Sejarah Umum Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit

Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. BAB II PROFIL BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELIT KELAS II MEDAN

A. Sejarah Umum Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit

Satelit Kelas II Medan Tanggal 27 Maret 1966 dengan Keputusan Presiden No. 63 tahun 1966 dilakukan penyempurnaan lagi atas Kabinet Dwikorra yang telah disempurnakan sehingga Kementrian Pos dan Telekomunikasi diubah statusnya menjadi Departemen Pos dan Telekomunikasi yang dikepalai oleh seorang Deputi Mentri dan berda di dalam lingkungan Kementrian Perhubungan yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan. Tanggal 25 Juli 1966 dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 163 tahun 1966 Kabinet Ampera Departemen Pos dan Telekomunikasi diubah statusnya menjadi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi dan berada di dalam lingkungan Departemen Perhubungan. Di awal permulaan Orde Baru Ditjen Postel belum mempunyai Kantor sama sekali. Untuk sementara karyawan Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi berkantor di Gedung Telekomunikasi Jalan Merdeka Selatan Jakarta. Tanggal 27 September 1970 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Postel yang ke-25. Ditjen Postel pinda h menempati Gedungnya di Jalan Kebon Sirih No. 37 Jakarta Pusat, kemudian pindah ke Gedung Sapta Pesona Jl. Medan Merdeka Barat 17, Jakarta 10110. dalam surat keputusan Mentri Perhubungan No. 415UPhb-75 khusus yang menyangkut “Tugas Pokok dan Fungsi” Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi pasal 613 berbunyi : tugas pokok Direktorat Jendral Postel ialah : menyelenggarakan sebagian tugas pokok Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. Departemen Perhubungan di bidang Pos dan Telekomunikasi berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri. Pasal 614 dijelaskan : untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 613 Direktorat Jenderal mempunyai fungsi : 1. perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan serta pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, 2. pelaksanaan sesuai dengan tugas pokok Direktorat Jenderal Postel dan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku, 3. pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas pokok Direktorat Jenderal Postel sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk menampung bidang penelitian dan pengembangan Pos dan Telekomunikasi, dinbentuklah Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi, L.P.P. Postel, yang mempunyai tugas pokok : menunjang pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, ialah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan dengan memanfaatkan kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi berfungsi sebagai berikut : 1. pemberi nasehat teknis kepada Direktur Jenderal Postel, 2. pelaksanaan kegiatan-kegiatan operasional penelitian dan pengembangan, 3. pembina pengaturan yang meliputi yang bersifat teknis operasional penelitian dan pengembangan, yang meliputi kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan untuk melakukan arah pembangunan Pos dan Telekomunikasi di Indonesia. Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi tersebut berkedudukan di Jl. M. Toha 77 Bandung. Pada tanggal 17 Februari 1967 Bengkel Pusat dan Laboraturium P.N. Telekomunikasi diserahterimakan kepada Ir. Muchtil Joenoes sebagai Kepala pada Lembaga. Pada tahun 1968 diadakan kerja sama teknik antara Perum Telekomunikasi dengan Siemens AG untuk mengadakan peralatan telekomunikasi yang memerlukan sarana unsur “Industri”. Tugas untuk merealisasikan kerja sama tersebut diserahkan kepada L.P.P. Postel. Dengan adanya unsur “Industri” dalam tugas tersebut, maka status L.P.P. Postel berubah menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Postel, disingkat LPPI POSTEL. Untuk meningkatkan aktivitas di bidang produksi, diadakan kerja sama teknik antara LPPI dengan JRC di bidang radio telekomunikasi. Dengan tersedianya kelengkapan faktor-faktor produksi dalam mendirikan suatu unit usaha yang bergerak di bidang industri telekomunikasi yang berdiri sendiri, dikeluarkanlah kebijaksanaan pembentukan Proyek Industri Telekomunikasi terpisah dari LPPI Postel dalam tahun 1973. dalam tahun 1974 dibentuk suatu team untuk menilai dan merumuskan pemisahan kekayaan yang berasal dari ex Perum Telekomunikasi. Sebagai kelanjutan dari hasil kerja team tersebut lahirlah P.P. No. 34 tahun 1974 tentang persetujuan pendirian unit usaha dalam bidang industri telekomunikasi. Akhirnya dengan Akte Notaris Abdul Latif No. 322 didirikanlah P.T. Industri Telekomunikasi Indonesia Persero, disingkat PT. INTI yang secara organisator berada di bawah Departemen Perhubungan cq Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pada tanggal 15 Januari 1976 L.P.P. Postel menyerahkan bidang penelitian dan pengembangan Telekomunikasi kepada Perum Telekomunikasi yang menampungnya di Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. Pusat Pendidikan, Penelitain, dan Pengembangan PN Pos dan Giro, dan di Pusat Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Perum Telekomunikasi. Lembaga Pendidikan Postel mula-mula dipimpin oleh seorang Direktur Lembaga Pendidikan Pos dan Telekomunikasi disingkat Dirlemdik. Kemudian nama tersebut diganti dengan Kelapa Lembaga pendidikan Pos dan telekomuniksi desingkat Kalemdik. Dengan surat keputusan Menteri Perhubungan tanggal 15 Maret 1972 No. SK 108U1972 ditetapkan “Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Pokok-pokok Tata Kerja Departemen Perhubungan”. Dalam bulan April dan Mei 1972 oleh suatu Panitia di Ditjen Postel disusun perincian Struktur Organisasi Ditjen Postel termasuk Lembaga Pendidikan Postel. Sementara itu diajukan saran agar tugas-tugas pendidikan dan laitah ditangani langsung masing-masing perusahaan. Maka pada tanggal 15 Januari 1976 tugas-tugas pendidikan, latihan, penelitian, dan pengembangan diserahterimakan dari Lemdik Postel dan L.P.P kepada PN Pos dan Giro, dan Perum Telekomunikasi. Dalam rangka koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan di bidang telekomunikasi, dengan Keputusan Presiden No. 56 tahun 1969, Pemerintah menunjuk Menteri Perhubungan untuk atas nama Presiden memberikan bimbingan sehari-hari kepada Dewantel. Sejak saat itu berangsur-angsur tugas-tugas pemerintah di bidang telekomunikasi dikembalikan ke Departemen Perhubungan. Dengan Keputusan Presiden No. 13 tahun 1972 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 181975 fungsi Dewantel dikembalikan sebagai suatu badan yang memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Presiden dalam menetapkan kebijaksaan Pemerintah di bidang telekomunikasi. Tugas-tugas Dewan dalam bidang perizinan telekomunikasi dinyatakan dicabut dan penyelesaian hal yang berhubungan dengan itu diatur lebih lanjut oleh Menteri Perhubungan selaku Ketua Dewan. Peninjauan Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. kedudukan Dewantel ini dilakukan dalam rangka penertiban dan penyempurnaan aparatur dan untuk efisiensi dan efektifitas kerja di bidang telekomunikasi. Keputusan Menteri Perhubungan No. Km. 145UPhb-75 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagai pelaksanaan dari keputusan Presiden No. 44 dan 45 tahun 1974, maka Direktorat Jenderal Postel yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas pokok Departemen Perhubungan, mempunyai fungsi antara lain pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Saat ini, perjanjian di bidang penyelenggaraan telekomuniksi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Postel sesuai dengan fungsinya dan berdasarkan peraturan yang berlaku. Perizinan penyelenggaraan telekomunikasi ini meliputi antara lain : 1. pencatatan penggunaan frekuensi untuk ABRI, 2. penyelenggaraan telekomunikasi oleh instansi Pemerintah, Perwakilan Diplomatik maupun Swasta. Pada tahun 1967 dengan instrusi Presiden R.I No. 17 tahun 1967 tentang Pengarahan dan Penyederhanaan Perusahaan Negara ke dalam tiga Bentuk Usaha Negara, antara lain diinstruksikan supaya semua Menteri dan Pimpinan Lembaga Pemerintahan lainnya yang membawahi perusahaan-perusahaan Negara dalam segala bentuknya supaya mengadakan persiapan penertiban penyempurnaan penyederhanaan dari setiap Usaha Negara, di mana modalnya sebagian atau seluruhnya terdiri baik dari kekayaan Negara yang dipisahkan maupun dari anggaran Belanja Negara, yang berupa Perusahaan Negara PLN, PPN, PDN, dan sebagainya, Perusahaan Daerah, Perseroan terbatas, Lembaga, Yayasan, dan lalin-lainya untuk diarahkan kepada 3 tiga bentuk pokok usaha Negara, yaitu : Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. 1. usaha-usaha Negara Perusahaan Negara jawatan Departemental Agency, 2. usaha-usaha Negara Perusahaan Negara umum Public Corporation, 3. usaha-usaha Negara Perusahaan Negara perseroan Public State Company. Dua tahun kemudian Presiden R.I menetapkan Undang-undang R.I No. 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 tahun 1969 Lembaga Negara Tahun 1969 No. 16, Tambahan Lembaran Negara No. 2890 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang. Bentuk-bentuk Usaha- usaha Negara yang dimaksud di atas dalam Undang-undang ini disingkat menjadi : 1. Perusahaan Jawatan Perjan, 2. Perusahaan Umum Perum, 3. Perusahaan Perseroan Persero. Berbeda dengan pendirian PN Pos dan Giro, dan PN Telekomunikasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah berturut-turut No. 29 dan No. 30 tahun 1965 pada tanggal 6 Jili yang sama, perubahan status Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Umum pada kedua perusahaan itu tidak otomatis meskipun status PN Perusahaan Negara tidak ada lagi. Baru dalam tahun 1974 PN Telekomunikasi lebih dahulu menjadi Perum Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974. Peraturan Pemerintah itu didahului dengan surat keputusan Menteri Perhubungan No. Sk : 129 U 1970 tanggal 28 April 1970 yang memutuskan dan menetapkan bahwa PN Telekomunikasi yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965 dilanjutkan sebagai Perusahaan Umum Telekomunikasi disingkat Perum Telekomunikasi. Keputusan tersebut berlaku mulai tanggal 28 April 1970. mulai 9 Maret 1978 PN Pos dan Giro berubah menjadi Perum Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978. Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. Stuktur Sejarah Singkat Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Sumber: Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit B. Struktur Organisasi Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. Suatu perusahaan akan dapat melaksanakan kegiatan dengan lancar dan efisien apabila adanya sarana manajemen berupa struktur organisasi yang merupakan alat untuk mencapai tujuannya. Pekerjaaan di dalam perusahaan dapat diarahkan dan dibagikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, di mana setiap anggota dari departemen dapat mengetahui tugas dalam pembagian kerja masing-masing dan juga lebih mudah melakukan pengendalian secara langsung kepada tiap-tiap bagian oleh pimpinan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi dapat mengetahui tempat dan fungsi masing-masing untuk bekerja dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tujuan pokok yang digariskan. Adapun stuktur organisasi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan yaitu sebagai berikut: Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. STRUKTUR BALAI MONITOR FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELIT KELAS II MEDAN Sumber: Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit C. Job Description Afrika Miranti : Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan, 2009. Adapun job description yang ada pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II terdiri dari: 1. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan administrasi keuangan, tata usaha, kepegawaian, dan rumah tangga Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Medan. 2. Seksi Operasi, Pemeliharaan, dan Perbaikan mempunyai tugas pelaksanaan pelayanan pengaduan masyarakat, mengadakan pemeliharaan dan perbaikan perangkat monitor frekuensi radio. 3. Seksi Pemantauan dan Penelitian mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan mengevaluasi data, penyusunan rencana, program, monitoring, dan penertiban terhadap pengguna spektrum frekuensi radio.

D. Jaringan Usaha Kegiatan