Kriteria Pemilihan Lokasi Lokasi

Siti Karina Rasyid : Pusat Kecantikan Wanita Di Kota Medan Arsitektur Simbolik , 2009. USU Repository © 2009 proses Terapi baik sendiri maupun lebih dari satu orang yang berlangsung pada ruangan yang berbeda. Selain dari ruangan untuk program perawatan, disediakan juga ruang-ruang yang berungsi mendukung aktifitas seperti; ruang fitnes, ruang yoga, salon, swimming pool, restaurant biasa dan untuk kesehatan, boutiq dan taman di dalam yang berfungsi untuk memberi kesan lebih naturalis pada tapak maupun bangunan.

2.3. Lokasi

Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang deskripsitinjauan lokasi proyek.

2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Untuk mendesain suatu bangunan dibutuhkan ketelitian dalam hal perencanaan bangunan. Ketelitian itu bisa dalam bentuk waktu, biaya, site, material, pekerja, ataupun style. Namun dari semua masalah di atas, site seharusnya mendapat perhatian yang lebih besar, sehubungan dengan fungsi bangunan yang dibangun yang bergerak dibidang jasa dan komersil bagi masyarakat luas, khususnya kalangan menengah ke atas, maka loksai harus memperhatikan akses maupun potensi lokasi di sekitasrnya. Salah satu kriteria pemilihan lokasi untuk Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan yang paling utama yaitu memperhatikan WPP berdasarkan RUTRK pemerintah Kota Medan : Pemilihan lokasi site didasarkan atas beberapa kriteria, seperti: 1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan RUTRK 2005. Lokasi site harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana peruntukan lahan 2. Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis , lingkungan dengan imej yang bagus dan berbudaya dan sesuai fungsinya dengan lingkungan sekitarnya yang dapat mendukung fungsi bangunan yang akan dibangun. 3. Aksesibilitas Lokasi tapak yang mudah dicapai, dan adanya sarana transportasi umum yang melewati lokasi site. Siti Karina Rasyid : Pusat Kecantikan Wanita Di Kota Medan Arsitektur Simbolik , 2009. USU Repository © 2009 Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan merupakan bangunan yang lebih mengarah kepada kegiatan untuk perawatan tubuh dan kecantikan, serta retail-retail untuk menjual produk-produk kecantikan, Untuk itu dubutuhkan pemilihan lokasi yang tepat untuk menjamin kelancaran aktifitas didalam banguan tersebut. Berdasarkan RUTRK, Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan disesuaikan menjadi 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP yaitu : Tabel 2.1. RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan W P P Kecamatan Pusat Pengembangan Peruntukkan Wilayah Program Kegiatan Pembangunan A M. Belawan M. Marelan M. Labuhan Belawan Pelabuhan,industri, permukiman , rkreasi maritim Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman. B M. Deli Tanjung Mulia Perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, permukiman Jalan baru, jaringan air minum,pembuangan sampah, sarana pendidikan . C M. Timur M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas Aksara Permukiman, perdagangan , rekreasi Sambungan air minum,Septic tank, jalan baru, rumah permann, sarana pendidikan dan kesehatan. D M. Johor M. Baru M. Kota M. Maimoon M. Polonia Pusat Kota CBD, pusatpemerintahan, hutan kota, pusat pendidikan, perkantoran, rekreasi indoor, permukiman Perumahan permanent,penanganan sampah, sarana pendidikan. E M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan Sei Sikambing Permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota. Sambungan air minum,Septic tank, jalan baru, rumah permann, sarana pendidikan dan kesehatan. Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas yang bersifat publik dan berskala kota. Berikut tabel kriteria pemilihan lokasi : Tabel 2.2. Kriteria Lahan Untuk Menentukan Lokasi , No. Kriteria Lokasi Sumber RUTRK Kota Medan Tahun 2005 Siti Karina Rasyid : Pusat Kecantikan Wanita Di Kota Medan Arsitektur Simbolik , 2009. USU Repository © 2009 Sumber : Time-Saver Standard for Building Types 1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada dikawasan strategis yang merupakan daerah komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan untuk komersil, pameran dan pendidikan. 2. Wilayah Pengembangan Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk dalam wilayah pengembangan kota Medan. 3. Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan. 4. Pencapaian atau aksesibilitas Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum ,pribadi mapun pribadi. 5. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi komersial, community dan fungsi training. 6. Utilitas kota lingkungan Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai pendukung dalam lokasi site listrik, air, telefon, drainase, dll 7. Status kepemilikian Ada status hak milik 8. Nilai lahan Sebaiknya nilai lahan diusahakan seminimum mungkin 9. Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan 10. View Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun dari luar site. 11. Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilits-fasilitas yang direncanakan. 1 Ha 12. Kontur tapak topografi Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan bangunan. Siti Karina Rasyid : Pusat Kecantikan Wanita Di Kota Medan Arsitektur Simbolik , 2009. USU Repository © 2009

2.3.2. Analisa Pemilihan Lokasi