Penyiapan Suspensi Bakteri Uji Pertumbuhan Biofilm Bakteri Uji Analisa Data Uji Terseleksi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta e Karakterisasi Bakteri dengan Susu Skim 20 Susu skim dibuat dengan konsentrasi 20, setelah itu susu disterilisasi dengan cara pasteurisasi selama 30 menit pada suhu 90 o C. Sebanyak 2 ose kultur bakteri disuspensikan dalam 1 mL aquadest dalam tabung appendorf dan divortex untuk menghomogenkannya. Susu hasil pasteurisasi sebanyak 2 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 500 µL kultur bakteri uji. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C.

3.10. Penyiapan Suspensi Bakteri

Bakteri uji diremajakan pada media padat dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Hasil inokulan diambil sebanyak satu ose lalu dimasukkan ke dalam media heterotrof cair dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Susepensi bakteri diukur dengan menggunakan spektrofotometer dengan densitas optik 600 nm Bjarnsholt et al, 2011.

3.11. Uji Pertumbuhan Biofilm Bakteri Uji

Suspensi bakteri sebanyak 200 µL dimasukkan ke dalam mikroplat. Mikroplat ditutup dan diinkubasi pada 37 o C dengan waktu 24, 48, 72, dan 96 jam. Setelah diinkubasi, isi mikroplat dikeluarkan dan dicuci dengan air. Mikroplat selanjutnya diberikan pewarna dengan cara dimasukkan 200 µL larutan kristal violet 1 dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruang. Pewarna dicuci dengan air dan dibiarkan kering pada suhu ruang. Setelah mikroplat kering, sebanyak 200 µL Etanol 96 dimasukkan ke dalam mikroplat dan inkubasi selama 15 menit pada suhu ruang. Mikroplat selanjutnya diukur menggunakan microplate reader pada densitas optik 595 nm Bjarnsholt et al, 2011.

3.12. Uji Aktivitas Antibiofilm Minyak Atsiri Herba Kemangi

3.12.1. Uji Aktivitas Pencegahan Penempelan Biofilm

Sebanyak 200 µL seri konsentrasi minyak atsri yang sudah dibuat sebelumnya dimasukkan ke dalam mikroplat, selanjutnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mikroplat ditutup dan diinkubasi pada suhu 27ºC selama 1 jam. Setelah diinkubasi, seluruh isi mikroplat dikeluarkan dan dimasukkan 200 µL suspensi bakteri ke dalam mikroplat yang tadi lalu mikroplat ditutup dan diinkubasi pada suhu 37 o C dengan waktu 24, 48, 72, dan 96 jam Bjarnsholt et al, 2011. Mikroplat yang sudah diinkubasi dikeluarkan isinya dan dicuci dengan air. Mikroplat diberikan pewarna dengan cara dimasukkan sebanyak 200 µL larutan kristal violet 1 dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruang. Pewarna selanjutnya dicuci dengan air bersih dan dibiarkan kering pada suhu ruang. Setelah mikroplat kering, sebanyak 200 µL etanol 96 dimasukkan kedalam mikroplat dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruang. Setelah itu mikroplat diukur pada densitas optik 595 nm menggunakan microplate reader Bjarnsholt et al, 2011. Pengujian dilakukan triplo dan persentase penghambatan biofilm dihitung dengan menggunakan rumus berikut Nikolić et al. 2014: Ket : DO Densitas Optik

3.12.2. Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Biofilm

Suspensi bakteri dicampurkan dengan minyak atsiri. Konsentrasi suspensi bakteri-minyak atsiri dibuat menjadi 0,25, 0,5, 0,75, dan 1 dan suspensi bakteri saja sebagai kontrol negatif. Sebanyak 200 µL suspensi uji dan suspensi bakteri dimasukkan ke dalam mikroplat, mikroplat ditutup dan diinkubasi pada 37 o C dengan waktu waktu 24, 48, 72, dan 96 jam. Setelah diinkubasi, isi mikroplat dikeluarkan dan dicuci dengan air. Mikroplat diberikan pewarna dengan cara dimasukkan 200 µL larutan kristal violet 1 dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruang. Pewarna selanjutnya dicuci dengan air bersih dan dibiarkan kering pada suhu ruang. Setelah mikroplat kering, sebanyak 200 µL etanol 96 dimasukkan ke dalam mikroplat dan diinkubasi selama 15 menit pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta suhu ruang. Mikroplat diukur menggunakan microplate reader pada densitas optik 595 nm Bjarnsholt et al, 2011. Pengujian dilakukan triplo dan persentase penghambatan biofilm dihitung dengan menggunakan rumus berikut Nikolić et al. 2014: Ket : DO Densitas Optik

3.12.3. Uji Aktivitas Penghancuran Biofilm

Suspensi bakteri sebanyak 200 µL dimasukkan ke dalam mikroplat, mikroplat ditutup, dan diinkubasi pada 37 o C dengan waktu 24, 48, 72, dan 96 jam. Mikroplat yang sudah diinkubasi dikeluarkan isinya lalu sebanyak 200 µL seri konsentrasi minyak atsiri dimasukkan ke dalam mikroplat, kontrol negatif diisikan DMSO 9.8 dan kontrol positif diisikan dengan Biorem, mikroplat ditutup dan diinkubasi pada suhu dan waktu yang sudah ditentukan. Setelah diinkubasi, isi mikroplat dikeluarkan, dicuci dengan air, dan mikroplat diberikan pewarna. Pewarnaan dilakukan dengan cara dimasukkan sebanyak 200 µL larutan kristal violet 1 dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruang. Pewarna dicuci dengan air bersih dan dibiarkan kering pada suhu ruang. Setelah mikroplat kering, dimasukkan sebanyak 200 µL etanol 96 kedalam mikroplat dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruang. Setelah itu mikroplat diukur pada densitas optik 595 nm menggunakan microplate reader Bjarnsholt et al, 2011. Pengujian dilakukan triplo dan persentase penghambatan biofilm dihitung dengan menggunakan rumus berikut Nikolić et al. 2014 : Ket : DO Densitas Optik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.13. Analisa Data Uji Terseleksi

Metode analisis respon permukaan digunakan untuk membuat kerangka uji dan mengolah data hasil uji terseleksi, Selanjutnya akan didapatkan konsentrasi, waktu dan suhu optimal dari minyak atsiri herba kemangi untuk diuji dan dibandingkan dengan kontrol positif Bezerra et al, 2008. 25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Determinasi

Hasil determinasi sampel tumbuhan dari Herbarium Bogoriense LIPI bogor pada tanggal 29 Desember 2014 membuktikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar jenis Ocimum americanum L., suku Lamiaceae, Kemangi. lampiran 2

4.1.2. Hasil Penyiapan Sampel

Herba kemangi basah dengan bobot 25 kg yang sudah dikeringkan lalu ditimbang dan didapatkan berat kering sebanyak 20 kg. Herba kemangi selanjutnya dilakukan proses destilasi. Minyak atsiri yang didapat dari hasil destilasi 20 kg herba kemangi adalah 35 mL. Rendemen minyak atsiri kemangi yang didapatkan yaitu 0,18 vb lampiran 3.

4.1.3. Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kemangi dengan GCMS

Gambar 4.1. Spectrum GCMS Minyak Atsiri Kemangi

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Uji Aktivitas Antibiofilm in Vitro Minyak Atsiri Herba Kemangi Terhadap Bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

1 23 110

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

0 4 18

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 3 26

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 25