Uji Parametrik dengan Repeated Anova

45 Gambar 4.9 Grafik Detrended Normal Q-Q Plot 450 mm Grafik pada gambar 4.9 Setelah data di transformasi kemudian dilakukan penelitian kembali dengan repeated anova data kembali berdistribusi normal.

4.1.2.2 Uji Parametrik dengan Repeated Anova

Uji statistic repeated anova dilkukan untuk mengetahui seberapa keakuratan normalitas dari masing masing perubahan FOV yaitu FOV 400mm, FOV 450mm, dan FOV 500mm. Dari hasil repeated anova diperoleh bahwa nilai yang dihasilkan valid.tidak ada kesalahan dari data yang sudah diuji kenormalitasnnya. Berikut adalah hasil dari Multivariate Test. Tabel 4.9 Multivariate Tests Value F Hypothesis df Error df Sig. Pillais trace .985 96.632 a 2.000 3.000 .002 Wilks lambda .015 96.632 a 2.000 3.000 .002 Hotellings trace 64.421 96.632 a 2.000 3.000 .002 Roys largest root 64.421 96.632 a 2.000 3.000 .002 46 Berdasarkan Tabel Multivariate Test’s di atas menunjukkan bahwa paling tidak terdapat 2 pengukuran yang berbeda yaitu 3 pengukuran FOV 400mm, FOV 450mm dan FOV 500mm. Maka perlu dilakukan pengukuran dari ketiga masing masing untuk mengetahui citra yang lebih akurat dan informative dari masing masing perubahan FOV. Berikut adalah tabel hasil dari Pairwise Comparison Tabel 4.10 Pairwise Comparisons I SNR J SNR Mean Difference I- J Std. Error Sig. a 95 Confidence Interval for Difference a Lower Bound Upper Bound 1 2 198.700 42.109 .028 31.914 365.485 3 -127.958 60.067 .301 -365.870 109.954 2 1 -198.700 42.109 .028 -365.485 -31.914 3 -326.658 28.037 .001 -437.706 -215.609 3 1 127.958 60.067 .301 -109.954 365.870 2 326.658 28.037 .001 215.609 437.706 Berdasarkan tabel pairwise comparisons dapat disimpulkan seperti berikut ini bahwa pada: 1. Pengukuran 1 yaitu teknik composing 450mm hasilnya p 0.028 lebih signifikan dari pada teknik composing 500mm hasilnya p 0,301. 2. Pengukura 2 teknik composing 500mm p 0,001 lebih signfikan dari pada teknik composing 400mm yang hasilnya p 0,028 3. Pengukuran 3 teknik comp Type equation here. osing 450mm hasilnya p 0,001 lebih signifikan dari pada teknik composing 400mm yang hasilnya p 0,301 Suatu data dinyatakan signifikan bila P 0,05 Ini menunjukkan bahwa hasil teknik composing 450mm lebih akurat dari pada hasil teknik composing FOV400mm dan hasil teknik composing FOV500mm. Dan hasil teknik composing pada perubahan 500 lebih signifikan dengan FOV 400mm. 47

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 1

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 1 4

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 24

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 2

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 9

Penggunaan Teknik Composing Pada Pemeriksaan Whole Spine Potongan Sagital T2 Weighted Pada MRI 1.5T

0 0 16

Keywords : image quality, scan time, GRAPPA, MRI Parameters PENDAHULUAN - Perbedaan Kualitas Gambar MRI 0,3 Tesla Antara Metode Grappa dan Metode Perubahan Nilai Parameter dengan Metode Rutin (Studi Pada Pemeriksaan MRI Vertebra Lumbal Potongan Sagital T2

0 3 5

Optimisasi Field of View (FOV) Terhadap Kualitas Citra Pada T2WI FSE MRI Lumbal Sagital

0 1 5

ANALISIS VARIASI TIME REPETITION (TR) TERHADAP SIGNAL TO NOISE RATIO DAN CONTRAST TO NOISE RATIO PADA PEMERIKSAAN MRI CERVICAL T2 WEIGHTED FAST SPIN ECHO (FSE) POTONGAN SAGITAL ANALYSIS OF TIME REPETITION (TR) VARIATION TO SIGNAL TO NOISE RATIO AND CONTRA

1 2 5

ANALISIS INFORMASI CITRA ANTARA SEKUENS T2 FRFSE DENGAN T2 PROPELLERPADA PEMERIKSAAN MRI CERVIKAL POTONGAN AXIAL DENGAN PESAWAT MRI GE SIGNA 1,5 T ANALYSIS IMAGE INFORMATION BETWEEN T2 FRFSE SEQUENCES AND T2 PROPELLER SEQUENCES IN CERVICAL MRI EXAMINATION

0 11 5