Perfect Shuffle Karakteristik Jaringan Omega

paket dikendalikan oleh bit 1, sehingga paket lewat melalui elemen switching sebelah bawah dan pada tingkat terakhir dikendalikan oleh bit 0 dan tiba pada tujuannya melalui elemen switching sebelah atas. Garis tebal memperlihatkan jalur yang dilalui oleh paket.

3.2.2 Perfect Shuffle

Jaringan Omega memiliki karakteristik kocokan sempurna perfect shuffle. Perfect shuffle pertama kali dipublikasikan oleh Stone [2]. Perfect shuffle mengacu kepada pola interkoneksi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. Bagian sebelah kiri dari Gambar 3.4 adalah vector dari operand dengan indikasi berjalan dari 0 ke N – 1, dimana N = 2 m untuk integer m. Operand terhubung ke vektor di bagian sebelah kanan gambar, melalui jalinan pola interkoneksi. Dan pola interkoneksi inilah yang disebut perfect shuffle[2]. Gambar 3.4 perfect shuffle dari vektor elemen N Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 telah mengindikasikan bahwa yang sebelah kiri telah terpetakan kepada yang sebelah kanan berdasarkan permutasi P yaitu[2]: Pi = 2i 0 ≤ i ≤ N2 – 1 = 2i + 1 – N N2 ≤ i ≤ N - 1 ................................................. 3.1 Hal tersebut dapat dianalogikan dengan kocokan dari setumpuk kartu. Bagikan vektor di kiri menjadi dua bagian yang sama, lalu kombinasikan dua bagian tadi dengan cara dikocok shuffling sebagaimana seharusnya. Dengan cara itu dapat lebih mudah dimengerti dua bagian elemen seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. Cara pandang lain dari proses shuffle adalah berhubungan dengan representasi biner dari elemen – elemen vector. Diklaim bahwa elemen ke-ith dikocok shuffled ke posisi i’ , dimana i’ adalah angka yang diperoleh dengan merotasi bit – bit dalam representasi biner dari posisi i ke arah kirinya. Secara spesifik dapat dibuat sebagai berikut[2]: i = i m-1 2 m-1 + i m-2 2 m-2 + ...+ i 1 2 + i Lalu i’ diperoleh dari: . i’ = i m-2 2 m-1 + i m-3 2 m-2 + ...+i 2 + i Untuk lebih mudahnya, perfect shuffle dapat diterjemahkan menjadi interkoneksi antar tingkat yang didefinisikan dengan logika perputaran ke kiri rotate left dari bit – bit yang digunakan pada port identitas. Contoh: m-1 • 000 --- 000 --- 000 --- 000 • 001 --- 010 --- 100 --- 001 • 011 --- 110 --- 101 --- 011 • 111 --- 111 --- 111 --- 111 Universitas Sumatera Utara

3.3 Membangun Sebuah Jaringan Omega

Dokumen yang terkait

ANALISIS VIBRASI PADA GENERATOR SINKRON (STUDI KASUS PLTU PANGKALAN SUSU 2 x 200 MW) Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Teknik

0 3 11

ANALISIS USIA ARRESTER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TERHADAP SAMBARAN KILAT DENGAN MENGGUNAKAN ATP- EMTP Studi Kasus PLN Ranting Medan Johor Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Ele

0 0 11

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Teknik Elektro

0 0 12

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Teknik Telekomunikasi

0 0 19

ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

0 0 14

Diajukan untuk memenuhi Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi

0 0 14

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

0 0 106

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

0 0 66

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro

0 1 48

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

0 0 89