Bab III Metodologi Penelitian
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 30
3.2 Pengambilan Data Eksperimen 30
3.2.1 Eksperimen
Set Up
31 3.2.2 Perangkat Alat Eksperimen
32 3.3 Simulasi
Terahertz Waveguide
34 3.4 Perangkat Alat Simulasi
38 3.5 Diagram Alir Penelitian
39 Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Simulasi Awal
Terahertz Waveguide
40 4.2 Validasi Hasil Penelitian
42 4.3 Modifikasi Simulasi
Terahertz Waveguide
45 4.3.1 Pengaruh Perubahan Diameter
Core
45 4.3.2 Pengaruh Jenis Kawat Logam Tertanam
46 4.3.3 Pengaruh Lubang Kecil pada Sisi
Cladding
Terhadap Simulasi
Terahertz Waveguide
48 4.3.3.1 Pengaruh Ukuran Diameter
48 4.3.3.2 Pengaruh Posisi
49 Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran 53
Daftar Pustaka 54
Lampiran A 56
Lampiran B 67
Lampiran C 69
Lampiran D 71
Lampiran E 73
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Data atenuasi dan indeks efektif simulasi awal
terahertz waveguide
dengan diameter
core
3 mm dan tebal
cladding
1,5 mm 56
Tabel 2 Data eksperimen atenuasi dan indeks efektif
terahertz waveguide
dengan diameter
core
3 mm tebal
cladding
1,5 mm 58
Tabel 3 Data simulasi atenuasi
terahertz waveguide
dengan variasi diameter
core
61 Tabel 4 Data simulasi atenuasi
terahertz waveguide
dengan variasi jenis dua kawat logam tertanam sejajar horizontal terhadap medan listrik 63
Tabel 5 Data simulasi atenuasi
terahertz waveguide
untuk variasi lubang kecil 65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1
Spektrum gelombang terahertz 2
Gambar 2.1 Gelombang transversal 9
Gambar 2.2
Propagation
gelombang elektromagnetik 11
Gambar 2.3 Spektrum gelombang elektromagnetik 13
Gambar 2.4 Pembiasan dan pemantulan berkas cahaya melalui dua medium 15 Gambar 2.5 Faktor propagasi untuk gelombang dalam pemandu
gelombang plat 17
Gambar 2.6 Mekanisme pemandu gelombang dengan pendekatan
ray optic
19 Gambar 2.7a Profil indeks bias
step index
19 Gambar 2.7b Profil indeks bias
graded index
20 Gambar 2.8 Komponen gelombang elektromagnetik dalam sistem
koordinat silinder 21
Gambar 2.9 Trajektori berkas-berkas meridional yang terletak di dalam
bidang yang memotong sumbu serat optik 22
Gambar 2.10 Suatu berkas terpelintir
skewed ray
terletak dalam suatu
bidang offset dari sumbu fiber dengan jarak R. Berkas dicirikan oleh sudut-
sudut θ dan φ. Berkas ini mengikuti trajektori heliks didalam suatu kulit silinder dengan jari-jari
R dan a 23
Gambar 2.11a Penampang lintang pipa dielektrik 25
Gambar 2.11b Perambatan gelombang terahertz dalam dua medium yang berbeda
25 Gambar 2.12
Unit sel dua dimensi Yee 29
Gambar 3.1
Pengaturan THz-TDS dengan PCA sebagai emitor dan detektor THz. Desain lensa THz s-p digunakan untuk fokus dan
collimate THz pada daerah garis warna hijau. Dengan
set up
jarak antara PCA adalah 110 cm
31 Gambar 3.2a Diagram PCA
33 Gambar 3.3b Skema pembangkit radiasi THz. Dengan
set-up
struktur antena dipol memiliki panjang 2 mm dengan jarak dua rel
adalah 60 m dan kesenjangan antena 5 m 33
Gambar 3.3
Lock-in Amplifier
seri SR830 33
Gambar 3.4
Tampilan lembar kerja dari
software Lumerical MODE Solution
35 Gambar 3.5 Desain awal
terahertz waveguide
tanpa kawat tembaga;
terahertz waveguide
dengan dua kawat tembaga tertanam secara tegak lurus dengan medan listrik; dan
terahertz waveguide
dengan dua kawat tembaga tertanam secara sejajar dengan medan listrik
35 Gambar 3.6a Struktur simulasi
terahertz waveguide
pada penelitian ini, dimana dua kawat logam yang melekat dalam antarmuka
core - cladding
37 Gambar 3.6b perambatan gelombang pada inti
core
37 Gambar 3.7 Mode intensitas gelombang
terahertz
pada frekuensi 0.7 THz
Universitas Sumatera Utara
untuk
terahertz waveguide
dengan tanpa kawat tembaga; dengan dua kawat tembaga tertanam tegak lurus; dan sejajar;
terhadap polarisasi medan listrik 37
Gambar 3.8 Diagram alir penelitian 39
Gambar 4.1 Grafik atenuasi hasil simulasi
terahertz waveguide
dari bahan material dielektrik dengan kawat tembaga tertanam
41 Gambar 4.2a Grafik atenuasi
terahertz waveguide
pada percobaan eksperimen dengan dua kawat tembaga tertanam vertikal
tegak lurus dan horizontal sejajar terhadap polarisi medan listrik
42 Gambar 4.2b Grafik atenuasi simulasi
terahertz waveguide
dengan dua kawat tembaga tertanam vertikal tegak lurus dan horizontal
sejajar terhadap polarisi medan listrik 43
Gambar 4.3a Grafik indeks efektif dari
terahertz waveguide
pada percobaan eksperimen dengan dua kawat tembaga tertanam secara tegak
lurus vertikal dan sejajar horizontal terhadap polarisasi medan listrik
44 Gambar 4.3b Grafik indeks efektif simulasi
terahertz waveguide
dengan dua kawat tembaga tertanam secara tegak lurus vertikal dan
sejajarhorizontal terhadap polarisasi medan listrik 44
Gambar 4.4 Grafik atenuasi hasil simulasi
terahertz waveguide
dengan variasi diameter pada frekuensi 0.4-1 THz 45
Gambar 4.5 Grafik atenuasi hasil simulasi
terahertz waveguide
dengan variasi jenis material logam tertanam pada frekuensi 0.3
– 1 THz 47
Gambar 4.6 Grafik atenuasi hasil simulasi
terahertz waveguide
dengan variasi ukuran diameter lubang kecil 49
Gambar 4.7 Grafik atenuasi hasil
terahertz waveguide
terhadap posisi Lubang kecil
50
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran A : Data eksperimen dan simulasi
55 Lampiran B : Foto perangkat alat eksperimen
66 Lampiran C : Foto simulasi
terahertz waveguide
yang dilakukan menggunakan software
Lumerical MODE Solution
68 Lampiran D : Foto profil mode gelombang hasil desain awal simulasi
terahertz waveguide
yang dilakukan menggunakan software
Lumerical MODE Solution
70 Lampiran E : Jenis
waveguide
yang sudah ada saat ini 72
Universitas Sumatera Utara
ANALISA ATENUASI PADA PIPA PLASTIK DENGAN KAWAT LOGAM SEBAGAI
TERAHERTZ WAVEGUIDE
MENGGUNAKAN METODE
F INITE DIF F ERENCE
ABSTRAK
Telah dilakukan simulasi
terahertz waveguide
menggunakan metode
finite difference
metode beda hingga dengan konsep
compact 2D finite difference frequency domain FDFD method
terhadap pipa plastik dengan dua kawat logam tertanam sebagai penghantar gelombang
terahertz
. Pandu gelombang ini dirancang dengan diameter
core
3 mm yang dikelilingi 12 lubang kecil berdiameter 0.35 mm. Pada lubang kecil berdiameter 0.35 mm akan ditanam
kawat logam secara tegak lurus dan horizontal terhadap polarisasi medan listrik. Rancangan pandu gelombang tersebut diuji secara numeris dengan menggunakan
program
software MODE simulations
yang dikembangkan oleh
Lumerical Inc
. Profil mode dari medan listrik gelombang
terahertz
yang merambat dapat ditampilkan. Kawat logam yang ditanam dengan posisi tegak lurus diprediksi
dapat menurunkan rata-rata atenuasi sebesar 6,18 pada rentang frekuensi 0.3 - 1 THz. Sedangkan dengan posisi kawat sejajar terhadap medan listrik, atenuasi
justru meningkat sekitar 19,07 pada range frekuensi yang sama. Kata kunci: terahertz, pandu gelombang, atenuasi, simulasi.
Universitas Sumatera Utara
ANALYSIS ATTENUASI OF PLASTIC PIPES WITH METAL WIRES AS TERAHERTZ WAVEGUIDE BY FINITE DIFF ERENCE METHOD
ABSTRAC
We demonstrate simulation a terahertz waveguide by finite difference method
of a hollow core THz waveguide made by dielectric materials with two embedded metal
wires.
The waveguide is designed with a core diameter of 3 mm which surrounded by 12 small holes with 0.35 mm of the diameter, as well as the diameter embedded
of the copper wire with perpendicular and parallel to the electric field. The numerical investigation is conducted by finite difference method by running a
simulation using 2D mode solver program to obtain the physical properties of the waveguide. This simulation also determines the attenuation coefficient of the
waveguide. The two metal wires embedded perpendicular to the electric field are able to reduce the attenuation down to 6,18 in the frequency range of 0.3 - 1
THz. In the other hand, parallel position increases the attenuation up to 19,07.
Keyword: terahertz, waveguide, attenuation, simulation.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang