49 Kami melakukan survey dan penyuluhan di sana, kami juga memberi gambaran
bagaimana susahnya menjadi TKI ”.Retno ketua ATKI.
ATKI jung mempunyai desa binaan desa yang dipilih adalah desa yang banyak sekali dijadikan lahan pencarian TKI, mereka rutin dalam sebulan sekali
mengadakan penyuluhan
mengenai kebijakan
pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan warga negaranya yang sedang bekerja, tidak hanya itu mereka juga membantu keluarga TKI dalam segi informasi bagaimana keadaan
kerabat mereka di negara tersebut. ATKI tidak hanya memberikan penyuluhan bahkan mereka diberikan
pendidikan mengenai hak mereka seperti wawancara berikut: “Kami juga selalu mencoba untuk membuat pendidikan khusus untuk mereka
melalui seminar, temu warga dan workshop, kami berharap dalam pendidikan ini mereka sekurang-kurangnya memahami bagaimana UUD yang berlaku untuk
TKI”. Pada tahun 2011 pada bulan Mei ATKI mengadakan seminar internasional
mengenai pandangan PBB dalam menyikapi persoalan Buruh Migran. Selain itu ATKI sebagai wadah untuk mempelajari kebijakan dan keputusan
pemerintah menyangkut masalah TKI, ATKI kerap terlibat dalam aksi massa yang sering kita sebut demonstarsi dalam aksi mereka menyuarakan apa yang menjadi
hak dasar TKI. Dari ketiga bentuk perjuangan hak di atas yang paling dominan adalah
advokasi dapat dilihat intensitas masuknya kasus, karena hampir dalam setahun jumlah yang mengadu semakin banyak dengan kasus yang beda-beda seperti hasil
wawancara: “Sebenarnya mbak kasus yang terjadi pada para TKI sangat banyak, mungkin
hanya beberapa yang terekspos media, selebihnya banyak sekali kasus yang terjadi, dalam tiap harinya kami selalu mendapat laporan kasus dan pengaduan
kas
us”.
50
Dalam hasil analisa mengenai advokasi kelas yaitu advokasi kelas menunjukan pada kegiatan-kegiatan atas nama kelas atau sekelompok orang untuk
menjamin terpenuhinya hak-hak dalam menjangkau sumber atau memperoleh kesempatan-kesempatan. Fokus advokasi kelas adalah mempengaruhi atau
melakukan perubahan-perubahan hukum dan kebijakan publik pada tingkat lokal maupun nasional. Advokasi kelas melibatkan proses-proses politik yang
ditunjukan untuk mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah yang berkuasa. Dari keseluruhan peran di atas suada jelas menujukan bahwa ATKI juga
melakukan perjuangan kelas melalui demonsterasi, mempertanyakan kebijakan, mendidik para TKI agar mampu dan memahami situasi, keaadan dan haknya
sebagai seorang warga Indonesia yang bekerja di luar negeri TKI.
51
BAB V KESIMPULAN, SARAN dan REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dan terlihat sangat memperihatinkan dan keadaan masyarakatnya sangat minim terhadap akses-
akses dan sarana publik lainnya seperti lapangan pekerjaan, akses pendidikan dan akses lainnya, sehingga masyarakat digolongkan sebagai masyarakat yang
berada dalam garis kemiskinan terutama masyarakat yang berada di daerah atau desa-desa.
Dengan situasi inilah ATKI mencoba membantu menyelesaikan persoalan yang menimpa TKI, karena mereka paham bahwa pemerintah hari
ini belum dapat sepenuhnya membantu persoalan yang terjadi pada TKI, organisasi ATKI yang pendirinya adalah mantan TKI lebih banyak mengetahui
apa saja persoalan yang dihadapi TKI itu sendiri, dengan kesadaran itulah mereka yang mayoritas lulusan SMP dan paling tinggi SMA mulai belajar
mengenai apa yang mereka harus lakukan. Mereka pintar bukan karena bangku kuliah tapi mereka belajar dari orang-orang sekitar dan pengalaman hidupnya
sebagai TKI mereka menyimpulkan dari hasil pengalaman praktek mereka. 1.
Tujuan ATKI yaitu berjuang untuk menegakkan pengakuan dan perlindungan atas hak-hak buruh migran Indonesia khususnya dan
buruh migran di seluruh dunia telah terealisasi. Untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, ATKI melakukan pendidikan untuk
membangkitkan kesadaran,
menggerakkan emansipasi,
dan mengorganisasikan perjuangan buruh-buruh migran Indonesia.
52 2.
ATKI berpegang pada prinsip kemandirian, kebebasan inisiatif, pengakuan atas persamaan dan persatuan dalam perjuangan. Untuk
menopang tugas dan tanggung jawab organisasinya, melakukan kerjasama dengan berbagai organisasi-organisasi massa buruh migran,
organisasi-organisasi buruh, petani, pemuda-mahasiswa, dalam prinsip persatuan, kebebasan dalam inisiatif dan kemerdekaan dalam
berpolitik. 3.
Bahwa dengan intensitas kerjasama ATKI dengan institusi yang kompeten secara berkesinambungan akan membantu mempermudah
penyelesaian berbagai kasus yang terjadi. 4.
Bahwa sudah jelas peran ATKI bukan hanya sebagai organisasi yang menampung para TKI tetapi ATKI juga mampu untuk mendampingi
setiap kasus yang ditanganinya, selain itu ATKI mampu menjadi penengah yang baik antara pemerintah dan TKI itu sendiri.
B. Saran
Dalam skripsi ini banyak sekali kekurangan baik dari segi tulisan maupun isi tulisan. Selalin itu masih banyak kekurangan dalam peroses
penelitian. Bagi para pembaca asupan dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan sangat diharapkan.
C. Rekomendasi
Asosiasi semacam ATKI adalah sangat strategis untuk membantu para TKI. Diharapkan akan bermunculan banyak ATKI-ATKI lain, tapi dengan
catatan tidak akan berjalan, dan berhasil ketika tidak memperkuat jejaring
53 pemangku kepentingan stakeholder baik dari sektor pemerintah maupun
antar lembaga swast. Bahasan masalah TKI ini masih sangat luas dan sangat fenomenal
diharapkan kepada yang tertarik dalam masalah TKI harus mencari lebih dalam fenomena yang unik dalam persoalan TKI tersebut.
54
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Syahrizal, Mediasi, 2009, Kencana Pranada Media Group, Jakarta Amriani, Nurnaningsih, , MEDIASI Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata Di
Pengadilan, 2011, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Azwar, Saifuddin, 1998, Metode Penelitian, Jokjakarta, Pusat Belajar.
Bungin, Burhan, 2001, Metode Penelitian Kuantitatif Jakarta: Rajawali Press. Elvide, Raysisca, Tobing, 2007, Kajian hukum asuransi tenaga kerja Indonesia
TKI sebagai upaya perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia TKI, Tesis, Universitas Indonesia.
Faisal, Sanapiah, 2007, Format-format Penelitian Sosial Jakarta: Rajawali Press.
Giddens, Anthony. The Constitution of Society. Citra mentari group 17 Malang Hasanah, Uswatun, 2006, Dampak TKW terhadap Kehibupan Sosial
Keagamaan, Fakultas Usuluddin dan Filsafat, Iska, Neni, Zakri, Bimbingan dan Konseling,
2008, Kizi Brother’s, Jakarta Jayadi, Priyanto, Toni, 2004, Kajian Produktivitas Tenaga Kerja Formal
Perkotaan di Indonesia, Depok, Universitas Indonesia Manahan, P, Dr, 2007, Prilaku Keorganisasian, Ghalia Indonesia.
Moleong, J, Lexy, 2000, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Murdiamoko, Janu, Memahami dan Mengkaji Mayarakat, PT.Grafindo Media
Pertama.