26
memakan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan pemeriksaan radiologi yang lain seperti x-ray atau ct scan.
Teknik composing pada MRI tulang belakang dilakukan yang mana kegunaannya adalah untuk : Menilai ruas tulang belakang dan kedudukannya,
Mendeteksi kelainan tulang belakang dan sumsum tulang belakang, Mendeteksi kelainan syaraf tulang belakang atau hernia nucleic pulpose HNP, Mendeteksi
adanya metastasispenyebaran kanker ke sumsum tulang belakang, Mendeteksi secara keseluruhan penyebaran TB tulang terhadap ruas tulang belakang.
Gambar 2.15 Tampilan dari menu Composing
2.6 Anatomi Whole Spine
Tulang vertebrae wholespine terdri dari 33 tulang: 7 buah tulang servikal, 12 buah tulang torakal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral. Tulang
servikal, torakal dan lumbal masih tetap dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sacral dan koksigeus satu sama lain menyatu membentuk dua tulang yaitu
tulang sakrum dan koksigeus. Diskus intervertebrae merupkan penghubung antara dua korpus vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk jajaran barisan
aligment tulang belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae. Fungsi kolumna vertebralis adalah menopang tubuh manusia dalam posisi tegak, yang
27
secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya gravitasi agar tubuh secara seimbang tetap tegak. Vertebra cervical, thoracal, lumbal bila diperhatikan satu
dengan yang lainnya ada perbedaan dalam ukuran dan bentuk, tetapi bila ditinjau lebih lanjut tulang tersebut mempunyai bentuk yang sama. Korpus vertebrae
merupakan struktur yang terbesar karena mengingat fungsinya sebagai penyangga berat badan. Prosesus transversus terletak pada ke dua sisi korpus vertebra,
merupakan tempat melekatnya otot-otot punggung. Sedikit ke arah atas dan bawah dari prosesus transverses terdapat fasies artikularis vertebrae dengan
vertebrae yang lainnya. Arah permukaan facet join mencegahmembatasi gerakan yang berlawanan arah dengan permukaan facet join CAILLIET 1981. Adapun
anatomi dari whole spine dapat ditunujukkan seperti pada Gambar 2.16 dan Gambar 2.17
Gambar 2.16 Anatomi Vertebrae Lateral Side Sobotta, 2003
28
Gambar 2.17 Anatomi gambaran Axial Sobotta, 2003
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan di Murni Teguh Memorial Hospital, Jl. Jawa No. 2 Sp. Jl. Veteran Medan, 20231-
Sumatera Utara, dengan menggunakan Instrumentasi Magnetic Resonance Imaging Siemens Magnetom Avanto A Tim system buatan Germany. Sistem
medan magnet yang dipergunakan adalah Superkonduktor yang mampu memberikan medan magnet yang sangat besar yaitu sebesar 1,5 Tesla
3.2 MR Scan System
Dalam penelitian ini menggunakan Siemens Magnetom Avantom A Tim System dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Magnet System
Field strength : 1,5 Tesla
Bore size : 60 cm
Helium Compsumption : Zero Heliu boil-off technology
RF Tim : [32x8]1, [76x18],[76x32]
b. Gradien system
Gradient strength : Q-engine 33mTm125Tms
: SQ engine 45mTm200tMS FoV
: 50cm