Inversion Time TI Short Time Inversion Recovery STIR

23 Gambar 2.13 � 2 Perbedaan Antara Lemak dan Air Bushberg, 2002 2.4 Pulsa Sequence 2.4.1 Spin Echo SE Spin Echo adalah sequence yang paling banyak digunakan pada pemeriksaan MRI. Pada spin echo standar, segera setelah pulsa RF 90 diberikan, sebuah FID segera terbentuk. Dengan menggunakan kekuatan radiofrekuensi yang sesuai, akan terjadi transfer NMV bersudut 90 kemudian diikuti dengan rephasing pulse bersudut 180 Spin echo menggunakan eksitasi pulsa 90 yang diikuti oleh satu atau lebih rephasing pulsa 180 , untuk menghasilkan Spin Echo. Spin echo SE sama dengan urutan Gradien echo dengan pengecualian bahwa ada tambahan refocusing pulsa 180 .

2.4.2 Inversion Time TI

Inversion recovery IR ialah urutan eksitasi SE Spin Echo pulsa 90° dengan tambahan pulsa inversi 180° yang dimana pulsa 180° rephasing dari urutan SE konvensional. Pulsa inversi membalikan magnetisasi longitudinal dari � � positif kedalam � � arah negatif seperti terlihat pada Gambar. 2.14. Setelah beberapa relaksasi telah terjadi, pulsa 90° urutan SE diterapkan. Waktu antara pulsa RF 180° dan pulsa RF 90 ° adalah Time Inversion TI. 24 Gambar 2.14 Waktu antara pulsa 180 ° dan pulsa RF 90 ° Kontras pada gambar dapat dimanipulasi dengan mengubah waktu inversi. Dengan TI pendek dan pengiriman pulsa eksitasi 90° segera setelah pulsa 180° inversi, semua magnetisasi longitudinal negatif membalik atau flip ke bidang transversal. Jika waktu inversi cukup panjang memungkinkan relaksasi penuh, sinyal kembali menjadi lebih kuat. Ketika pulsa pembalik dihapus, vektor magnetisasi mulai relaksasi kembali ke � . Kontras gambar yang dihasilkan sangat tergantung pada panjang TI serta TR dan TE. Kontras dalam gambar terutama tergantung pada besarnya magnet longitudinal yang seperti pada putaran echo setelah waktu tunda yang dipilih TI. Kontras didasarkan pada kurva recovery TI setelah inversi pulsa 180º. Inverting pulsa 180º dapat menghasilkan perbedaan kontras besar antara lemak dan air karena saturasi penuh vektor lemak atau air dapat dicapai dengan memanfaatkan TI yang sesuai. Daniel kertawiguna, 2004

2.4.3 Short Time Inversion Recovery STIR

STIR Short Time Inversion Recovery adalah urutan pulsa inversi dengan waktu tertentu sehingga dapat menekan sinyal dari lemak. Urutan pulsa 25 pemulihan inversi merupakan urutan pulsa Spin Echo didahului oleh pulsa 180° RF. Sequence STIR membalikkan magnetisasi longitudinal baik lemak dan air dengan pengiriman pulsa 180°, yang diikuti oleh TI Time Inversion beberapa ratus milidetik. Untuk menekan sinyal lemak, TI disesuaikan sedemikian rupa sehingga pulsa 90° dipancarkan tepat pada saat ketika lemak melewati nol. TI menekan lemak sekitar 150 msec pada kekuatan bidang magnet 1,5 T dan sekitar 100 msec pada bidang magnet 0,5 T. STIR merupakan urutan pulsa recovery inversi yang menggunakan TI yang sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari inversi penuh lemak terhadap bidang transversal sehingga tidak ada magnet longitudinal yang sesuai dengan lemak. Ketika pulsa 90º bereksitasi diterapkan setelah waktu tunda TI, sinyal dari lemak batal. STIR digunakan untuk mencapai penekanan sinyal lemak dalam gambar � 1 weighted dan � 2 weighted. Sebuah TI dari 150-175 msec mencapai penekanan lemak meskipun nilai ini bervariasi pada kekuatan lapangan magnet yang berbeda. Bushberg, 2002

2.5 Teknik Composing

Dokumen yang terkait

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 1

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 1 4

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 24

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 2

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 9

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 16

Keywords : image quality, scan time, GRAPPA, MRI Parameters PENDAHULUAN - Perbedaan Kualitas Gambar MRI 0,3 Tesla Antara Metode Grappa dan Metode Perubahan Nilai Parameter dengan Metode Rutin (Studi Pada Pemeriksaan MRI Vertebra Lumbal Potongan Sagital T2

0 3 5

Optimisasi Field of View (FOV) Terhadap Kualitas Citra Pada T2WI FSE MRI Lumbal Sagital

0 1 5

ANALISIS VARIASI TIME REPETITION (TR) TERHADAP SIGNAL TO NOISE RATIO DAN CONTRAST TO NOISE RATIO PADA PEMERIKSAAN MRI CERVICAL T2 WEIGHTED FAST SPIN ECHO (FSE) POTONGAN SAGITAL ANALYSIS OF TIME REPETITION (TR) VARIATION TO SIGNAL TO NOISE RATIO AND CONTRA

1 2 5

ANALISIS INFORMASI CITRA ANTARA SEKUENS T2 FRFSE DENGAN T2 PROPELLERPADA PEMERIKSAAN MRI CERVIKAL POTONGAN AXIAL DENGAN PESAWAT MRI GE SIGNA 1,5 T ANALYSIS IMAGE INFORMATION BETWEEN T2 FRFSE SEQUENCES AND T2 PROPELLER SEQUENCES IN CERVICAL MRI EXAMINATION

0 11 5