Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
c. Bertambahnya Hutang
Dari dua tahun terakhir perkembangan hutang mengalami kenaikan sebesar Rp. 105.000.000,- yaitu hutang wesel sebesar Rp. 45.000.000,- dan
hutang gaji sebesar Rp. 60.000.000,- lampiran 3, d.
Bertambahnya Obligasi Bertambahnya obligasi sebesar Rp. 206.300.000,- yaitu pada tahun 2007
sebesar Rp. 11.103.700.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 11.310.000.000,- atau naik sebesar 1,85 lampiran 3,
e. Bertambahnya Modal Saham
Adanya kenaikan modal saham sebesar Rp. 230.000.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar 1.720.000.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.
1.950.000.000,- atau naik sekitar 13,37 lampiran 3, f.
Berkurangnya Kas Kas mengalami penurunan sebesar Rp. 9.500.000,- yaitu pada tahun 2007
sebesar Rp. 159.500.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 150.000.000,- atau turun sekitar 5,96 lampiran 3. Adanya penurunan kas merupakan
sumber dana bagi perusahaan.
2. Penggunaan Dana
Adapun penggunaan dana CV. Ujang Jaya adalah : a.
Pembayaran Deviden Pembayran deviden jelas merupakan penggunaan dana. Deviden
dibayarkan dari keuntunga netto sesudah pajak kepada pemilik perusahaan,
Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
b. Bertambahnya Surat-Surat Berharga
Adanya kenaikan surat-surat berharga sebesar Rp. 7.500.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.267.500.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.
1.275.000.000,- atau naik sebesar 0,60 lampiran 3, c.
Bertambahnya Piutang Dari duat tahun perkembangan piutang menunjukkan kenaikan, dimana
pada tahun 2007 sebesar Rp. 4.279.000.000,- dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 4.350.000.000,- atau naik sebesar 1,66
lampiran3. Bertambahnya piutang berarti pembayaran piutang oleh pihak lain belum dilaksanakan sepenuhnya dan ini bukan merupakan sumber
penerimaan melainkan penggunaan dana bagi perusahaan, d.
Bertambahnya Persediaan Perkembangan persediaan menunjukkan kenaikan sebesar 0,61
lampiran 3, yaitu jika pada tahun 2007 sebesar Rp. 9.169.000.000,- maka pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 9.225.000.000,-. Kenaikan ini
disebabkan adanya pembelian barang yang merupakan penggunaan dana bagi perusahaan,
e. Bertambahnya Mesin
Bertambahnya mesin sebesar Rp. 1.000.0000.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 6.315.000.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.
7.315.000.000,- atau naik sebesar 15,8 lampiran 3. Kenaikan ini disebabkan karena kurangnya mesin dalam menjalankan kegiatan operasi
perusahaan sehingga harus menambah mesin baru lagi,
Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
f. Bertambahnya Gedung
Pertambahan gedung dari dua tahun terakhir sebesar Rp. 180.000.000,- yaitu dari Rp. 5.445.000.000,- pada tahun 2007 naik menjadi Rp.
5.625.000.000,- pada tahun 2008 lampiran 3. Dengan bertambahnya gedung ini berarti sudah diadakan penggunaan dana untuk membangun
atau membeli gedung, g.
Berkurangnya Hutang Dagang Dari dua tahun terakhir perkembanga hutang dagang menunjukkan
penurunan, jika pada tahun 2007 sebesar Rp. 930.000.000,- maka pada tahun 2008 turun menjadi Rp. 900.000.000,- atau penurunannya sebesar
3,23 lampiran 3. Dari laporan sumber dan penggunaan dana diatas, jelaslah dapat diketahui
bahwa penggunaan dana yang paling menonjol adalah pembelian mesin sebesar Rp. 1.000.000.000,- kemudian diikuti dengan pembayaran deviden sebesar Rp.
580.000.000,- serta penambahan gedung sebesar Rp. 180.000.000,-. Dengan bertambahnya pembelian mesin berarti kegiatan operasi perusahaan semakin
berkembang yang disertai dengan penambahan gedung sebagai tempat untuk mendukung terlaksananya kegiatan operasi perusahaan tersebut.
Sedangkan sumber dana yang paling menonjol adalah dana yang berasal dari keuntungan laba laba bersih. Dari keuntungan netto ini digunakan untuk
pembayaran deviden sebesar Rp. 580.000.000,- atau sekitar 56 lampiran 4, sehingga masih tersisa keuntungan netto sebesar Rp. 453.700.000,- Rp.
1.033.700.000 – Rp. 580.000.000.
Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
Pada neraca perusahaan dapat dilihat adanya surplus modal sebesar Rp. 600.000.000,- pada tahun 2007 dan 2008. meskipun surplus modal dari tahun ke
tahun sama jumlahnya, tetapi surplus modal tersebut dapat menjamin harta tetap yang ada diperusahaan tersebut.
Dari jumlah aktiva lancar, dapat dilakukan usaha untuk menutupi kebutuhan dana atas hutang lancar. Dengan demikian, hutang lancar sudah cukup
dijamin oleh aktiva lancar. Dimana besarnya aktiva lancar pada tahun 2007 Rp. 14.875.000.000,- dan tahun 2008 Rp. 15.0000.0000.000,- sedangkan hutang
lancar pada tahun 2007 sebesar Rp. 4.575.000.000,- dan rahun 2008 sebesar Rp. 4.650.000.000,-.
Pada tahun 2008 adanya penurunan kas sebesar Rp. 9.500.000,- yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 159.500.00,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.
150.000.000,- lampiran 3. Jika diamati penurunan kas ini disebabkan tingginya biaya operasional pada tahun 2008 yang mencapai Rp. 31.230.000.000,- jika
dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar Rp. 2.716.000.000,-. Dari laporan sumber dan penggunaan dana tersebut terlihat bahwa
penggunaan dana jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sumber dana, sehingga perusahaan mengalami kekurangan kas sebesar Rp. 9.500.000,- dan
penggunaan dana yang paling menonjol adalah naiknya aktiva tetap sebesar Rp. 840.000.000,- serta adanya penambahan piutang sebesar Rp. 71.000.000,-.
Sesuai dengan prinsip pembelanjaan yaitu penggunaan dana dalam jangka pendek dibelanjai oleh sumber dana jangka pendek dan pengguaan dana dalam
jangka panjang oleh sumber dana jangka panjang, maka naiknya piutang sebesar
Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
Rp. 71.000.000,- harus ditutupi dana jangka pendek yang berjumlah Rp. 660.800.000,-. Berarti sumber dana jangka pendek memiliki sisa dana sebesar Rp.
589.800.000,- yang digunakan untuk menutupi dana kebutuhan jangka pendek lainnya. Sementara itu, penggunaan dana jangka pendek sebesar Rp.
164.500.000,- artinya masih ada kelebihan sumber dana jangka pendek untuk keperluan penggunaan jangka pendek tersebut.
Dari laporan tersebut, dapat juga diketahui bagaimana gambaran kebutuhan dana jangka panjang sebesara Rp. 1.180.000.000,- untuk ekspansi
perusahaan dalam bentuk gedung, mesin dan lain sebagainya. Kebutuhan dana itu tidak dapat ditutupi oleh sumber dana jangka panjang yaitu sebesar Rp.
230.000.000,- yang berarti bahwa adanya kekurangan dana sebesar Rp. 950.000.000,-. Kekurangan dana ini bisa saja ditutupi oleh sumber dana jangka
pendek, tetapi hal ini berarti perusahaan telah menyalahi prinsip pembelanjaan yang ada.
B. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian Modal Kerja