Sikap Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita di Lingkungan VIII Kelurahan Kampung Lalang

Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi real sebenarnya. 4. Analisis Analysis Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen komponen, tepi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis Synthesis Sintesis menunjukan kepada kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi Evaluation

B. Sikap

1. Pengertian Sikap Terdapat beberapa pendapat diantara para ahli yang dimaksug dengan sikap itu. Ahli yang satu mempunyai batasan yang lain bila dibandingkan dengan ahli yang lainnya. Untuk memberikan gambaran tentang hal ini, diambil beberapa pengertian yang diajukan oleh beberapa ahli, antara lain : a. Thustone berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tindakan afeksi, baik bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis seperti : simbol, prase, slogan, orang, lembaga, cita-cita dan gagasan Zuriah, 2003 b. Howard Kenle mengemukakan, bahwa sikap merupakan kecendrungan tendency untuk mendekati approach atau menjauhi avoid atau melakukan Universitas Sumatera Utara c. sesuatu baik secara positifmaupun negative terhadap suatu lembaga, peristiwa, gagasan atau konsep. d. Paul Massen, dkk, dan Davidkrech. Berpendapat sikap itu merupakan suatu sistem dari tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu kognisi pengenalan feeling perasaan, dan action tendency kecendrungan untuk bertindak Yusuf, 2006. Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kondisi mental relative menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti, baik bersifat positif, netral atau negative mengangkat aspek-aspek kognisi, afeksi dan kecendrungan untuk bertindak. 2. Unsur Komponen Sikap Berkaitan dengan pengertian tersebut pada umumnya pendapat yang banyak diikutu adalah bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu : a. Komponen kognitif komponen perceptual, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana persepsi orang terhadap objek sikap. Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Berisi persepsi dan kepercayaan yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif disamakan dengan pandangan opini apabila menyangkut masalah issu atau problem controversial b. Komponen afektif komponen emosional, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau rasa tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang 8 Universitas Sumatera Utara c. merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap yaitu positif negatif. Merupakan d. perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional ini yang bisanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. Komponen apeksi disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. e. Komponen konatif komponen prilaku atau action componen, yaitu komponen yang berhubungan dengan dengan kecendrungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecendrungan bertindak atau berprilaku seseorang terhadap objek sikap. Merupakan aspek kecendrungan berprilaku sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang. Berisi tendensi untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu dan berkaitan dengan objek yang dihadapi. Adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek tradiac scheme Yusuf, 2006. 3. Kategori sikap a. Menurut Heri Purwanto, sikap terdiri dari : 1. Sikap positif, kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, menghadapkan objek tertentu. 2. Sikap negatif, terdapat kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu Zuriah, 2003. b. Menurut Azwar, sikap terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1. Menerima receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari ketersediaan dan perhatian orang itu terhadap cerama-ceramah tentang gizi 2. Merespon responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas dari pekerjaan itu benar apa salah adalah berarti orang tersebut menerima ide tersebut. 3. Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan sesuatu masalah adalah suatu indikasi tingkat tiga. Misalnya seseorang ibu yang mengajak ibu lain tetangga, saudara, dan sebagainya untuk pergi menimbang anaknya keposyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak. 4. Bertanggung jawab responsible Tanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri. 4. Cara pembentukan atau perubahan sikap Sikap dapat dibentuk atau berubahmelalui 4 macam cara, yakni : 10 Universitas Sumatera Utara a. Adopsi, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang dan terus-terusan, lama kelamaan secara bertahap kedalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya sikap b. Diferensiasi, dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terdapatnya objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula. c. Intelegensi, tadinya secara bertahap dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal tertentu d. Trauma, pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangutan. Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap Azwar, 2007. 5. Pengukuran sikap Dalam pengukuran sikap ada beberapa macam cara yang ada garis besarnya dapat dibedakan secara langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung yaitu subjek secara langsung dimintai pendapat bagaimana sikapnya terhadap sesuatu masalah atau hal yang diharapkan kepadanya. Dalam hal ini dapat dibedakan langsung yang tidak berstruktur dan langsung berstruktur. Secara langsung yang tidak berstruktur misalnya mengukur sikap dan survey. Sedanhkan secara langsung yang berstruktur yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaanyang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung dibedakan kepada subjek yang diteliti Arikunto, 2002. 11 Universitas Sumatera Utara 6. Pengukuran sikap model Likert Pengukuran sikap model Likert juga dikenal dengan pengukuran sikap skala likert, karena Likert dalam mengadakan pengukuran sikap juga menggunaka skala. Skala likert dikenal sebagai summated ratings method Hidayat, 2007. Dalam menciptakan alat ukur likert juga menggunakan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Subjek yang diteliti disuruh memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang disediakan. Empat alternatif jawaban yang disediakan oleh likert adalah : Pertanyaan positif Pertanyaan negatif 1. Sangat setuju : 4 1. Sangat setuju : 1 2. Setuju : 3 2. Setuju : 2 3. Tidak setuju : 2 3. Tidak setuju : 3 4. Sangat tidak setuju : 1 4. Sangat tidak setuju : 4 Dalam skala Likert, item ada yang bersifat favorable baikpositiftidak mendukung terhadap masalah yang diteliti, sebaiknya ada pula yang bersifat unfavorable tidak baik, negatif, mendukung terhadap masalah yang diteliti. Jumlah item yang positif maupun yang negatif sebaiknya harus seimbang atau sama Machfoedz, 2007. Corak khas dari skala Likert ialah bahwa mungkin tinggi skotr yang diperoleh seseorang, merupakan indikasi bahwa orang tersebut sikapnya semakin positif terhadap objek tersebut, demikian sebaliknya Zuriah, 2003. Universitas Sumatera Utara

C. Wanita Usia Subur

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Pengaruh Pasangan Usia Subur dan Pengguna Alat/Cara KB Terhadap Angka Kelahiran di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1998-2012

0 32 80

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dengan Upaya Mengurangi Premenstrual Syndrome di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Tahun 2013

1 92 159

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

10 80 82

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Kepercayaan dan Tradisi Wanita Usia Subur (WUS) terhadap Pemeriksaan Pap Smear dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2011

4 70 88

Analisa Pengaruh Pasangan Usia Subur Dan Pengguna Alat/Cara Kb Terhadap Angka Kelahiran Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1995-2009

0 27 72

Pengaruh Persepsi Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kanker Leher Rahim (KLR) dan Program Inspeksi Visual Asetat (IVA) Terhadap Pemanfaatan Pelayanan IVA Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tah

6 57 85

Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas di Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

1 54 54

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Gangguan Kesehatan Reproduksi Akibat Merokok Di kelurahan Sibuluan Indah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2008

4 57 116