Tujuan Organisasi Pengertian Organisasi

18 adalah elemen-elemen yang sacara tidak sadar menciptakan ketidakstabilan konflik dalam diri orang yang banyak peran itu. 20 Sebagai contoh adalah perangkat peran seorang mahasiswa perguruan tinggi. Seorang mahasiswa dalam perguruan tinggi mempunyai peranan yang berbeda-beda terhadap para dosen, mahasiswa-mahasiswa lain, pembimbing akademik, dekan, pegawai-pegawai dan lain-lain. Dalam hubungan-hubungan itu, terdapat kemungkinan yang berpotensi menjadikan suatu konflik. Namun demikian, Merton menyebutkan empat mekanisme yang bisa mengurangi konflik peranan itu. 21 a. Pertama, intensitas keterlibatan dalam peran yang berbeda-beda. b. Kedua, orang yang terlibat dalam role set bisa saja bersaing satu sama lain untuk memperoleh kekuasaan. c. Ketiga, peran itu cukup terisolir sehingga sulit diamati oleh orang-orang yang berada dalam role set itu. d. Keempat, tingkat konflik yang dialami oleh anggota-anggota yang berada dalam role set bisa diamati. Apabila menjadi jelas bahwa ada konflik, maka adalah tugas anggota-anggota role set untuk menyelesaikan konflik itu. 22 Diskusi tentang role set memberikan ilustrasi tentang penekanan Merton kepada analisa elemen-elemen disfungsional dan alternatif- alternatif fungsional. Merton melihat tuntutan-tuntutan struktur sosial yang 20 Ibid, h. 47 21 Anthony Giddens, . The Constitution of Society, Citra Mentari Group 17 Malang , hal. 31 22 Janu Murdiamoko, op. cit, h. 47 19 tidak kompatibel atau menyebabkan konflik dan kemudian mencari tahu alternatif-alternatif fungsional. Merton melihat role set sebagai sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantungan dan mencari tahu bagaimana keteraturan antara bagian-bagian itu agar dapat dipertahankan.

C. Perjuangan Hak

1. Pengertian Perjuangan Hak Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian dari memperjuangkan adalah berjuang untuk merebut sesuatu. Sedangkan memperjuangkan adalah memperebutkan sesuatu dengan menggunakan tenaga. 23 Pengertian hak. Ketika lahir manusia secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda, tergantung pada misalnya, jabatan atau kedudukan dalam masyarakat. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban, penulis ingin memaparkan pengertian hak dan kewajiban. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika memaparkan bahwa dalam pemikiran Romawi Kuno, kata ius-iurus Latin: hak hanya menunjukkan hukum dalam arti objektif. Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang, aturan-aturan dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi kepentingan umum hukum dalam arti law, bukan right. Pada akhir abad pertengahan ius dalam arti subjektif, bukan benda yang dimiliki seseorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai sesuatu atau melakukan sesuatu right, bukan law. Akhirnya 23 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1988, hal. 366