Pertanyaan Penelitian Pemilihan Tempat Penelitian

bersahabat. Seringkali wawancara dilakukan di kantor ATKI dalam kegiatan-kegiatan seperti diskusi, workshop dan lain-lain. 10 2 Observasi; adalah salah satu instrumen dalam mendapatkan data suatu penelitian dengan melihat langsung kondisi informan dan kondisi lapangan. 3 Studi dokumentasi; merupakan salah satu dari metode pengumpulan data dalam penelitian sosial. Dalam metode ini sebagian besar data yang diperoleh untuk mendukung penelitian tersedia dalam bentuk surat, laporan, kliping dan dokumen- dokumen lainya baik bersifat dokumenter maupun literatur. b. Data Sekunder Data sekunder secondary data merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung tapi melalui perantara pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan Library Research yaitu penelitian yang diperoleh dari buku-buku, laporan- laporan TKI yang dikeluarkan oleh pemerintah, lembaga swasta maupun ormas-ormas yang ada dalam masyarakat.

F. Pemilihan Tempat Penelitian

Tempat penelitian mengambil di salah satu organisasi TKI yaitu Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia ATKI yang berpusat di Jakarta yang beralamatkan di Pulo Asem Utara, Jln. Pulo Asem Utara 1, No. 24 RT. 0812 Kelurahan Jati, Rawamangun Jakarta Timur 13220. Telpfax: 021 47883116, Email atki.indonesiagmail.com. 10 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Rajawali Press, 2001, hal. 75 Dasar pemilihan tempat penelitian ATKI yang berpusat di Jakarta dapat dipaparkan seperti di bawah ini: a. Bahwa tidak saja di Jakarta tapi juga ATKI adalah organisasi buruh yang mempunyai anggota dan chapter dibeberapa negara seperti Hongkong, Taiwan dan Macau. b. Bahwa ATKI selalu aktif dalam beberapa kegiatan dalam merespon kondisi sosial ekonomi masyarakat.

G. Waktu Pelaksanaan Penyelidikan

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei 2011 sampai Juni 2011.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini akan disajikan dalam lima bab, masing-masing bab akan memaparkan informasi sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN, pada bab ini akan memaparkan tentang hal-hal yang melatar belakangi penelitian dan membahas tentang hal-hal yang terkait dengan metode dan teknisnya, hal-hal tersebut meliputi, latar belakang, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan serta manfaat penelitian, lokasi penelitian dan dasar-dasar penelitian, metode penelitian dan waktu penelitian. BAB II: KAJIAN TEORI, pada bab ini akan memaparkan mengenai peran advokasi dan jenis-jenis advokasi secara definisi, bentuk, ciri dan jenis dari teori advokasi, mediasi, perjuangan hak dan konseling. BAB III: GAMBARAN UMUM ATKI, dalam bab ini akan mendeskripsikan keadaan obyektif mengenai obyek penelitian, kondisi obyektif ATKI, sejarah ATKI, pendiri, struktur organisasi, tujuan berdirinya, program ATKI. BAB IV: PERAN ATKI DALAM MEMPERJUANGKAN HAK “TKI”, dalam bab ini akan berisi tentang beberapa kasus, mediasi yang ditangani oleh ATKI dalam memperjuangkan hak TKI. BAB V: PENUTUP, bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan yang merupakan rangkuman dari data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian, dalam bentuk kesimpulan, saran dan rekomendasi. 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Organisasi

Secara harfiah, kata organisasi berasal dari bahasa Yu nani “organon” yang berarti alat atau instrumen. Arti kata ini menyiratkan bahwa organisasi adalah alat bantu manusia. Jadi ketika seseorang mendirikan organisasi, tujuan akhirnya bukan organisasi itu sendiri melainkan agar ia dan semua orang yang terlibat di dalamnya dapat mencapai tujuan lain lebih mudah dan lebih efektif. 1 Ada beberapa definisi mengenai organisasi yang lebih komperhensip misalnya Stephen Robbins, menyatakan: “Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersasma-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur dan didirikan untuk mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan sebelumnya ”. 2 Selain definisi yang diberikan oleh Stephen Robbins dan David Charriington juga memberikan definisi terkait organisasi yakni: “Organisasi adalah sistem sosial yang mempunyai pola kerja yang teratur yang didirikan oleh manusia dan beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka untuk mencapai satu set tujuan tertentu ”. 3 Kedua definisi di atas pada dasarnya mempunyai kesamaan, kecuali satu hal yakni dalam mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai organisasi. Dalam definisi yang diberi kan Stephen Robbins masih terdapat istilah “tujuan 1 Achmad Sobandi, Budaya Organisasi, cetakan pertama, Sekolah Tinggi Ilmu Menejemen YKPN, 2007, hal. 1 2 Ibid, h. 5-6 3 Dr. Manahan P, Prilaku Keorganisasian, Ghalia Indonesia, hal. 20 13 ber sama” sebagai tujuan organisasi, yang dimaksud tujuan bersama disini adalah adanya anggapan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing anggota organisasi tidak berbeda dengan tujuan yang diinginkan oleh organisasi itu sendiri. 4 Sementara Cherriington menganggap bahwa istilah tujuan bersama bisa menyesatkan misleading, oleh karenanya ia tidak setuju dengan istilah tersebut. Cherriington beranggapan bahwa alasan seseorang mau menjadi anggota sebuah organisasi bisa berbeda. 5 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan organisasi adalah kumpulan beberapa orang yang mempunyai tugas masing- masing dengan tujuan yang sama dan disusun secara struktural. Selain itu organisasi diartikan juga sebagai gabungan beberapa kelompok kerja yang melakukan kegiatan bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. 6 Tentang adanya perbedaan tujuan antara tujuan individu tujuan para anggota organisasi dengan tujuan didirikannya organisasi ditegaskan oleh Jeniffer M. George dan Gareth Jones yang dikemukakannya sebagai berikut: Organisasi adalah kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapi tujuan individu dan tujuan organisasi. 7 Keduanya sepakat bahwa esensi dasar dari sebuah organisasi adalah sebagai berikut: 1. organisasi adalah unit sosial atau sistem sosial, 2. didirikan 4 Achmad Sobandi, op. cit, h. 10 5 Dr. Manahan P, op. cit, h. 23 6 Drs. Peter Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Edisi ketiga, 2002, hal. 204 7 Achmad Sobandi, Budaya Organisasi, cetakan pertama, Sekolah Tinggi Ilmu Menejemen YKPN, 2007, hal. 5-7