negara lain di Regional WHO Asia Tenggara yang cukup tinggi antara lain Bangladesh 1,0 persen, India 0,7 persen, dan Thailand 0,3 persen.Tiap menit
ada 12 orang buta di dunia. Di Indonesia tiap menit ada 1 orang menjadi buta Altman, Machini, Bryant, Gardner, 2000.
Upaya penanganan kesehatan mata di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1967. Waktu itu diutamakan pada pemberantasan trakoma dan defisiensi
vitamin A. Sejak tahun 1984 Upaya Kesehatan MataPencegahan Kebutaan sudah diintegrasikan ke dalam kegiatan pokok puskesmas. Sedangkan Program
Penanggulangan Kebutaan Katarak Paripurna di mulai sejak tahun 1987 lewat rumah sakit maupun Balai Kesehatan Mata Masyarakat BKMM. Selain
ditangani rumah sakit pemerintah dan swasta, ada BKMM di 11 provinsi GYTS, 2006.
Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2009 menunjukkan angka kebutaan tertinggi di Indonesia adalah di Provinsi Sulawesi Selatan 2,6 dan
terendah di Provinsi Kalimantan Timur 0,3. Menteri kesehatan Menkes menyebut dari hasil Riskesda, 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah menderita
kelainan refraksi. Angka untuk kelainan refraksi adalah sebanyak 32 persen pada usia 6-16 tahun, di antaranya 81,9 persen belum mendapatkan koreksi kacamata.
Pada usia 17-29 tahun ditemukan 45,1 persen. Angka pemakaian kaca mata bagi koreksi masih rendah, yaitu 12,5 persen dari prevalensi kelainan refraksi.
Dawson Trapp, 2001.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan suatu penelitian. Bagaimanakah tingkat pengetahuan pelajar Sekolah Menengah Atas SMA
terhadap kesehatan mata di Medan?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan di
kalangan pelajar Sekolah Menengah Atas SMA di Medan terhadap kesehatan mata.
2. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan tingkat
pengetahuan di kalangan pelajar Sekolah Menengah Atas SMA di Medan terhadap kesehatan mata.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Penelitian ini dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui hubungan
nutrisi dengan kesehatan mata. 2.
Penelitian ini dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mata.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masyarakat
melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk 1.
Usaha Kesehatan Sekolah sehingga tingkat pengetahuan siswa Sekolah Menengah Atas SMA di Medan terhadap kesehatan mata meningkat.
2. Hasil penelitian yang dikumpulkan dapat berguna untuk mendukung
Program Kesehatan Mata di Dinas Kesehatan Kota Madya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemahaman Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan tersebut menjadi panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh dari mata dan telinga, perilaku dalam bentuk pengetahuan yakni dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar. Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Apabila perilaku didasari pengetahuan, kesadaran dan sikap positif maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng long tasting. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.
Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yakni:
1. Tahu Know.
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
2. Memahami Compression.
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. 3.
Aplikasi Application. Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya real.
Universitas Sumatera Utara