Minyak Wijen Minyak Almond Minyak Zaitun Ekstra Murni

21 f. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 50 bagian etanol 95 P, dalam 30 bagian kloroform P, dan dalam 45 bagian eter P Ditjen POM, 1979.

2.5.2 Efek indometasin terhadap inflamasi

Indometasin merupakan salah satu obat antiinflamasi nonsteroid yang paling efektif untuk pengobatan reumatoid artritis, ankylosing spondylitis, osteoartritis, dan acute gouty arthritis Ramarao dan Diwan, 1998. Mekanisme kerja indometasin sebagai antiinflamasi yaitu dengan cara menghambat kedua isoenzim siklooksigenase COX, COX-1 dan COX-2 secara kompetitif. Di mana enzim COX-1 dan COX-2 dapat mengkatalisis perubahan asam arakidonat menjadi prostaglandin G-2 PGG-2, dan tromboksan yang digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai respon fisiologis Tjay dan Rahardja, 2008.

2.6 Minyak Wijen

Minyak wijen adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji- biji sesamiwijen, berupa cairan yang warnanya kuning pucat, berbau lemah, dan rasanya tawar. Berbeda dengan minyak-minyak nabati lainnya, minyak wijen tidak membeku dalam keadaan temperatur udara 0 ° C Sutedjo, 2004. Zat-zat yang terkandung dalam minyak wijen, yaitu: a. Gliserida dari asam oleat 75. b. Gliserida asam linoleat, asam palmitat, asam stearat, dan asam miristat Sutedjo, 2004. Universitas Sumatera Utara 22

2.7 Minyak Almond

Minyak almond diperoleh dari kernel yang telah dikeringkan dari tumbuhannya. Minyak almond digunakan dalam dunia pemijatan tradisional karena kemampuannya melubrikasi kulit selama pemijatan sehingga minyak almond dianggap sebagai salah satu emolien yang efektif. Minyak almond memiliki kandungan vitamin E yang tinggi yaitu 39,2 mg dalam 100 g almond. Minyak almond mengandung asam lemak penting dimana dibutuhkan karena tidak dapat disintesis tubuh. Minyak almond kaya akan beta-zoozteril, squalene dan alfa tokoferol, semua ini merupakan konstituen penting untuk kulit yang sehat. Minyak almond kaya akan asam lemak penting, karbohidrat dan protein mengandung vitamin dan mineral yang tinggi Zeeshan, 2010. Minyak almond bersifat tidak meracuni, tidak mengiritasi, tidak larut dalam air dan merupakan pengemulsi yang baik, dimana memiliki kemampuan seperti: a. Memiliki sifat pelumas yang kering meskipun diaplikasikan dalam jumlah banyak dibandingkan dengan minyak mineral. b. Pelarut yang unggul pada bahan baku lipofilik terutama untuk sediaan tabir surya. c. Stabil terhadap hidrolisis di pH 2-12 Zeeshan, 2010.

2.8 Minyak Zaitun Ekstra Murni

Minyak zaitun ekstra murni Extra Virgin Olive Oil adalah minyak zaitun yang didapat dari ekstraksi buah zaitun segar, yang menggunakan proses mekanik tanpa pemanasan dan tanpa penambahan zat aditif, serta tanpa pelarut apapun Agung, 2014. Minyak zaitun mengandung zat-zat penting lainnya, seperti Universitas Sumatera Utara 23 nutrisi, squalene, zat besi, kalsium, potassium, polifenol, asam lemak, dan omega- 9 Khadijah, 2012. Tabel 2.1 menunjukkan kandungan nutrisi dari minyak zaitun per 100 gram. Kandungan vitamin E dalam minyak zaitun mencapai 14 mg100 g. Tabel 2.1 Kandungan nutrisi minyak zaitun per 100 g Energi 3,701 kJ 885 kcal Karbohidrat 0 g Lemak 100 g Jenuh 14 g Tak jenuh tunggal 73 g Tak jenuh ganda 11 g Lemak omega-3 1,5 g Lemak omega-6 3,5 – 21 g Protein 0 g Vitamin E 14 mg Vitamin K 62 µg Keterangan: Setiap 100 g minyak zaitun sama dengan 109 ml Agung, 2014.

2.9 Kandungan Asam Lemak dalam Minyak Wijen, Minyak Almond dan Minyak Zaitun