Sejarah Singkat Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Kopi pertama kali ditanam di Indonesia sejak abad 1696 dari jenis Arabika. Kopi pertama kali ditanam di pulau Jawa. Semenjak itu, Kopi Arabika berkembang dan mulai ditanam di daerah lain seperti di Sumatera, Bali dan Sulawesi. Perkembangan tanaman Kopi Arabika mulai surut dengan terserangnya penyakit karat daun Hemileia Vastatrix semenjak tahun 1876; yang bertahan hanya di daerah dataran tinggi 1000 m dpl. Sebagai alternatif, didatangkan kopi jenis Robusta pada tahun 1875. Ternyata jenis ini mampu bertahan terhadap penyakit karat daun. Oleh karena itu, Kopi Robusta mulai menggantikan jenis Arabika khususnya di daerah dengan ketinggian dibawah 1.000 m dpl dan mulai menyebar ke seluruh daerah baik di Jawa, Sumatera, maupun di Indonesia bagian timur. Semenjak Pemerintah Hindia Belanda hengkang dari Indonesia, perkebunan rakyat terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan perkebunan negara PTPN hanya tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada tahun 1959, luas perkebunan swasta dan perkebunan negara mencapai 47.291 hektar, sedangkan perkebunan rakyat mencapai 256.168 hektar. Total produksi kopi Indonesia pada tahun tersebut mencapai 84.274 ton. Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010. Hingga tahun 2007 luas perkebunan swasta dan perkebunan negara tidak menunjukkan perkembangan yang berarti yaitu hanya 52.482 hektar 4, sedangkan perkebunan rakyat telah mencapai 1.243.429 hektar 96 Ditjenbun – Departemen Pertanian, 2008. Produksi kopi Indonesia saat ini telah mencapai lebih kurang 650.000 ton per tahun, dimana sektor perkebunan rakyat merupakan penghasil utama kopi Indonesia 96,2, sisanya dari sektor perkebunan swasta lebih kurang sebesar 10.000 ton 1,5 dan dari sektor perkebunan negara menyumbang rata-rata 15.000 ton 2,3 per tahun. Dari total produksi kopi Indonesia, 550.000 ton 81,2 berupa Kopi Robusta dan 125.000 ton 18,8 berupa Kopi Arabika. Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu merupakan daerah utama penghasil Kopi Robusta Indonesia yang dalam pasar dunia lebih dikenal sebagai Kopi Robusta Sumatera. Sedangkan daerah penghasil Kopi Arabika adalah Nanggro Aceh Darussalam NAD, Sumatera Utara, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Beberapa daerah seperti Jawa Timur, Bali dan Flores menghasilkan Kopi Arabika dan Robusta. Kopi-Kopi Arabika Indonesia di pasar dunia dikenal sebagai kopi spesialti karena mempunyai citarasa yang spesifik. Kopi-Kopi Arabika tersebut diantaranya adalah Gayo Coffee, Mandheling Coffee, Java Coffee dan Toraja Coffee. Bisnis kopi CV. Ujang Jaya pertama kali didirikan pada tahun 1998. Pada mulanya hanya perusahaan lokal yang memasarkan dan mensuplai kopi untuk kedai-kedai kopi coffee corner, dan juga mensuplai kopi ke perusahaan eksport lainnya yang lebih dahulu telah berdiri, jadi CV. Ujang Jaya sempat menjadi Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010. pensuplai biji kopi yang kemudian perusahaan lain akan mengadakan eksport kopi ke Negara lain. Saat ini CV. Ujang Jaya dikelola oleh pemilik langsung yang bernama Mr. Iradhah Hasnan. Beliau terjun langsung dalam pengelolaan perusahaan yang telah didirikannya sejak tahun 2004. Pada awal berdiri CV. Ujang Jaya tahun 2004 silam, CV. Ujang Jaya memulai eksport kopinya ke berbagai Negara di dunia., tetapi masih berupa biji kopi. Pada saat bergabung sekitar tahun 2008 dan menjadi anggota FLO-CERT, CV. Ujang Jaya mulai mensuplai kopi organik ke beberapa pelanggan di beberapa Negara di dunia. Saat ini CV. Ujang Jaya masih menggunakan sertifikatnya untuk melengkapi kopi terbaik yang akan di perdagangkan ke berbagai Negara yang ada di dunia. Misi dari perusahaan ini adalah untuk melayani sebagai penyalur dan bertanggung jawab atas kualitas produksi yang dimiliki oleh CV. Ujang Jaya, serta sebagai media untuk melestarikan perkebunan dan perkembangan sosial ekonomi. Visi dari perusahaan ini jelas untuk mencari keuntungan dan menjaga kualitas penjualan produksi.

B. Struktur Organisasi Perusahaan