BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif penelitian yang diarahkan untuk menguraikan keadaan yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar
Sekolah Menengah Atas SMA di Medan terhadap kesehatan mata. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain potong lintang
cross sectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau subjek diobservasi hanya sekali sahaja dalam waktu melakukan
penelitian, waktu bersamaan mendapatkan hasil.
4.2. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pelajar Sekolah Menengah Atas SMA Swasta Raksana di Kota Medan. SMA ini telah dipilih karena peneliti telah terlebih
dahulu melakukan initial survey pada 20 siswa di sekolah tersebut untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka terhadap kesehatan mata dan ternyata
tingkat pengetahuan mereka rendah. Oleh karena itu, sekolah ini telah dipilih oleh peneliti saya.
4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 9 bulan. Penelitian telah dimulai dengan
menentukan judul, menyusun proposal hingga seminar hasil yang akan berlangsung dari bulan March 2010 hingga bulan November 2010 pada waktu
pagi hingga siang karena merupakan waktu persekolahan.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi
Populasi penelitian atau populasi target adalah siswa Sekolah Menengah Atas
SMA Swasta Raksana di Kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Swasta Raksana dari kelas X kelas 1, XI kelas 2 dan kelas XII
Universitas Sumatera Utara
kelas 3 yang berjumlah sebanyak 1271 orang siswa.
4.3.2. Sampel
Menurut Notoatmodjo 2005, untuk mencapai jumlah sampel dari populasi yang jumlahnya lebih kecil dari 10.000, dapat dihitung berdasarkan rumus :
n = 1 + N d
2
N _
Keterangan : N
= Besar populasi n
= Besar sampel d
= Tingkat kepercayaan ketepatan yang diinginkan 0,1, penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi ditetap
Hasil dari asumsi, jumlah siswa di SMA Swasta Raksana adalah sekitar 1271 siswa. Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95 dan tingkat
relatif adalah sebesar 10, jumlah sampel yang telah diperoleh dengan memakai rumus diatas adalah sebanyak 93 orang. Jadi sekurang-kurangnya 93
siswa diperlukan untuk mengikuti penelitian ini.
n = 1 + 12710.1
2
1271 _
n= 93 Oleh karena terdapat 3 kelas, peneliti telah memilih untuk mengambil
sebanyak 120 sampel yaitu 40 sampel dari setiap kelas.Metode pengambilan sampel adalah sampel diambil secara random atau acak random sampling.
Teknik pengambilan random sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel secara acak bertingkat proportional stratified random sampling.
Sampel tersebut kemudian didistribusikan merata pada siswa SMA Swasta Raksana secara umum seperti berikut .
Universitas Sumatera Utara
a. Siswa kelas X 2010 : 13 × 120 = 40 orang. b. Siswa kelas XI 2010 : 13 × 120 = 40 orang.
c. Siswa kelas XII 2010 : 13 × 120 = 40 orang. Dari distribusi di atas sampel yang diambil adalah sebesar 120 orang siswa.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket berupa kuesioner daftar pertanyaan yang terdiri
dari 15 pertanyaan. Pertanyaan yang disediakan merupakan close ended item jawaban telah diberikan keuntungan supaya mudah untuk mengarahkan jawaban
responden dimana variasinya adalah multiple choice. Pertanyaan yang disediakan mempunyai beberapa jawaban dan responden hanya menjawab satu daripadanya.
Semua pertanyaan adalah untuk menilai tingkat pengetahuan siswa terhadap kesehatan mata. Pengisian kuesioner oleh siswa akan dilakukan secara langsung
dengan diawasi oleh peneliti untuk memastikan tidak ada kecurangan yang terjadi waktu menjawab.
4.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperolehi langsung dari sumber. Data diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah
dipersiapkan. Peneliti akan ke sekolah yang telah ditetapkan dan akan memberikan kuesioner kepada siswa-siswa di sekolah tersebut. Siswa-siswa
tersebut akan mengisi kuesioner yang diberikan dibawah pengawasan peneliti. Kuesioner ini terdiri dari 15 pertanyaan yang akan mengukur pengetahuan
siswa terhadap pengetahuan mereka terhadap kesehatan mata. Setelah siswa selesai mengisi kuesioner, peneliti akan memberikan satu flyer yang akan
menginformasikan siswa mengenai kesehatan mata dan sekaligus memberikan manfaat kepada siswa yang mengikuti penelit ian ini sebagai langkah
penyuluhan.
Universitas Sumatera Utara
4.4.1.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan kuesioner ini dapat dipercayai. Kuisioner dapat digunakan sebagai alat ukur setelah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah
kuisioner yang disusun telah mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka dilakukan pengujian antara nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan
skor total kuisioner tersebut. Bila semua pertanyaan telah memiliki korelasi bermakna construck validity berarti semua pertanyaan yang ada
di dalam kuisioner tersebut mampu mengukur konsep yang kita ukur. Teknik yang dipakai adalah teknik korelasi “Product Moment”. Ini
dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada satu kelompok subjek yang menyerupai subjek asal penelitian. Hasil kuisioner diuji validitasnya
dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan rumus:
R = N ∑xv-∑x∑v
√{N∑x²-∑x²} {N∑y²-∑y²}
Keterangan : x : Skor setiap responden untuk pertanyaan nomor n y : Skor total tiap responden untuk semua pertanyaan
xy : Skor pertanyaan nomor n dikali skor total pada tia responden
Keputusan uji •
Bila r hitung r pearson r tabel ; artinya pertanyaan valid. •
Bila r hitung r pearson r tabel ; artinya pertanyaan tidak valid.
Sementara itu, uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejalakondisi yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama. Setelah selesai seminar
Universitas Sumatera Utara
proposal, akan dicari 20 orang siswa SMA yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan populasi target dan siswa tersebut akan diminta untuk
mengisi kuesioner yang akan duiji. Peneliti memilih Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 di Kota Medan untuk melakukan tes uji validitas dan
reliabilitas. Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji Cronbach Cronbach Alpha dengan
menggunakan rumus: k
k ∑ S
= 1
α = 1- k- 1 ST²
α = koefisien alpha k = banyaknya butir pertanyaan
S ² = ragam skor butir pertanyaan ke-i
ST² = ragam skor total
Uji reliabilitas dilakukan dengan cara one shot diukur sekali sahaja. Di sini, pengukuran hanya sekali dan kemudian hasil dibandingkan dengan
hasil pertanyaan lain. Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan koefisien reliabilitas Alpha pada aplikasi SPSS versi
17.0. Jika nilai alpha lebih besar dari nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas ditampilkan pada tabel
berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Tabel Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner
Variabel Nomor
Pertanyaan Total Pearson
Correlation Status
Alpha Status
Pengetahuan 1
0.973 Valid
0.937 Reliabel
2 0.973
Valid 0.937
Reliabel 3
0.973 Valid
0.937 Reliabel
4 0.553
Valid 0.937
Reliabel 5
0.622 Valid
0.937 Reliabel
6 0.742
Valid 0.937
Reliabel 7
0.606 Valid
0.937 Reliabel
8 0.742
Valid 0.937
Reliabel 9
0.562 Valid
0.937 Reliabel
10 0.622
Valid 0.937
Reliabel 11
0.622 Valid
0.937 Reliabel
12 0.742
Valid 0.937
Reliabel 13
0.742 Valid
0.937 Reliabel
14 0.973
Valid 0.937
Reliabel 15
0.973 Valid
0.937 Reliabel
4.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah didapatkan secara langsung dari pihak Administrasi Yayasan Pendidikan Raksana yang berhubungan dengan jumlah
siswa di sekolah tersebut pada tahun 2010.
4.5. Teknik Penilaian Skoring
Semua 15 pertanyaan menilai siswa tentang tingkat pengetahuan mereka terhadap kesehatan mata. Apabila jawaban responden benar diberi nilai 1, jika jawaban
salah diberi nilai 0. Jumlah nilai yang diperoleh kemudiannya akan dibahagikan dengan skor total yaitu 15 dan didarabkan dengan 100 untuk mendapatkan hasil
pengukuran.
Universitas Sumatera Utara
4.6. Pengolahan dan Analisa Data
Data dari setiap responden akan dimasukkan ke dalam komputer oleh peneliti. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan
program komputer yaitu SPSS Statistical product and service solution versi 17.0. Data hasil akan ditampilkan dalam bentuk table distribusi. Pada penelitian
ini, variable pengetahuan merupakan data kuantitatif yaitu score hasil pengisian kuesioner. Data ini kemudian diubah menjadi kualitatif yaitu baik, cukup dan
kurang melalui induktif.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian tingkat pengetahuan pelajar Sekolah Menengah Atas SMA terhadap kesehatan mata dilaksanakan pada Sekolah Menengah Atas
SMA Swasta Raksana yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 20 dikecamatan Medan Petisah di Kota Medan. Jumlah murid di Sekolah
Menengah Atas SMA Swasta Raksana adalah seribu dua ratus tujuh puluh satu 1271 orang yang terdiri dari kelas X, XI dan XII.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini, karakteristik yang diamati pada responden meliputi umur, kelas serta jenis kelamin pada responden. Jumlah responden
adalah sebanyak 120 siswa.
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden yang mengikuti penelitian
Variabel n
Umur Responden
14 tahun 4
3.3 15 tahun
30 25.0
16 tahun 44
36.7 17 tahun
37 30.8
18 tahun 5
4.2
Universitas Sumatera Utara