11
Gambar 2.8 Konstruksi Pseudofokus grid Bushong, 2001
4. Grid silang Grid silang merupakan dua garis paralel yang seolah-olah ditimpuk menyilang
dengan garis lempengan dengan timbale saling tegak lurus,sehingga sangat efektif menyerap radiasi hambur.
Gambar 2.9 Konstruksi grid silang Bushong, 2001
2.6 Fungsi Grid
Penggunaan Grid dalam radiografi berfungsi sebagai : 1.Mengurangi atau mengeliminasi radiasi hambur agar tidak sampai ke film anti
scatter radiation 2.Meningkatkan kontras radiografi
3.Mencegah cut-off dengan rasio grid yang lebih tinggi karena memiliki kerapatan interspace material yang baik.
4.Mengoptimalkan densitas radiografi.
12
r =
2.7 Konstruksi Grid
Ada tiga aspek penting dalam susunan grid yaitu : rasio grid, frekuensi grid dan bahan penyusun gridmaterial. Grid didesain untuk mengurangi radiasi
hambur yang sampai ke film, sehingga gambar radiografi dapat dibaca oleh dokter radiologi untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit.
2.7.1 Rasio Grid
Perbandingan grid atau rasio grid adalah perbandingan antara tinggi lempengan timah h dengan jarak antara lempengan timah d. Penulisan rasio
grid dengan dua angka, angka pertama menandakan rasio yang sebenarnya sedangkan angka kedua menandakan faktor pembanding yang selalu bernilai satu.
Rasio grid sangat menentukan kemampuan grid dalam menyerap radiasi hambur, semakin tinggi rasio grid semakin tinggi pula kemampuannya dalam menyerap
radiasi hambur Bushberg,2001. Beberapa macam rasio grid adalah 5:1, 6:1, 8:1, 10:1, 12:1 .rasio grid dipengaruhi oleh tinggi lempengan, ketebalan lempengan
dan lebar bahan penyekatinterspace. Perbandingan rasio grid ditampilkan pada gambar 2.10 dibawah ini.
Gambar 2.10 Rasio Grid Bushberg, 2001 Rasio grid dituliskan sebagai :
h 2.2
D dengan r adalah rasio grid, h adalah ketinggian lempengan timbal Pb dan D
adalah jarak antara lempengan timbal atau ketebalan interval timbal. Dibawah ini digambarkan tentang pengertian rasio grid
13
Rasio 10:1 Rasio 10:1
frekuensi grid 100 linescm Frekuensi grid 50 linescm
Rasio 6:1 Rasio 6:1
Frekuensi grid 100 linescm Frekuensi grid 50 linescm
Rasio 8:1 Rasio 8:1
Frekuensi grid 100 linescm Frekuensi grid 50 linescm
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa Rasio grid 10:1 artinya perbandingan tinggi lempengan timah 10 mm berbanding jarak antara lempengan
timah 1 mm begitu juga dengan rasio grid 6:1 dan 8:1, sedangkan frekuensi grid menyatakan banyaknya lempengan timah dalam satu lempengan linescm
Sprawls, 2010.
14
10.000 µmcm T+D 10.000 µmpasang garis
2.7.2 Frekuensi Grid
Grid tersusun atas lempengan-lempengan timbal yang disusun sedemikian rupa dan bahan penyekat interspace material timbal. Banyaknya lempengan tiap
inchi atau centimeter disebut dengan Frekuensi grid. Semakin tinggi frekuensi grid maka semakin tipis dan rapat bahan penyekatnya maka rasio grid pun
semakin tinggi. Banyaknya lempengan grid tiap inchi atau centimeter adalah : a. 25 – 45 linescm , 60 – 100 linesinch yang biasa digunakan pada radiography
b.25 – 80 linescm , 60 – 200 linesinch biasanya digunakan pada mammography Untuk mendapatkan nilai frekuensi grid dapat dilakukan perhitungan sebagai
berikut Bushong,2001 :
fg = 2.3
dengan fg adalah frekuensi grid ,T adalah tebal lempengan timbal dan D adalah tebal bahan penyela interspace.
Frekuensi grid tersebut dapat dilihat pada gambar 2.11 dibawah ini.
Gambar 2.11 Perbandingan frekuensi grid Bushong 2001
2.7.3 Bahan Penyusun Grid
Bahan penyusun utama dari Grid adalah timbal. Kadar timbal per satuan luas gcm
2
adalah faktor yang menentukan efisiensi dari grid Meredith,dkk 1977. Kadar timbal yang biasa dipakai berkisar antara 0.2 grcm
2
– 0.9 grcm
2
. Semakin tinggi kadar timbalnya semakin tinggi kemampuan grid dalam menyerap
radiasi hambur. Setiap lempengan timbal pada Grid dipisahkan oleh bahan penyekat interspace material yang satu sama lainnya letaknya sejajar. Bahan
penyekat tersebut biasanya terbuat dari aluminium atau plastik fiber. Fungsi bahan
15
penyekat ini adalah untuk meneruskan radiasi primer dan menyerap radiasi hambur yang searah dan sejajar dengan radiasi primer. Bahan penyekat ini lebih
ekfektif terbuat dari aluminium daripada plastik fiber, karena nomor atom aluminium lebih tinggi sehingga mampu menyerap radiasi hambur lebih banyak.
2.8 Prinsip Kerja Grid
Radiasi yang dihasilkan yang dihasilkan oleh interaksi sinar X dengan materi Objek akan menyebar ke segala arah. Salah satu arahnya adalah ke film.
Grid diletakkan diantara objek dan film, sehingga radiasi hambur yang akan mencapai film harus melewati grid tersebut. Arah radiasi hambur yang
membentuk sudut dengan garis lempengan akan diserap oleh material timbal grid. Sedangkan yang arahnya sejajar dengan bahan penyekat interspace akan
diteruskan ke film. Jumlah radiasi hambur yang diteruskan tentunya akan semakin berkurang sesuai dengan rasio grid Sprawls, 2010. Berikut ini digambarkan
prinsip kerja dari grid radiografi seperti gambar 2.12 dibawah ini.
Gambar 2.12 Prinsip Kerja Grid Sprawls, 2010
16
2.9 Mekanisme Kerja Grid
Fungsi utama grid adalah memperbaiki nilai kontras radiografi dengan cara menyerap radiasi hambur dan meneruskan radiasi primer sampai ke film.
Mekanisme kerja grid didasarkan pada :
2.9.1 Faktor Perbaikan nilai kontras
Faktor perbaikan kontras adalah perbandingan antara kontras radiograf menggunakan grid dengan kontras radiograf tanpa menggunakan grid. Faktor
perbaikan dirumuskan dengan persamaan Meredith, 2014 :
C K
C
2.4 Dengan K adalah faktor perbaikan Kontras radiografi ,
C
adalah Kontras radiograf dengan menggunakan grid dan
C’
adalah Kontras radiograf tanpa menggunakan grid. Semakin tinggi rasio grid yang dipakai faktor perbaikan kontras akan
semakin tinggi. Faktor perbaikan kontras ini tergantung pada tegangan tabung yang diberikan, ukuran luas penyinaran, dan ketebalan objek penyinaran.
2.9.2 Selektivitas Grid
Selektivitas grid adalah perbandingan antara radiasi primer yang diteruskan dengan radiasi hambur yang ikut diteruskan. Faktor selektivitas S
dituliskan dengan : S =
2.5 Dengan Tp adalah radiasi primer yang diteruskan melalui grid, Ts adalah radiasi
hambur yang diteruskan melalui grid. Selektivitas grid dipengaruhi oleh kadar timbal yang menyusun grid. Semakin
tinggi kadar timbal yang dikandung semakin tinggi selektivitas grid dan semakin tinggi pula kemampuan grid dalam menyerap radiasi hambur. Daya selektifitas
grid tergantung pada kemampuan meneruskan radiasi primer dan menyerap radiasi sekunder hamburan. Makin berat suatu grid, maka semakin tinggi
selektifitasnya, dan semakin tinggi pula faktor peningkatan kontras.
17
2.9.3 Jarak Fokus ke Film
Jarak antara fokus dengan film FFD pada setiap penyinaran dengan mempergunakan grid perlu diperhatikan. Karena grid diletakkan menempel
sedekat mungkin dengan film, semakin jauh jarak antara fokus dengan grid tentunya akan mempengaruhi jarak grid terhadap fokus. Semakin dekat jarak grid
terhadap fokus makan akan semakin banyak radiasi primer yang terpotong oleh lempengan timbal. Hal inilah yang disebut dengan cut off grid . Tingkat cut off
yang paling tinggi adalah pada grid jenis silang dan linear, untuk jarak fokus ke film yang sangat dekat.
Untuk mengurangi efek cut off tersebut, dapat digunakan grid dengan jenis fokus atau fokus semu. Tetapi didalam penggunaan kedua jenis grid tersebut harus
menggunakan jarak tertentu sesuai dengan ketentuannya.
2.10 Karakteristik Grid
Grid dengan rasio tinggi lebih efektif dalam mengurangi radiasi hambur yang sampai ke film sebab grid rasio tinggi memiliki kisi atau penyekat
interspace yang lebih rapat dibandingkan dengan grid dengan rasio lebih rendah Bushberg, 2001.
Gambar 2.13 Perbandingan grid rasio rendah dan grid rasio tinggi Sprawls, 2010 Rasio grid 8:1 dan 10:1 adalah grid yang paling sering digunakan dalam
pemeriksaan radiografi konvensional karena sangat mudah didapatkan dan harganya relative lebih murah dibandingkan grid dengan rasio yang lebih tinggi
selain lebih mahal juga sulit untuk diproduksi Bushberg, 2001. Grid dengan rasio tinggi memiliki faktor perbaikan kontras yang tinggi. Grid dengan frekuensi
18
grid yang rendah memiliki faktor perbaikan kontras yang rendah. Grid yang berat memiliki selektifitas grid yang tinggi dan faktor perbaikan kontras yang lebih
baik. Kesalahan-kesalahan dalam penggunan Grid Bushberg, 2001,
1. Off level Bila pemasangan grid pada kaset rata membentuk sudut terhadap sumber sinar
Xsinar rontgen. Off level dapat terjadi pada grid linear
Gambar 2.14 Kesalahan penggunaan grid off level Bushberg, 2001 2. Off center
Bila pengaturan grid tidak tepat pada pertengahan film atau titik aksis lampu kolimator tidak dapat jatuh pada pertengahan grid .Off centre dapat terjadi pada
grid linear dan grid fokus.
19
Gambar 2.15 Kesalahan penggunaan gird off center Bushberg, 2001 3. Off fokus
Kesalahan ini diakibatkan oleh pengaturan jarak antara fokus dengan grid apakah itu lebih kecil ataupun lebih besar. Off fokus dapat terjadi pada grid linear dan
grid fokus
Gambar 2.16 Kesalahan penggunaan grid off focus Bushberg, 2001
4. up side down terbalik Pemasangan grid pada permukaan kaset secara terbalik. up side down dapat
terjadi pada grid fokus .
20
Gambar 2.17 Kesalahan penggunaan grid upside down Bushberg, 2001
2.11 Kualitas Citra radiografi