Klasifikasi Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat

Pola koneksi antara dua tingkat yang berbatasan atau berdekatan, G i-1 dan G i yang ditunjukkan C i , menggambarkan pola koneksi untuk link p i = q i-1 dimana p = N dan q n-1 = M. Dengan demikian sebuah jaringan interkoneksi banyak tingkat dapat ditunjukkan sebagai [4] : C NG W C 1 p 1 G 1 W 1 . . . G n-1 W n-1 C n M …………….2.2 Dimana C adalah pola koneksi dari sumber ke tingkat switching pertama dan C n adalah pola koneksi dari tingkat switching terakhir ke tujuan. Pola koneksi C i p i menggambarkan bagaimana link-link p i seharusnya dihubungkan ke keluaran q n-1 = p i dari tingkat G i-1 dan masukan p i ke tingkat G i . Pola koneksi yang berbeda memberikan perbedaan karakteristik dan topologi jaringan interkoneksi banyak tingkat. Link-link itu diberi label dari 0 sampai p i -1 pada C i [4] .

2.5 Klasifikasi Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat

Penggolongan jaringan interkoneksi banyak tingkat berdasarkan defenisi-defenisi yang telah diberikan ditunjukkan pada Gambar 2.8. Jaringan interkoneksi banyak tingkat telah digolongkan ke dalam tiga kelas menurut ketersediaan jalur-jalur untuk membangun koneksi baru, yaitu [4]: 1. Blocking. Suatu koneksi antara pasangan masukankeluaran yang bebas tidak selalu mungkin dikarenakan konflik dengan koneksi yang sudah ada. Pada umumnya, ada suatu jalur yang unik antara setiap pasangan masukankeluaran, dengan memperkecil jumlah elemen switching dan tingkat. Jaringan dengan satu jalur unipath network disebut juga sebagai jaringan switching banyan. Universitas Sumatera Utara Jaringan switching banyan digambarkan sebagai suatu kelas dari jaringan interkoneksi banyak tingkat dimana ada satu dan hanya satu jalur dari setiap terminal masukan ke setiap terminal keluaran. Multistage Interconnection Network Blocking Network Non Blocking Network Banyan Network Non Banyan Network Uniform Non Uniform Non Square Square Non Square Non Delta Delta Delta Non Delta Non Delta Delta Uniform Non Uniform Square Non Square Gambar 2.8 Klasifikasi Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat Dengan menyediakan jalur yang banyak multiple path dalam jaringan bloking blocking network, konflik dapat dikurangi dan toleransi kesalahan dapat ditingkatkan. Jaringan-jaringan bloking ini juga dikenal sebagai jaringan banyak jalur multipath network. 2. Nonblocking. Setiap masukan dapat dihubungkan ke terminal keluaran yang bebas tanpa mempengaruhi koneksi-koneksi yang ada. Mereka membutuhkan tingkat- tingkat tambahan dan memiliki jalur yang banyak antara setiap masukan dan keluaran. Contoh yang popular dari jaringan nonblocking adalah jaringan Clos. 3. Rearrangable. Setiap terminal masukan dapat dihubungkan ke setiap keluaran yang bebas. Bagaimanapun, koneksi-koneksi yang ada boleh menggunakan jalur- Universitas Sumatera Utara jalur yang dapat diubah-ubah. Jaringan-jaringan ini juga membutuhkan jalur yang banyak antara setiap masukan dan keluaran, tetapi jumlah jalur dan biaya lebih kecil daripada penggunaan jaringan non-bloking. Berdasarkan jenis saluran channel dan elemen switching, jaringan interkoneksi banyak tingkat dapat juga dibagi menjadi: 1. Jaringan interkoneksi banyak tingkat satu arah unidirectional, kanal-kanal dan elemen-elemen switchingnya satu arah. 2. Jaringan interkoneksi banyak tingkat dua arah bidirectional, kanal-kanal dan elemen-elemen switchingnya dua arah. Ini menunjukkan bahwa informasi dapat dikirimkan secara simultan bersamaan dalam arah yang berlawanan antara elemen switching yang bersebelahan [4] . Universitas Sumatera Utara

BAB III JARINGAN SWITCHING OMEGA

3.1 Jaringan Omega

Jaringan Omega merupakan anggota keluarga dari jaringan delta. Jaringan ini pertama kali dipublikasikan oleh Lawrie [1]. Jaringan Omega merupakan salah satu jaringan banyak tingkat multistage network yang memiliki jalur yang unik dengan struktur yang sederhana. Jaringan Omega hanya membutuhkan luas area yang kecil karena kesederhanaan dari jalur interkoneksinya dan jumlah elemen switching-nya yang sedikit. Jaringan Omega dapat dipakai sebagai penghindar-kerusakan defect-avoidance dan bertujuan sebagai toleransi kesalahan fault-tolerant. Tingkat 1 2 3 Gambar 3.1 Jaringan Omega 8 x 8 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS VIBRASI PADA GENERATOR SINKRON (STUDI KASUS PLTU PANGKALAN SUSU 2 x 200 MW) Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Teknik

0 3 11

ANALISIS USIA ARRESTER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TERHADAP SAMBARAN KILAT DENGAN MENGGUNAKAN ATP- EMTP Studi Kasus PLN Ranting Medan Johor Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Ele

0 0 11

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Teknik Elektro

0 0 12

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Teknik Telekomunikasi

0 0 19

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

0 0 14

Diajukan untuk memenuhi Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi

0 0 14

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

0 0 106

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

0 0 66

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro

0 1 48

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

0 0 89