Gambar. 2.7. Bakteri Stphylococcus aureus Staphylococcu aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning,
bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. Bakteri
tumbuh cepat pada suhu 37
o
C dengan waktu pembelahan 0,47 jam. Bakteri ini
terdapat pada kulit, selaput lendir, bisul dan lukaPelzcar Chan, 1986.
2.5.2. Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negatif yaitu memiliki struktur dinding sel berlapis tiga dengan ketebalan 10-15µm. Komposisi dinding sel terdiri atas lipid dan peptidoglikan yang berada
dalam lapisan sebelah dalam dengan jumlah sekitar 10 berat kering. Kandungan lipid pada bakteri gram negatif cukup tinggi yaitu 11-22. Bakteri ini umumnya kurang
rentan terhadap penisilin dan gangguan fisik. Selain itu, dinding sel bakteri gram negatif lebih tipis dari pada bakteri gram positif. Jenis bakteri gram negatif yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Pseudomonas aeruginosa dan shigella dysentriae.
2.5.2.1. Pseudomonas aeruginosa
Sistematika bakteri Pseudomonas aeruginosa adalah sebagai berikut : Divisi : Protophyta
Kelas : Schizomycetes Bangsa : Pseudomonadales
Suku : Pseudomonadaceae
Marga : Pseudomonas
Jenis : Pseudomonas aeruginosa
Gambar bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat dilihat pada gambar 2.9
Gambar 2.9. Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa mempunyai habitat normal ditanah maupun air dan berperan dalam proses dekomposisi bahan-bahan organik. Pseudomonas aeruginosa bergerak
aktif dengan flagella polar dan mempunyai ukuran lebar 0,5 - 1µm dan panjang 3 - 4 µm, dan bersifat aerob. Organisme ini juga dapat menimbulkan infeksi apabila secara
mekanis ditempatkan dalam saluran kencing sewaktu penusukan lumbar bagian pinggang Volk Wheeler, 1989. Pseudomonas aeruginosa kadang-kadang
kedapatan didalam luka pada hewan atau manusia. Bakteri ini menyebabkan timbulnya nanah yang kebiruan Irianto, 2006.
2.5.2.2. Shigella dysentriae
Sistematika bakteri shigella dysentriae adalah sebagai berikut : Divisi : Bacteriophyta
Kelas : Bacteria Bangsa : Eubacteriales
Suku : Bacteriaceae
Marga : Shigella
Jenis : Shigella dysenteriae Dwidjoseputro. 1988
Gambar bakteri Shigella dysenteriae dapat dilihat pada gambar 2.9
Gambar 2.9. Bakteri Shigella dysenteriae Shigella dysenteriae merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak
bergerak, tidak membeetuk spora. Bakteri ini dapat menyebabkan disentri basiler. Disentri adalah salah satu berbagai gangguan pencernaan yang ditandai dengan
peradangan usus terutama kolon, disertai nyeri perut dan buang air besar yang sering
mengandung darah dan lendir Pelzcar Chan, 1986.
2.6. Antibakteri
Antibakteri adalah obat yang digunakan sebagai pembasmi bakteri, khususnya bakteri yang bersifat merugikan manusia atau pathogen. Berdasarkan aktivitasnya, zat
antibakteri dibedakan menjadi dua yaitu antibakteri yang memiliki aktivitas bakteriostatik menghambat pertumbuhan bakteri dan aktivitas bakterisidal
membunuh bakteri. Aktivitas bakteriostatik bekerja dengan cara menghambat perbanyakan populasi bakteri dan tidak mematikan. Pada kadar yang tinggi,
antibakteriostatik juga dapat bertindak sebagai bakterisidal Schunack et al. 1990. Zat antibakteri menyebabkan membran sel berada dalam lingkungan yang
hipertonik. Suatu keadaan hipertonik dapat menyebabkan penghambatan pembentukan dinding sel sehingga sel hanya dibatasi oleh membran sel yang tipis Jawetz dkk,
2005. Beberapa faktor dapat mempengaruhi aktivitas penghambatan atau pembunuhan bakteri oleh suatu zat yaitu konsentrasi zat, jumlah mikroorganisme, suhu, spesies
mikroorganisme, adanya bahan organik dan pH Pelzcar Chan, 1986.
2.7. Pengujian aktivitas antibakteri
Penentuan kerentanan pathogen bakteri terhadap obat-obatan antimikroba dapat dilakukan dengan salah satu metode utama yaitu metode difusi dan metode dilusi.