anggaran
0.134 0.257
0.073 0.522
0.604
Evaluasi anggaran
-0.218 0.152
-0.265 -1.435 0.158
Tingkat kesulitan anggaran
0.525 0.167
0.527 3.145
0.003
a Dependent Variabel: Kinerja Manajerial
Berdasarkan tabel 4.12. diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e Y = 11.076 + 0,443 X
1
+ 0.129 X
2
- 0.134 X
3
- 0.218 X
4
+ 0.525 X
5
+ e
Dari persamaan regresi linear berganda tersebut bahwa 11.076
merupakan nilai konstan, berarti jika diasumsikan nilai dari variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran,
umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan
50 anggaran sama dengan nol tidak ada faktor yang mempengaruhi
maka nilai variabel dependen kinerja manajerial sebesar 11.076. a. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial Ha
1
Angka koefisien variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran sebesar 0,443 menunjukkan bahwa setiap peningkatan
partisipasi dalam penyusunan anggaran 1 akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0,443.
Koefisien regresi variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran bernilai positif sebesar 0.443, artinya hubungan yang
positif atau searah antara variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Yang artinya partisipasi
anggaran yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial. Sebaliknya partisipasi anggaran yang rendah akan menurunkan
kinerja manajerial. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Anthony dan Govindarajan 2005 bahwa adanya anggaran
partisipastif dapat mengarahkan pada peningkatan kinerja yang lebih tinggi karena adanya rasa tanggung jawab untuk mencapai
target anggaran yang ditetapkan. Hasil uji t variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran
menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2.311 pada standarized coefficients
beta 0,344 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,026.
51 Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara individual
variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, karena tingkat signifikansi di bawah
0,05. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis 1 Ha1 yang mengatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kusnasriyanti Yusfaningrum dan Imam Ghozali
2005
yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
b. Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Ha
2
Selanjutnya untuk hipotesis ke-2 yaitu kejelasan tujuan anggaran memiliki angka koefisien sebesar 0.129 menunjukkan
bahwa setiap peningkatan kejelasan tujuan anggaran 1 akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0.129.
Koefisien regresi variabel kejelasan tujuan anggaran bernilai positif sebesar 0.129; artinya terdapat hubungan yang
positif atau searah antara variabel kejelasan tujuan anggaran dengan kinerja manajerial yaitu kejelasan tujuan anggaran yang
tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial. Sebaliknya tingkat kejelasan tujuan anggaran yang rendah akan menurunkan kinerja
manajerial.
52 Hasil uji t variabel kejelasan tujuan anggaran menunjukkan
bahwa nilai t hitung sebesar 0.501 pada standarized coefficients beta
kejelasan tujuan anggaran sebesar 0,070 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,619. Dari hasil tersebut dapat diketahui
bahwa secara individual variabel kejelasan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial, karena tingkat signifikansi di atas 0,05. Dengan demikian hasil penelitian ini
tidak mendukung hipotesis 2 Ha2 yang mengatakan bahwa kejelasan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Munawar dkk 2006, yang menyatakan bahwa kejelasan tujuan anggaran tidak ada pengaruh terhadap kinerja
manajerial aparatur daerah Kabupaten Kupang. c. Umpan Balik Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Ha
3
Selanjutnya untuk hipotesis 3, nilai koefisien umpan balik anggaran sebesar 0.134 menunjukkan bahwa setiap peningkatan
umpan balik anggaran 1 akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0.134.
Koefisien regresi variabel umpan balik anggaran bernilai positif sebesar 0.134; artinya terdapat hubungan yang positif atau
searah antara variabel umpan balik anggaran dengan kinerja
53 manajerial yaitu umpan balik anggaran yang tinggi akan
meningkatkan kinerja manajerial. Sebaliknya tingkat umpan balik anggaran yang rendah akan menurunkan kinerja manajerial.
Hasil uji t variabel umpan balik anggaran menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 0.522 pada standarized coefficients
beta umpan balik anggaran sebesar 0,073 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,604. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara individual variabel umpan balik anggaran tidak
berpengaruh terhadap kinerja manajerial, karena tingkat
signifikansi di atas 0,05. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis 3 Ha3 yang mengatakan bahwa
umpan balik anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Munawar dkk 2006, yang mengatakan bahwa
umpan balik anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Kenis 1979 dalam Sumarno 2006 menemukan hanya
kepuasan kerja dan motivasi anggaran ditemukan signifikan dengan hubungan yang agak lemah dengan umpan balik anggaran.
Umpan balik mengenai tingkat pencapaian tujuan anggaran tidak efektif dalam memperbaiki kinerja dan hanya efektif secara
marginal dalam memperbaiki sikap manajer. Penemuan ini gagal
54 untuk menjelaskan hasil dari berbagai studi dengan hubungan
umpan balik sikap, kinerja dalam task-goal setting. d. Evaluasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Ha
4
Selanjutnya untuk hipotesis ke-4 nilai koefisien evaluasi anggaran sebesar -0.218 menunjukkan bahwa setiap peningkatan
evaluasi anggaran 1 akan mengurangi kinerja manajerial sebesar 0,218.
Koefisien regresi variabel evaluasi anggaran bernilai negatif sebesar -0,218; artinya terdapat hubungan yang negatif
atau berlawanan antara variabel evaluasi anggaran dengan kinerja manajerial yaitu evaluasi anggaran yang tinggi akan mengurangi
kinerja manajerial. Sebaliknya tingkat evaluasi anggaran yang rendah akan menaikan kinerja manajerial.
Hasil uji t variabel evaluasi anggaran menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar -1.435 pada standarized coefficients beta
evaluasi anggaran sebesar -0,265 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,158. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara
individual variabel evaluasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, karena tingkat signifikansi di atas 0,05.
Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis 4 Ha4 yang mengatakan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Penemuan
55 Kenis 1979 dalam sumarno 2006 adalah bahwa manajer
memberi reaksi yang tidak menguntungkan untuk menggunakan anggaran dalam evaluasi kinerja dalam suatu gaya punitive
meningkatkan ketegangan kerja, menurunkan kinerja anggaran. Kecenderungannya, secara jelas hubungan antara variabel lemah.
e. Tingkat Kesulitan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Ha
5
Selanjutnya untuk hipotesis ke-5 nilai koefisien tingkat kesulitan anggaran sebesar 0,525 menunjukkan bahwa setiap
peningkatan tingkat kesulitan anggaran 1 akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0,525.
Koefisien regresi variabel tingkat kesulitan anggaran bernilai positif sebesar 0,525; artinya terdapat hubungan yang
positif atau searah antara variabel tingkat kesulitan anggaran dengan kinerja manajerial yaitu tingkat kesulitan anggaran yang
tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial. Sebaliknya tingkat tingkat kesulitan anggaran yang rendah akan menurunkan kinerja
manajerial. Hasil
uji t
variabel tingkat
kesulitan anggaran
menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 3.145 pada standarized coefficients
beta tingkat kesulitan anggaran sebesar 0,527 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,03. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa secara individual variabel tingkat kesulitan
56 anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, karena tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis 5 Ha
5
yang mengatakan bahwa tingkat kesulitan anggaran berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial. Kenis 1979 dalam Munawar dkk 2006 dalam manajer
yang memiliki tujuan anggaran yang terlalu ketat secara signifikan memiliki ketegangan kerja tinggi dan motivasi kerja
rendah, kinerja anggaran, dan efisiensi biaya dibandingkan untuk anggaran memiliki tujuan anggaran tepat atau ketat tetapi dapat
dicapai. Hal ini mengindikasikan bahwa ketat tetapi dapat dicapai adalah tingkat untuk kesulitan tujuan anggaran.
57
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI