Sejarah BTN Syariah Secara Umum

25

BAB III PROFIL BTN SYARIAH

A. Sejarah BTN Syariah Secara Umum

Berawal dari perubahan peraturan perbankan oleh pemerintah dari Udang- Udang UU Perbankan No.7 tahun 1992 menjadi UU Perbankan No. 10 tahun 1998, dunia perbankan nasional menjadi marak dengan fenomena boomingnya bank syariah. Persaingan dalam pasar perbankanpun kian kental. Belum lagi dengan dikeluarkannya PBI No. 41lPBI2002 tentang perubahan Kegiatan usaha bank konvensional menjadi bank umum berdasarkan prinsip syariah . sebab itulah Jumlah bank syariah pun kian bertambah dengan banyaknya unit usaha syariah UUS, karena itulah manajemen PT.Bank Tabungan Negara BTN melalui rapat komite pengarah tim implementasi restrukturisasi Bank BTN tanggal 12 desember 2003. Manajemen Bank BTN menyusun rencana kerja dan perubahan anggaran dasar untuk membuka UUS. 1 Berdasarkan surat No.3KOMBTN12004 pada tanggal 15 Januari 2004, dewan komisaris mengajukan tanggungannya terhadap rencana kerja dari Perubahan anggaran dasar tersebut kepada Meneg BUMN saat itu, dan 1 Buku Saku Bank BTN Syriah,”Sekilas Informasi Bank BTB SYariah” Jakarta:BTN Syariah, 2005 h,5 berdasarkan surat edaran No.100DIRDHHPHKIII2004, RUPS PT. BTN tanggal 16 Januari 2004, Laksaman Sukardi dan dewan direksi mengajukan usulan perubahan anggaran dasar Bank BTN tentang pengesahan rencana kerja dan anggaran perusahaan, bagian V butir 4 tentang persetujuan prinsip rencana pembentukan Unit Usaha Syariah UUS kepada Meneg Badan usaha Milik Negara BUMN. Maka pada tanggal 24 Mei 2004, Meneg BUMN menyerahkan persetujuan terhadap perubahan anggaran dasar PT. BTN mengenai perubahan kegiatan usaha untuk membuka UUS. Berdasarkan surat S-263M-MBU2004 2 Tanggal 1 Oktober 2004, dewan direksi divisi hukum dan hubungan perusahaan DHHP mengajukan surat permohonan rekomendasi kepada komisaris atas perubahan anggaran dasar bank, dalam rangka pembentukan UUS. Maka pada tanggal 4 November 2004 berdasarkan ketetapan direksi No.14DIRDSY2004, dibentuklah divisi syariah dan struktur organisasinya dengan mengacu surat Meneg BUMN No.5-554M-MBU2002. Tentang usaha Bank BTN yang membiayaai sektor perumahan tanpa subsidi. Dengan demikian Bank BTN Syariah juga memfokuskan usahanya pada kegiatan pembiayaan perumahan. Pada bulan November 2004 dibentuklah struktur organisasi kantor cabang syariah Bank BTN dimana setiap Kantor Cabang Syariah KCS dipimpin oleh satu orang kepala cabang yang bertanggung jawab kepada kepala divisi syariah. 2 Ibid, Buku Saku Bank BTN Syariah, Sekilas Informasi Bank BTN Syariah, h .7 Sekaligus pada saat itu Dirut Bank BTN meminta rekomendasi penunjukan DPS kepada DSN-MUI, dan pada tanggal 3 Desember 2004, Dirut Bank BTN menerirna surat rekomendasi DSN-MUI tentang penunjukan DPS bagi BTN Syariah. Pada tanggal 15 Desernber 2004, setelah permohonan izin sebelumnya Bank BTN menerima surat persetujuan dari Bank Indonesia BI, yaitu surat NO.61350DPbs perihal persetujuan BI mengenai prinsip pembukaan Kantor Cabang Syariah KCS Bank BTN. Pada 14 Februari 2005 dibukalah KCS Jakarta, diikuti pada tangal 25 Februari 2005 dibukanya KCS Bandung, dan tanggal 17 Maret 2005 KCS Surabaya, sekaligus pada tanggal 18 Maret 2005 resmi ditunjuk oleh DSN sebagai DPS untuk Bank BTN Syariah, yaitu Drs.H.A.Adlani, Drs.H.Moh Hidayat MBA, MBL dan Dr. H. Endy M. Astiwara, MA, FIlS, CPLK, ACS. Pada tanggal 4 dan 11 April 2005 KCS Yogyakarta dan Makasar, disusul pada bulan Desember 2005 dibukanya KCS Malang dan Solo. Dan pada tahun 2006 juga telah dibuka 2 Kantor Cabank Syariah di Batam, dan Medan, dan terakhir pada tahun 2009 dibuka Kantor Cabank Syariah di Padang dan Riau. Dari penjelasan diatas, bahwa Bank BTN syariah, adalah bank yang berbetuk UUS yang mulai beroperasi pada tanggal 15 februari 2005 bertepatan dengan dibukanya kantor cabang pertama di Jakarta.

B. Tujuan Penderian Bank BTN Syariah