Keluarga Berencana Keaslian penulisan

hubungan antar negara baik dalam berbisnis dan didalam dunia teknologi, pendididkan.

2. Keluarga Berencana

KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran, tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran dan memberikan pengarahan terhadap proses yang akan dialami dan disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran 5 Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. . Untuk itu berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua - duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan. Menggunakan alat Kontrasepsi adalah usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu dapat bersifat sementara dan dapat juga bersifat permanen. Alat kontrasepsi yang bersifat sementara seperti alat kontrasepsi KB suntik, pil KB, dan kondom, alat kontrasepsi yang bersifat 5 Sarwono, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2002, Hal 34 jangka panjang seperti implant susuk dan IUD spiral, sedangkan alat kontrasepsi yang bersifat permanen seperti Medis Operasi Wanita MOW, dan Medis Operasi Pria MOP. Alat kontrasepsi yang tersedia di bidan hanya alat kontrasepsi yang bersifat sementara seperti pil KB, KB suntik, dan kondom, sedangkan alat kontrasepsi yang bersifat jangka panjang seperti IUD spiral, dan implant susuk juga tersedia dibidan Kontrasepsi IUD telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional karena IUD merupakan alat kontrasepsi yang efektif, dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif.

3. Kebijakan program keluarga berencana dalam undang undang no 52 tahun 2009