Analisis Respon Permukaan Respon Surface Analysis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.9. Gas Chromatography-Mass Spectrophotometer GC-MS

Kromatografi gas merupakan salah satu metode pemisahan yang berdasarkan partisi cuplikan antara fase gerak yang berupa gas pembawa dan fase diam yang menahan cuplikan secara selektif Sastrohamidjojo dan Pranowo, 1985. Metode spektrometri massa didasarkan pada pengubahan molekul netral menjadi ion-ion bermuatan positif dan memisahkannya berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan elektron me Hendayana, 1994. Pemisahan komponen senyawa dengan menggunakan GC Chromatography Gas terjadi di dalam kolom dengan melibatkan dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam adalah zat di dalam kolom sedangkan fase gerak adalah gas pembawa Helium atau Hidrogen. GC Chromatography Gas adalah teknik pemisahan dimana larutan yang mudah menguap dan stabil terhadap pemanasan akan bermigrasi melalui kolom yang merupakan fase diam dengan suatu kecepatan yang tergantung pada rasio distribusinya. Pada umumnya larutan akan terelusi berdasarkan pada peningkatan titik didihnya kecuali jika terjadi interaksi khusus antara solut dengan fase diam. Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara larutan dengan fase diam. Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi larutan dari ujung kolom yang akan dihantarkan ke detektor. Penggunaan suhu yang meningkat bertujuan untuk menjamin bahwa larutan akan menguap dan akan cepat terelusi, suhu yang digunakan 50-350 ⁰C Sudjadi, 2007.

2.10. Analisis Respon Permukaan Respon Surface Analysis

Optimasi adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mendapatkan kondisi dari suatu penerapan prosedur untuk menghasilkan respon terbaik. Optimasi mengacu pada peningkatkan kinerja sistem, proses, atau produk hasil yang maksimal Bezerra et al. 2008 . Metodologi respon permukaan adalah kumpulan teknik matematika dan statistik yang didasarkan pada kecocokan dari model empiris dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta data eksperimen yang diperoleh dalam kaitannya dengan desain eksperimental. Desain eksperimental adalah seperangkat spesifik eksperimen ditentukan oleh matriks penyusunnya dengan kombinasi tingkat yang berbeda dari variabel yang diteliti Bezerra et al. 2008 . Tahap penerapan RSM sebagai teknik optimasi yaitu  Pemilihan variabel independen yang menghasilkan efek paling utama pada wilayah eksperimental, sesuai dengan tujuan penelitian.  Pemilihan desain eksperimental dan melaksanakan eksperimen sesuai dengan matriks eksperimental yang dipilih.  Pengolahan secara matematika dan statistik dari data eksperimen yang diperoleh dicocokan ke fungsi polinomial.  Evaluasi kecocokan model.  Verifikasi dari kebutuhan dan kemungkinan untuk melakukan perubahan data ke wilayah yang optimal.  Memperoleh nilai optimum untuk masing-masing variabel Bezerra et al, 2008 . 16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari Maret sampai dengan Mei 2015 di Laboratorium Genetika, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Cibinong.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Peralatan gelas, jarum ose, kapas, kain kasa, kertas saring, spatula, mikropipet, bunsen, pinset, alumunium foil, plastik wrap, neraca analitik, autoklaf, oven, inkubator, microwave, Laminar Air flow LAF, lemari pendingin, vial, vortex, microtiterplate flat-bottom polystyrene 96 wells, iMark Bio-Rad microplate reader.

3.2.2. Bahan

1 Tanaman Tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah herba kemangi Ocimum americanum L. yang didapat di Kampung Grogol. Kemangi dipanen pada umur 3 bulan dengan kondisi tanah gembur, tanpa pestisida, dan pengairan dilakukan menggunakan air hujan dan air kali di dekat kebun. Tanaman ini telah dideterminasi di Herbarium Bogoriense, LIPI, Cibinong, Bogor. 2 Bahan Uji Aquadest, DMSO Dimethy Sulfoxide, Heterotrof Agar HTR Agar, Heterotrof Cair HTR Cair, Eosin Methyl Blue Agar EMB, Pseudomonas Isolation Agar PIA, Etanol 70, Etanol 96, Kristal violet 1.

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Uji Aktivitas Antibiofilm in Vitro Minyak Atsiri Herba Kemangi Terhadap Bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

1 23 110

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

0 4 18

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 3 26

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 25