Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Pemberdayaan Anak

ditetapkan struktur organisasi, beserta uraian tugas masing – masing bagian didalamnya mulai dari penanggumg jawab sampai anggotanya. 20 Hal penting yang perlu diperhatikan adalah para pengurus, pengelola, tenaga profesi dan relawan yang terlibat dalam struktur badan pemberdayaan perempuan dan anak yang memiliki sukarela, peka dan mampu memberikan perhatian penuh terhadap pemberdayaan perempuan dan kesejahtraan serta perlindungan anak. Pada prinsipnya , pembentukan organisasi pemberdayaan perempuan dan anak ini berbasis masarakat , namun demikian dalam proses pembetukannya diperlukan adanya kekuatan hukum yaitu berupa surat Keputusan Gubernur Provinsi atau Surat Keputusan Bupati setempat. Hal ini sebagai salah satu bentuk kordinasi antara pemerintah dan masarakat, sehingga terjadi pembagian peran antara pemerintah sebagai fasilitator dan masarakat sebagai pelaksana dilapangan. Di samping itu, pemerintah dan masarakat dapat selalu bersinergi dalam proses pembangunan pemberdayaan perempuan dan penanganan masalah - masalah yang terjadi di masarakat.

B. Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Pemberdayaan Anak

1. Keluarga Berencana mempunyai tugas sebagai berikut:  Menyusun rencana kegiatan dan anggaran, kebijakan operasional dan pengendalian program KBKR dan KSPK serta institusi; 20 Supiandi Yusuf, Deputi Bidang Pemberdayaan Lembaga Masarakat, Jakarta, 2005, hal : 23  Menyusun program dan rencana operasional serta pengendalian pelaksanaan program KBKR dan KSPK;  Melaksanakan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Badan maupun dengan instansi terkait di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera;  Menyusun pedoman petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam melaksanakan kebijakan operasional KBKR dan KSPK;  Melaksanakan kebijakan serta melaksanakan jaminanan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak;  Melaksanakan kebijakan serta melaksanakan Kesehatan Reproduksi Remaja KRR dan perlindungan hak-hak reproduksi;  Melaksanakan kebijakan serta melaksanakan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga;  Melaksanakan kebijakan serta melaksanakan penguatan kelembagaan keluargakecil berkualitas dan jejaring program;  Melaksanakan kebijakan dan pembinaan pelaksanaan program KB nasional di Daerah;  Meneliti, menyeleksi dan memberikan disposisi atas surat-surat dan berkas surat yang disampaikan oleh atasan dan mendistribusikannya kepada Sub-Sub Bidang untuk diproses lebih lanjut;  Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan anggaran dan kegiatan Bidang;  Meneliti setiap pengajuan konsep naskah dinas dan naskah dinas yang diajukan oleh seksi-seksi; memberikan petunjuk teknis administratif dan mengarahkan tugaspekerjaan sub-sub bidang;  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas dan fungsinya.  Melaksanakan penyusunan rencana program dan rencana kerja di bidang operasional KB dan KR serta institusi;  Melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis di bidang operasional KB dan KR serta institusi;  Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Badan maupun dengan instansi terkait di bidang operasional KB dan KR serta institusi;  Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan jaminan dan pelayanan KB,peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi,kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak serta KRR, pencegahan HIVAIDS, IMS dan bahaya NAPZA skala Daerah;  Menyiapkan penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan KB dan kesehatan reproduksi, operasionalisasi jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak serta operasional KRR, pencegahan HIVAIDS, Infeksi Menular Seksual IMS dan NAPZA skala Daerah;  Menyiapkan bahan penetapan dan pengembangan jaringan pelayanan KB dan KR, termasuk pelayanan KB di rumah sakit skala Daerah;menyiapkan bahan penetapan perkiraan sasaran pelayanan KB, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran “Unmet Need”, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak, sasaran pelayanan KRR, pencegahan HIVAIDS, IMS dan NAPZA, serta sasaran pengembangan penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program skala Daerah;  Melaksanakan penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan KB dan KR, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak serta KRR termasuk pencegahan HIVAIDS, IMS dan bahaya NAPZA skala Daerah;  Melaksanakan pemantauan tingkat drop out peserta KB serta informed choice dan informed consent dalam program KB;  Melaksanakan pengembangan materi penyelenggaraan jaminan dan pelayanan KB;  Menyiapkan perluasan jaringan dan pembinaan pelayanan KB serta pembinaan penyuluh KB;  Menyelenggarakan dukungan pelayanan rujukan KB dan KR;  Menyiapkan penyelenggaraan dan fasilitasi upaya peningkatan kesadaran keluarga berkehidupan seksual yang aman dan memuaskan, terbebas dari HIVAIDS dan IMS;  Menyiapkan bahan peningkatan kesetaraan dan keadilan gender terutama partisipasi KB pria dalam pelaksanaan program pelayanan KB dan KR;  Menyiapkan pelaksanaan promosi pemenuhan hak-hak reproduksi dan promosi KS skala Daerah; melaksanakan pengembangan dan pembinaan pusat informasi dan konsultasi terhadap jaminan dan perlindungan hak-hak reproduksi;  Menyelenggarakan perlindungan dan penghapusan tindak kekerasan dalam kesehatan reproduksi terhadap perempuan, anak dan remaja dalam pelaksanaan KBKR;  Membantu penanggulangan pengayoman medis terhadap peserta KB yang mengalami komplikasi dan kegagalan;  Menyelenggarakan kemitraan pelaksanaan dan pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIVAIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masarakat LSOM skala Daerah;  Menyiapkan bahan penetapan fasilitas pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIVAIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM skala Daerah;  Menyiapkan bahan penetapan sasaran dan penetapan prioritas KRR termasuk pencegahan HIVAIDS, IMS dan bahaya NAPZA skala Daerah;  Melaksanakan pemanfaatan tenaga SDM pengelola, pendidik sebaya dan konselor sebaya KRR termasuk pencegahan HIVAIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM skala Daerah;  Menyiapkan bahan penetapan kebijakan dan pengembangan penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program skala Daerah;  Menyelenggarakan dukungan operasional penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program skala Daerah; menyiapkan bahan penetapan petunjuk teknis pengembangan peran Institusi Masarakat PedesaanPerkotaan IMP dalam program KB nasional dan peningkatan peran serta mitra program KB nasional;  Menyiapkan bahan penetapan formasi dan sosialisasi jabatan fungsional penyuluh KB;  Melaksanakan pendayagunaan pedoman pemberdayaan dan penggerakan institusi masarakat program KB nasional dalam rangka kemandirian;  Melaksanakan pengelolaan personil, sarana dan prasarana dalam mendukung program KB nasional, termasuk jajaran medis teknis tokoh masarakat dan tokoh agama;  Melaksanakan penyediaan dan pemberdayaan tenaga fungsional penyuluh KB serta melaksanakan penyediaan dukungan operasional IMP dalam program KB nasional dan dukungan operasional penyuluh KB;  Melaksanakan pembinaan teknis IMP dalam program KB nasional;  Melaksanakan peningkatan kerjasama dengan mitra kerja program KB nasional dalam rangka kemandirian; menyiapkan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan program KB nasional di Daerah serta memanfaatan hasil kajian dan penelitian tersebut;  Melaksanakan pendayagunaan kerjasama jejaring pelatih terutama pelatihan klinis Daerah, pendayagunaan SDM program terlatih, pendayagunaan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan program peningkatan kinerja SDM serta perencanaan dan penyiapan kompetensi SDM program yang dibutuhkan Daerah;  Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi, asistensi, fasilitasi dan supervisi pelaksanaan program KB Nasional di Daerah;  Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan penilaian staf;  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sesuai tugas dan fungsinya.  Melaksanakan penyusunan rencana program dan rencana kerja di bidang KS dan PK;  Melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis di bidang KS dan PK;  Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Badan maupun dengan instansi terkait di bidang operasional KS dan PK;  Menyiapkan bahan penetapan kebijakan dan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala Daerah;  Menyiapkan penyelenggaraan dukungan pelayanan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala Daerah;  Melaksanakan penyerasian penetapan kriteria pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala Daerah;  Menyiapkan penyelenggaraan kebijakan teknis operasional dan pelaksanaan program kependudukan terpadu antara perkembangan kependudukan aspek kuantitas, kualitas, dan mobilitas dengan pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya dan lingkungan di daerah;  Menyiapkan bahan penetapan sasaran Keluarga Lansia BKL skala Daerah;  Menyiapkan dan menyelenggarakan, bimbingan dan penyediaan fasilitas kelompok BKL;  Menyiapkan pelaksanaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga serta pelaksanaan model-model kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala Daerah;melaksanakan pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, keterampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I alasan ekonomi dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera UPPKS skala Daerah;  Melaksanakan pendampinganmagang bagi para kaderanggota kelompok UPPKS skala Daerah;  Menyiapkan pelaksanaan kemitraan untuk aksesibilitas permodalan, teknologi, dan manajemen serta pemasaran guna peningkatan UPPKS skala Daerah;  Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam menetapkan criteria pemberian sertifikasi kelayakan usaha, pengembangan kualitas produksi dan penetapan Skim Kredit bagi kelompok UPPKS;  Melaksanakan penyusunan pengembangan UPPKS sebagai lembaga ekonomi keuangan mikro dan penyusunan kriteria dalam pengembangan keterampilan anggota UPPKS;melaksanakan penyerasian kriteria pemberdayaan ekonomi keluarga dan penyerasian indikator keluarga sejahtera dan kriteria pembinaan keluarga rentan;  Melaksanakan penetapan syarat pengendalian dan penyaluran kredit bagi usaha dan peningkatan keterampilan;  Melaksanakan penyusunan materi promosi KSPK;  Melaksanakan peningkatan kualitas lingkungan keluarga skala Daerah;  Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan penilaian staf;  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sesuai tugas dan fungsinya.  Menyusun dan melaksankaan rencana kegiatan di bidang advokasi, evaluasi program dan KIE;  Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Badan maupun dengan instansi terkait di bidang advokasi, evaluasi program dan KIE;  Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan pengembangan advokasi dan KIE skala Daerah;  Menyiapkan penyelenggaraan operasional advokasi KIE skala Daerah;  Menyiapkan bahan penetapan perkiraan sasaran advokasi dan KIE skala Daerah;  Melaksanakan penyerasian dan penetapan kriteria advokasi dan KIE skala Daerah;  Menyiapkan dan melaksanakan advokasi, KIE, serta konseling program KB dan KRR.  Menyiapkan pelaksanaan KIE ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program KB;  Melaksanakan pemanfaatan prototipe program KBKesehatan Reproduksi KR, KRR, ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas;  Menyiapkan dan melaksanakan promosi KRR termasuk pencegahan HIVAIDS, IMS, dan bahaya NAPZA dan perlindungan hak-hak reproduksi;  Menginventarisasi permasalahan dalam pelaksanaan program pembangunan daerah di bidang KB, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta memberikan peran serta dalam pemecahan masalah;  Mengelola dan mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan di lingkungan Badan;  Menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan kebijakan operasional di bidang analisis, evaluasi dan anggaran program Badan meliputi analisis dampak demografi, sosial dan keluarga sejahtera;  Melaksanakan pemantauan dan telaahan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan program KB, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;  Memberikan layanan informasi tentang pelaksanaan dan hasil pelaksanaan program KB, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;  Menyiapkan bahan pengkajian dan penyempurnaan peraturan daerah yangmengatur perkembangan dan dinamika kependudukan di daerah;  Melaksanakan penyerasian isu kependudukan ke dalam program pembangunan di daerah;  Melakukan penilaian operasional program Badan;  Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penilaian staf;  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Data dan Informasi sesuai tugas dan fungsinya. 21 Fungsi Badan Keluarga Berencana 21 http:www.badankb-psp.comtugas-pokok-dan-fungsi  Meningkatkan penetahuaan , kesadaran sikap dan perilaku keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, pembinaan kesehatan ibu,bayi, anak dan remaja, serta peningkatan kualitas hidup lansia.  Meningkatkan pengetahuan, kesadaran sikap dan perilaku keluarga dalam melaksanakan 8 fungsi keluarga meliputi fungsi – fungsi keagamaaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan.  Meningkatkan kemandirian keluarga dalam membentuk keluarga yang dengan cirri – ciri bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ulet dan tangguh, maju, cerdas dan mampu mengembangkan potensi diri. 22 2. Tugas Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan Perempuan, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:  Melaksanakan penyusunan rencana program dan rencana kerja di bidang partisipasi, peranan dan pemberdayaan perempuan;  Melaksanakan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Badan maupun dengan lembagainstansi terkait di bidang partisipasi, peranan dan pemberdayaan perempuan;  Menyiapkan bahan penetapan kebijakan daerah pelaksanaan PUG di Daerah;  Melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan mediasi pelaksanaan PUG skala Daerah;  Melaksanakan fasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme PUG pada lembaga pemerintahan, Pusat Studi Wanita PSW, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga non pemerintah skala Daerah; 22 Wirdhana Indra, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Utara, Medan 2008. Hal : 3  Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kebijakan, program dan kegiatan yang responsive gender skala Daerah;  Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PUG skala Daerah;  Melaksanakan analisis gender, perencanaan anggaran yang responsif gender, dan pengembangan materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE PUG skala Daerah;  Melaksanakan PUG yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM dan politik skala Daerah;  Melaksanakan fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin skala Daerah;  Menyelenggarakan kebijakan Daerah tentang peningkatan kualitas hidup perempuan yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya Daerah;  Melaksanakan pengintegrasian upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dalam kebijakan bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya skala Daerah;  Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan kualitas hidup perempuan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya skala Daerah;menyelenggarakan kebijakan Daerah tentang perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana;  Melaksanakan fasilitasi pengintegrasian kebijakan Daerah tentang perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana skala Daerah;  Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat dan perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana skala Daerah;  Melaksanakan fasilitasi penguatan lembagaorganisasi masarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG skala Daerah;  Melaksanakan fasilitasi pengembangan dan penguatan jaringan kerja lembaga masarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG skala Daerah;  Melaksanakan fasilitasi lembaga masarakat untuk melaksanakan rekayasa sosial untuk mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender KKG skala Daerah;  Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak skala Daerah;  Membuat laporan perkembangan program dan kegiatan organisasi perempuan di Daerah secara berkala kepada atasan;  melaksanakan pengawasan, pembinaan dan penilaian terhadap staf;  melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan sesuai tugas dan fungsinya.  Melaksanakan penyusunan rencana program dan rencana kerja di bidang binakesejahteraan keluarga dan organisasi perempuan;  Melaksanakan pengembangan usaha pemberdayaan perempuan dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga;  Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan institusi terkait dalam meningkatkan SDM dan keterampilan perempuan melalui pelatihan dan pembinaan;  Melaksanakan sosialisasi bagi organisasi perempuan dan institusi lainnya dalam upaya pencegahan PSK dan perdagangan perempuan;  Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi perempuanwanita seperti PKK, Dharma Wanita dan organisasi perempuan lainnya dalam upaya peningkatan kualitas serta peningkatan kesejahteraan perempuan;  Melaksanakan pembinaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan organisasi perempuan termasuk PKK dan Dharma Wanita;  Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait agar memberikan dukungan moral dan spiritual bagi kelompokorganisasi perempuan dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga;  Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar yang berhubungan dengan perempuan;  Melaksanakan pengumpulan bahan dan data yang diperlukan dalam rangka pemberdayaan kemandirian organisasi perempuan;  Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;  Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan penilaian terhadap staf;  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan sesuai tugas dan fungsinya. Fungsi Pemberdayaan Perempuan adalah sebagai berikut : Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada kaum ibu dan keluarga pada umumnya untuk mengurangi beban yang dipikulnya dalam lingkungan keluarga dengan mengatur kehamilan dan kelahiran anak-anaknya. Dengan cara itu, perempuan dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Lebi dari itu, kaum ibu dapat ikut serta membangun keluarga, lingkungan sertamengembangkan sifat dan jiwa kewirausahaan dengan ikut serta dalamgerakan pemberdayaan ekonomi keluarga. 23 Perempuan mau tidak mau harus membangkitkan kemampuan mereka agar mampu melihat lebih jauh ke depan, misalnya dalam bentuk meningkatkan kesadaran mereka untuk menabung. Hal ini mutlak harus dilakukan karena mereka adalah tulang punggung dalam keluarga yang harus mampu menghidupi anak-anaknya kelak dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Di Indonesia, pergerakan kaum perempuan mulai menggelindings sebagian besar karena dibuka oleh pikiran RA Kartini sampai terbangunnya organisasi-organisasi perempuan mulai tahun 1912.15 Kegiatan mereka pada awalnya menekankan pendidikan yang membuka cakrawala kaum perempuan, misalnya memasak, merawat anak, melayani suami, menjahit, dan lain-lain. Lebih jauh dari itu, mereka memberikan pula kesadaran yang belakangan 23 Haryono Suyono, Ekonomi Keluarga Pilar Utama Keluarga Sejahtera Jakarta: Yayasan Damandiri, 2003, Hal 37 disebut sebagai“emansipasi wanita”, bahwa kaum perempuansederajat dengan kaum laki-laki. Oleh Soekarno ini disebut dengan istilah“ menyempurnakan keperempuanannya. 24 3. Tugas Bidang Perlindungan Anak rincian tugas sebagai berikut:  Menyusun rencana kegiatan dan anggaran di bidang perlindungan dan pengembangan potensi anak;  Melaksanakan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Badan maupun dengan lembagainstansi terkait di bidang perlindungan dan pengembangan potensi anak;  Melaksanakan kebijakan kesejahteraan dan perlindungan anak;  Melaksanakan pengintegrasian hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan;  Mengkoordinasikan pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak;  Meneliti, menyeleksi dan memberikan disposisi atas surat-surat dan berkas surat yang disampaikan oleh atasan dan mendistribusikannnya kepada Sub-sub Bidang untuk diproses lebih lanjut;  Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan anggaran dan kegiatan Bidang;  Meneliti setiap pengajuan konsep naskah dinas yang diajukan oleh sub-sub bidang;  Memberikan petunjuk teknis administratif dan mengarahkan tugaspekerjaan Sub-Sub Bidang; 24 Oey-Gardiner, Mayling, Perempuan Indonesia: Dulu dan Kini , Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996 hal : 18  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas dan fungsinya.  Menyiapkan bahan penyusunan program dan rencana kerja di bidang perlindungan anak;  Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perlindungan anak;  Melaksanakan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Badan maupun dengan lembagainstansi terkait di bidang perlindungan anak;  Melaksanakan kebijakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak skala Daerah;  Menyiapkan bahan penetapan kebijakan daerah untuk kesejahteraan dan perlindungan anak skala Daerah;  Melaksanakan pengintegrasian hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan skala Daerah;  Menyiapkan bahan penetapan sasaran Bina Keluarga Balita BKB dan Bina Keluarga Remaja BKR;  Menyiapkan dan menyelenggarakan bimbingan dan penyediaan fasilitas kelompok BKB dan BKR;  Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan terhadap perlindungan anak di sekolah-sekolah dan institusi pengelola anak dan keluarga;  Melaksanakan penyuluhan dan advokasi terhadap hak-hak anak;  Melaksanakan koordinasi dengan instansi dan institusi terkait dalam penanggulangan serta pencegahan kekerasan dan trafeking terhadap anak;  Melaksanakan fasilitasi dan pengayoman anak yang mengalami tindak kekerasan kepada pihak yang berwenang;  Melaksanakan monitoring dan pembinaan terhadap organisasi anak dan remaja;  Melaksanakan penguatan lembagaorganisasi masarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan dan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak skala Daerah;  Melaksanakan fasilitasi pengembangan dan penguatan jaringan kerja lembaga masarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak skala Daerah;  Melaksanakan fasilitasi lembaga masarakat untuk melaksanakan rekayasa sosial untuk mewujudkan perlindungan anak skala Daerah;  Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan penilaian terhadap staf;  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Anak sesuai tugas dan fungsinya.  Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja di bidang pengembangan potensi anak;  Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama baik di lingkungan Badan maupun dengan lembagainstansi terkait di bidang pengembangan potensi anak; melaksanakan penumbuhkembangan institusi pembinaan anak;  Melaksanakan pelatihan bagi kader dan pengelola pengembangan potensi anak;  Menyelenggarakan perlombaan dan penilaian terhadap anak sehat dan cerdas; melaksanakan koordinasi dengan sekolah-sekolah TK Taman Kanak-kanak, Play Group dan program PAUD Pendidikan Anak Usia Dini dalam upaya peningkatan kualitas anak;  Menyelenggarakan pertemuan dan orientasi dengan para pengelola sekolah dan organisasi lainnya yang menangani anak;  Menyelenggarakan peringatan hari anak di Daerah;  Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;  Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan penilaian terhadap staf;  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Anak sesuai tugas dan fungsinya. Fungsi Perlindungan Anak adalah Adapun fungsi dari didirikannya Komnas Anak adalah untuk melakukan pengumpulan data,informasi dan investigasi terhadap pelanggaran hak anak, melakukan kajian hukum dan kebijakan regional dan nasional yang tidak memihak pada kepentingan terbaik anak, memberikan penilaian dan kepada pemerintah dalam rangka mengintegrasikan hak – hak anak dalam setiap kebijakan dan pendapat dan laporan independen tentang hukum dan kebijakan berkaitan dengan anak menyebarluaskan, publikasi dan sosialisasi tentang hak-hak anakdan situasi anak diIndonesia, menyampaikan pendapat dan usulan tentang pemantauan pemajuan dan kemajuan,dan perlindungan hak anak kepada parlemen, pemerintah dan lembaga terkait,mempunyaiat untukmembuatlaporanalternatifkemajuanperlindungananakditingkatnasionaldan melakukan perlindungan khusus bagi anak. 25 Komnas anak yang saat ini diketuai oleh Seto Mulyadi, dengan Sekretaris Jenderal Arist Merdeka Sirait, terdiri dari dua bagian yaitu Forum Nasional Perlindungan Anak ForumNasional, merupakan badan pemegang kekuasaan tertinggi dan pengambil keputusan tertinggi dalam Komisi Nasional Perlindungan Anak, dan Komisi Nasional Perlindungan Anak yang anggotanya dipilih oleh Forum Nasional.

C. Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Keluarga Berencana