Tika Kardina : Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Wicaksana O.I, Tbk Medan, 2008.
USU Repository © 2009
9. Kasir menyediakan uang tunai, cheque, giro, dan buku transfer yang akan
dipakai sebagai alat pembayaran sesuai dengan yang tercantum pada voucher payment.
10. Kasir memeriksa kebenaran nama, bank dan nomor rekening yang dituju
jika pembayaran dilakukan dengan transfer bank atau giro. 11.
Memeriksa kebenaran tanda tangan yang melakukan otorisasi dan pihak yang melakukan pemeriksaan sebelumnya.
12. Memeriksa kebenaran penerima pembayaran dan tanda tangan.
13. Bagian pembukuan kantor pusat membukukan kedalam jurnal pengeluaran kas.
D. PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
1. Pengetian dan Tujuan Pengendalian Intern
Pada tahun 1988 AICPA membuat istilah baru yaitu ” Internal Control Structure” yang dimuat dalam Standar Auditing Statement SAS No.55 dan
didalam Standar Profesional Akuntan PublikSPAP yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI yaitu pada Pernyataan Standard Auditing PSA No. 23
mengenai pertimbangan struktur pengendalian intern dalam audit atas laporan keuangan,yang menyatakan sebagai berikut
Tika Kardina : Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Wicaksana O.I, Tbk Medan, 2008.
USU Repository © 2009
“Struktur pengendalian intern suatu satuan usaha terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa tujuan tertentu suatu satuan usaha akan tercapai”
Akhirnya pada tahun 1992 AICPA mengeluarkan statement on Auditing Standards No. 78-Consideration of The Internal Control Structure in a financial
Statement Audit, sebagai perubahan terhadap SAS No. 55 yang dipublikasikan oleh Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commision
COSO, maka berdasarkan SAS No. 78 tahun 1992 tersebut internal control berarti :
“Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direktur, pihak manajemen, serta personil lainnya yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai bukan mutlak untuk menjamin bahwa laporan keuangan dapat dicapai, ditaatinya peraturan dan tata tertib yang disusun
serta efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan. Adanya pengendalian intern dalam perusahaan merupakan salah satu
upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu pengendalian intern juga harus menjadi pendukung tujuan perusahaan.
Menurut Mulyadi dalam buku auditing 2001:68, tujuan struktur pengendalian intern yang efektif dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi